Rabu, 25 Disember 2019

4:94 Tafsir Surah An Nisa, ayat 94.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا ضَرَبْتُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَتَبَيَّنُوا وَلا تَقُولُوا لِمَنْ أَلْقَى إِلَيْكُمُ السَّلامَ لَسْتَ مُؤْمِنًا تَبْتَغُونَ عَرَضَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فَعِنْدَ اللَّهِ مَغَانِمُ كَثِيرَةٌ كَذَلِكَ كُنْتُمْ مِنْ قَبْلُ فَمَنَّ اللَّهُ عَلَيْكُمْ فَتَبَيَّنُوا إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا (٩٤) 

Seorang lelaki dari kalangan Bani Sulaim bersua dengan sejumlah sahabat Nabi s.a.w. yang sedang menggembalakan ternak kambing Nabi s.a.w. Lalu lelaki itu mengucapkan salam kepada mereka. Maka mereka berkata (kepada sesamanya), "Orang ini tidak sekali-kali mengucapkan salam kepada kita melainkan hanya untuk menyelamatkan dirinya dari kita." Lalu mereka menyerang dan membunuhnya. Setelah itu mereka merampas ternak kambing milik lelaki (harbi) itu kepada Nabi s.a.w.,

Di dalam riwayat lain, ada seorang lelaki sedang sibuk mengurus ghanimah miliknya, lalu dia dikejar oleh orang-orang muslim, dan dia mengucapkan, "As salamu 'alaikum" kepada mereka, tetapi mereka membunuhnya dan merampas ghanimahnya.

Di dalam riwayat lain, Fazzar hijrah kepada Rasulullah s.a.w. atas perintah ayahnya untuk memberitahukan kepada Beliau perihal keislamannya dan keislaman kaumnya. Tetapi di tengah jalan dalam kegelapan malam dia bersua dengan suatu pasukan Sariyyah Rasulullah s.a.w. Padahal dia telah mengucapkan kepada mereka bahawa dirinya adalah orang muslim, tetapi mereka tidak menerimanya, bahkan membunuhnya. Ayah si terbunuh datang kepada Rasulullah s.a.w. untuk melaporkan hal itu, maka Rasulullah s.a.w. memberinya seribu dinar dan diat lainnya, lalu menyuruhnya pergi.

Di dalam riwayat lain, Al Qa'qa' ibnu Abdullah ibnu Abu Hadrad r.a. menceritakan, "Rasulullah s.a.w. mengirimkan kami kepada kabilah Adam dalam bentuk suatu pasukan. Aku ikut dalam pasukan itu yang di dalamnya terdapat Abu Qatadah (Al Haris ibnu Rib'i) dan Muhallim ibnu Jusamah ibnu Qais. Ketika kami sampai di lembah tempat kabilah Adam tinggal, maka bersualah dengan kami Amir ibnul Adbat Al Asyja'i yang mengendarai untanya sambil membawa sejumlah barang dan air susu. Ketika hendak berpapasan dengan kami, dia mengucapkan salam kepada kami, maka kami berhenti kerananya; tetapi Muhallim ibnu Jusamah menyerangnya dan langsung membunuhnya kerana ada suatu masalah antara mereka berdua. Lalu Muhallim merampas unta kenderaannya dan semua barang miliknya. Setelah kami kembali kepada Rasulullah s.a.w. dan kami ceritakan kepadanya peristiwa tersebut."

Di dalam riwayat lain, Rasulullah s.a.w. mengirimkan Muhallim ibnu Jusamah bersama suatu pasukan. Lalu di tengah jalan mereka bersua dengan Amir ibnul Adbat, maka Amir mengucapkan salam penghormatan Islam kepada mereka. Dahulu di masa Jahiliah pernah terjadi permusuhan di antara mereka. Maka Muhallim membidiknya dengan anak panah hingga Amir mati. Berita itu sampai kepada Rasulullah s.a.w. Maka Uyaynah dan Al Aqra' membicarakan hal tersebut. Untuk itu ia Al Aqra' berkata, "Wahai Rasulullah, kirimkanlah pasukan hari ini dan adakanlah serangan pada keesokan harinya." Uyaynah berkata, "Tidak, demi Allah, sebelum wanita-wanitanya (isteri-isterinya) merasakan kehilangan dia sebagaimana yang dirasakan oleh wanita-wanitaku." Lalu datanglah Muhallim dengan memakai baju burdah dua lapis. Dia langsung duduk di hadapan Rasulullah s.a.w. dengan maksud meminta maaf kepadanya. Maka Rasulullah s.a.w. bersabda, "Semoga Allah tidak mengampunimu!" Maka Muhallim pergi dalam keadaan menangis dan air matanya membasahi baju burdahnya. Belum lagi sampai satu minggu, Muhallim meninggal dunia, lalu mereka menguburnya, tetapi bumi menolaknya. Maka mereka (kaumnya) datang kepada Nabi s.a.w. dan menceritakan peristiwa tersebut kepadanya. Maka beliau s.a.w. bersabda, "Sesungguhnya bumi ini menerima pula orang yang lebih jahat dari teman kalian itu, tetapi Allah bermaksud memberikan pelajaran kepada kalian." Kemudian mereka melemparkan jenazahnya ke celah bukit, lalu menimbunnya dengan batu-batuan.

Di dalam riwayat lain, Rasulullah s.a.w. mengirimkan suatu sariyyah (pasukan) yang dipimpin oleh Al Miqdad ibnu Aswad. Ketika mereka sampai di tempat kaum yang dituju, ternyata mereka tidak menjumpai seorang pun kerana semuanya melarikan diri. Hanya ada seorang lelaki yang tetap tinggal di tempatnya, dia mempunyai banyak harta benda. Lalu lelaki itu mengucapkan, "Aku bersaksi bahawa tidak ada Tuhan selain Allah." Akan tetapi, Al Miqdad tetap menyerangnya dan membunuhnya. Maka seorang lelaki dari kalangan anak buahnya berkata, "Apakah kamu berani membunuh seseorang yang telah mengucapkan, "Tidak ada Tuhan selain Allah"? Demi Allah, aku benar-benar akan melaporkannya kepada Nabi s.a.w." Setelah mereka kembali kepada Rasulullah s.a.w., maka mereka berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya ada seorang lelaki yang telah bersaksi bahawa tidak ada Tuhan selain Allah, lalu lelaki itu dibunuh oleh Al Miqdad." Maka Beliau s.a.w. bersabda, "Panggillah Al Miqdad menghadapku." Lalu Rasulullah s.a.w. bersabda kepadanya, "Hai Miqdad, apakah kamu telah membunuh seorang lelaki yang mengucapkan bahawa tidak ada Tuhan selain Allah? Maka bagaimanakah kamu dengan kalimah "Tidak ada Tuhan selain Allah" besok (di hari kiamat)?

Allah s.w.t. menurunkan firmanNya,

"94. Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kalian pergi di jalan Allah, maka telitilah dan janganlah kalian mengatakan bagi orang yang mengatakan kepada kalian "salam", "Kamu bukan orang mukmin." 

Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kalian pergi berperang di jalan Allah, maka telitilah (carilah keterangan) dan janganlah kalian mengatakan, "Kamu bukan seorang yang beriman." kepada orang yang mengucapkan "salam" kepada kalian, iaitu ucapan "As Salaamu 'alaikum" atau mengucapkan "Laa ilaaha illallah."

"Kalian mencari harta benda kehidupan dunia," 

Lalu kalian membunuhnya, dengan tujuan untuk mendapatkan mencari harta benda kehidupan dunia, iaitu ghanimah (harta rampasan perang).

"Maka di sisi Allah harta yang banyak." 

Kerana di sisi Allah ada harta yang banyak, iaitu yang lebih baik dari harta dunia yang kalian inginkan dan yang mendorong kalian untuk membunuh semisal orang yang mengucapkan salam kepada kalian itu.

Padahal dia telah menampakkan keimanannya kepada kalian, tetapi kalian tidak mengindahkannya dan menuduhnya hanya sebagai basa-basi untuk menyelamatkan dirinya. Ketahuilah bahawa pahala yang ada di sisi Allah jauh lebih baik daripada apa yang kalian inginkan dari harta orang tersebut.

"Demikianlah kalian sebelumnya, maka Allah menganugerahkan nikmat atas kalian," 

Begitu jugalah keadaan kalian dahulu, lalu Allah mengampuni kalian kerana kalian masuk Islam. Sebagaimana Dia menunjuki kalian yang sebelumnya tersesat, Dia menunjuki pula orang yang lain. Begitu juga kerana hidayah itu kalian dapati sedikit demi sedikit, maka orang lain pun sama mendapatnya sedikit demi sedikit.

Sebelum itu kalian sama dengan penggembala tersebut yang menyembunyikan imannya dan merahsiakannya dari mata kaumnya. Dahulu kalian juga menyembunyikan iman kalian dari pengetahuan orang-orang musyrik Mekah.

Dengan melihatnya orang yang sempurna terhadap keadaannya yang kurang dahulu, lalu dia menyikapi orang lain dengan memperhatikan hal itu kemudian mengajak orang lain dengan hikmah dan nasihat yang baik merupakan sebab terbesar yang dapat memberinya manfaat dan orang lain pun dapat mengambil manfaat itu.

"maka telitilah." 

Maksud ayat ini mengukuhkan kalimat sebelumnya. Jika orang yang keluar berjihad fii sabilillah untuk memerangi musuh Allah, mereka diperintahkan untuk meneliti lebih dahulu terhadap orang yang menyampaikan salam, sedangkan qarinah (tanda) yang menunjukkan bahawa dia mengucapkan salam hanyalah untuk menjaga diri agar tidak dibunuh begitu kuat, maka dalam keadaan lain yang di sana terdapat kesamaran juga diperintahkan untuk meneliti lebih dulu sampai perkaranya jelas dan diketahui yang benar dan yang salah.

Rasulullah s.a.w. bersabda kepada Al Miqdad, "Dia adalah seorang mukmin yang menyembunyikan imannya dari orang-orang kafir, lalu dia menampakkan imannya, tetapi kamu membunuhnya. Padahal begitu jugalah keadaanmu dahulu di Mekah sebelum itu, kamu menyembunyikan imanmu."

Allah s.w.t. berfirman mengancam dan mengingatkan.

"Sesungguhnya Allah, Dia terhadap apa yang kalian kerjakan Maha Mengetahui." 

Dia Maha Mahateliti dan Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan. Dia akan memberikan balasan terhadap amal dan niat seseorang mengikuti pengetahuanNya terhadap keadaan hamba dan niat mereka.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...