Isnin, 20 Januari 2020

10:71-74 Tafsir Surah Yunus, ayat 71-74.

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ نُوحٍ إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ إِنْ كَانَ كَبُرَ عَلَيْكُمْ مَقَامِي وَتَذْكِيرِي بِآيَاتِ اللَّهِ فَعَلَى اللَّهِ تَوَكَّلْتُ فَأَجْمِعُوا أَمْرَكُمْ وَشُرَكَاءَكُمْ ثُمَّ لا يَكُنْ أَمْرُكُمْ عَلَيْكُمْ غُمَّةً ثُمَّ اقْضُوا إِلَيَّ وَلا تُنْظِرُونِ (٧١) فَإِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَمَا سَأَلْتُكُمْ مِنْ أَجْرٍ إِنْ أَجْرِيَ إِلا عَلَى اللَّهِ وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ (٧٢) فَكَذَّبُوهُ فَنَجَّيْنَاهُ وَمَنْ مَعَهُ فِي الْفُلْكِ وَجَعَلْنَاهُمْ خَلائِفَ وَأَغْرَقْنَا الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُنْذَرِينَ (٧٣) ثُمَّ بَعَثْنَا مِنْ بَعْدِهِ رُسُلا إِلَى قَوْمِهِمْ فَجَاءُوهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَمَا كَانُوا لِيُؤْمِنُوا بِمَا كَذَّبُوا بِهِ مِنْ قَبْلُ كَذَلِكَ نَطْبَعُ عَلَى قُلُوبِ الْمُعْتَدِينَ (٧٤)

Allah s.w.t. berfirman kepada Nabi Muhammad s.a.w.,

"71. Dan bacakan atas mereka berita Nuh" 

Ceritakanlah kepada orang-orang kafir Mekah yang mendustakan dan menentangmu itu berita penting tentang Nuh a.s. bersama kaumnya yang mendustakannya, bagaimana Allah membinasakan mereka dan menghancurkan mereka dengan menenggelamkan mereka semua tanpa ada yang tersisa.

Dimaksudkan agar mereka bersikap hati-hati, jangan sampai tertimpa kehancuran dan kebinasaan yang pernah dialami oleh kaum Nuh a.s.

Nuh a.s. berdakwah kepada kaumnya dalam waktu yang sangat lama. Beliau tinggal di tengah-tengah kaumnya selama 950 tahun, namun dakwah Beliau tidak menambah mereka mendekat, tetapi malah menambah mereka menjauh dan melampaui batas.

Beliau tidak bosan dan berhenti berdakwah, bahkan kaumnya yang lama-kelamaan bosan, hingga kemudian Nuh a.s. berkata kepada kaumnya.

"ketika berkata kepada kaumnya, "Wahai kaumku! Jika menjadi terasa berat atas kalian kedudukanku dan peringatanku dengan ayat-ayat Allah,""

Wahai kaumku! Jika terasa berat bagi kalian aku tinggal bersama kalian dan peringatanku kepada kalian dengan ayat-ayat Allah, iaitu hujah-hujahNya dan bukti-buktiNya, lalu kalian hendak menimpakan malapetaka kepadaku,

"maka kepada Allah aku bertawakkal."

Sesungguhnya aku tidak mempedulikannya, tidak akan menghentikan seruanku kepada kalian, baik hal itu terasa berat ataupun tidak oleh kalian.

Kaumnya semakin marah dan memusuhi Beliau, sedangkan mereka memiliki kemampuan dan kekuasaan. Kemudian Nuh a.s. berkata sambil bertawakkal kepada Allah s.w.t.,

"Maka kumpulkanlah keputusan kalian dan sekutu-sekutu kalian." 

Kerana itu, bulatkanlah keputusan kalian dan kumpulkanlah sekutu-sekutu kalian untuk membinasakanku. Iaitu bersatulah kalian dan sekutu-sekutu kalian yang kalian seru selain Allah, iaitu berhala-berhala dan sembahan-sembahan kalian itu.

"Kemudian janganlah menjadi keputusan kalian atas kalian dirahsiakan" 

Kemudian janganlah keputusan kalian itu dirahsiakan, iaitu janganlah kalian menjadikan urusan kalian ini menjadi membingungkan diri kalian sendiri, melainkan putuskanlah urusan kalian dan aku ini dengan tegas. Jika kalian menduga bahawa diri kalian benar, maka seranglah aku oleh kalian, dan habisilah aku ini.

"kemudian lakukanlah kepadaku dan janganlah kalian beri tangguh kepadaku."

Kemudian bertindaklah terhadap diriku dan janganlah kalian tunda lagi barang sesaat pun. Tunjukkanlah tipu daya yang hendak kalian timpakan kepadaku, lalu lakukanlah tipu daya itu jika kalian mampu. Sesungguhnya aku tidak akan mempedulikan kalian. Aku sama sekali tidak takut kepada kalian. Sesungguhnya kalian tidak mempunyai suatu kekuatan pun terhadapku.

Mereka pun tidak mampu melakukannya. Dengan demikian, jelaslah bahawa Beliau benar dan bahawa mereka berdusta. Ini merupakan bukti yang kuat yang menunjukkan kebenaran risalahnya dan apa yang Nuh a.s. bawa.

Beliau hanya sendiri, tidak ada keluarga yang melindungi dan pasukan yang membelanya. Beliau berdakwah dengan menerangkan kesalahan pandangan kaumnya, agama yang mereka pegang, serta menerangkan cacat patung dan berhala yang mereka sembah.

"72. Maka jika kalian berpaling, maka tidak aku meminta kepada kalian dari upah."

Jika kalian berpaling dari peringatanku, iaitu jika kalian mendustakanku dan berpaling dari ketaatan, padahal aku tidak meminta imbalan sedikit pun dari kalian atas nasihatku ini, sehingga kalian menolaknya dengan alasan, bahawa aku berdakwah dengan maksud diberi imbalan dari kalian.

"Tidaklah upahku kecuali atas Allah. Dan aku diperintahkan agar aku menjadi termasuk orang-orang muslim." 

Imbalanku tidak lain hanyalah dari Allah belaka, dan aku hanya mengerjakan apa yang diperintahkan kepadaku, iaitu berserah diri kepada Allah s.w.t.

Islam adalah agama semua nabi, dari yang pertama hingga yang terakhir, walaupun syariat mereka berbeda-beda dan sumbernya bermacam-macam.

"73. Maka mereka mendustakannya, lalu Kami selamatkan dia dan orang yang bersamanya dalam bahtera" 

Kemudian mereka mendustakan Nuh a.s. setelah Beliau berdakwah di malam dan siang, secara sembunyi dan terang-terangan. Lalu Allah s.w.t. selamatkan Beliau bersama orang-orang yang mengikuti agamanya di dalam kapal yang diperintahkan Allah kepadanya untuk dibuat.

Lalu diperintahkan kepadanya agar Beliau memasukkan juga ke dalam kapalnya di samping pengikutnya semua binatang secara berpasang-pasangan. Maka Allah s.w.t. memerintahkan langit untuk menurunkan hujan lebat, dan bumi untuk memancarkan air, hingga timbullah banjir yang besar.

"dan Kami jadikan mereka khalifah-khalifah dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami."

Kami jadikan mereka itu pemegang kekuasaan di muka bumi ini dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami.

"Maka perhatikanlah bagaimana keadaan kesudahan orang-orang yang diberi peringatan."

Perhatikanlah kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu. Perhatikanlah bagaimana Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan bagaimana Kami binasakan orang-orang yang mendustakan. Mereka dibinasakan, mendapat laknat, dan tidak disebut-sebut selain celaan.

"74. Kemudian Kami utus setelahnya rasul-rasul kepada kaum mereka," 

Kemudian Kami utus sesudah Nuh beberapa rasul kepada kaum mereka masing-masing, yang mengajak mereka kepada petunjuk dan menjauhi segala sebab yang dapat membinasakan.

"maka mereka datang pada mereka dengan keterangan-keterangan," 

Maka rasul-rasul itu datang kepada mereka dengan membawa hujah-hujah, dalil-dalil dan  keterangan yang jelas dan nyata (mukjizat), yang membenarkan apa yang disampaikan oleh para rasul itu kepada mereka.

"maka tidak mereka beriman dengan apa yang telah mereka dustakan dengannya sebelumnya."

Tetapi umat-umat itu tidak mahu beriman kepada apa yang disampaikan kepada mereka oleh rasul-rasulNya kerana mereka sudah terbiasa mendustakan para rasul sejak para rasul diutus kepada mereka dari awal lagi. Mereka sebelum diutus rasul biasa mendustakan yang benar.

Boleh juga maksudnya, bahawa ketika rasul datang kepada mereka, kemudian mereka segera mendustakannya, maka Allah menghukum mereka dengan mengunci hati mereka dan dihalangiNya mereka dari beriman setelah mereka mampu melakukannya.

"Demikianlah Kami kunci mati hati orang-orang yang melampaui batas."

Demikianlah Kami mengunci mati hati orang-orang yang melampaui batas sehingga tidak dapat dimasuki oleh kebaikan dan keimanan. Begitu juga Allah mengunci mati hati orang-orang yang serupa dengan mereka sesudah mereka tiada.

Kerana itu mereka tidak mahu beriman sehingga mereka menyaksikan dengan matanya sendiri siksaan yang sangat pedih. Allah tidaklah menzalimi mereka, akan tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka dengan menolak dan mendustakan kebenaran.

Allah s.w.t. telah membinasakan umat-umat yang mendustakan rasul-rasulNya dan menyelamatkan orang-orang yang beriman kepada para rasul. Yang demikian itu terjadi pada masa sesudah Nabi Nuh a.s.

Jarak masa antara Adam a.s. dan Nuh a.s. adalah sepuluh generasi, semuanya berada dalam agama Islam hingga manusia memulai penyembahan kepada berhala-berhala. Lalu Allah s.w.t. mengutus Nabi Nuh a.s. kepada mereka.

Kerana itulah di hari kiamat kelak orang-orang mukmin akan berkata kepada Nabi Nuh a.s., "Engkau adalah rasul Allah yang pertama untuk penduduk bumi."

Di dalam ayat ini terkandung makna peringatan yang besar bagi orang-orang musyrik Arab yang mendustakan penghulu para rasul dan penutup para nabi dan para rasul, iaitu Nabi Muhammad s.a.w. Oleh kerana itu, hendaknya orang-orang yang mendustakan rasul takut jika mereka mengalami seperti yang dialami orang-orang terdahulu yang binasa.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...