Selasa, 14 Januari 2020

2:208-212 Tafsir Surah Al Baqarah, ayat 208-212.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ (٢٠٨) فَإِنْ زَلَلْتُمْ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْكُمُ الْبَيِّنَاتُ فَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ (٢٠٩) هَلْ يَنْظُرُونَ إِلا أَنْ يَأْتِيَهُمُ اللَّهُ فِي ظُلَلٍ مِنَ الْغَمَامِ وَالْمَلائِكَةُ وَقُضِيَ الأمْرُ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الأمُورُ (٢١٠) سَلْ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَمْ آتَيْنَاهُمْ مِنْ آيَةٍ بَيِّنَةٍ وَمَنْ يُبَدِّلْ نِعْمَةَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُ فَإِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (٢١١) زُيِّنَ لِلَّذِينَ كَفَرُوا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَيَسْخَرُونَ مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ اتَّقَوْا فَوْقَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَاللَّهُ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ (٢١٢) 

Di antara ahli tafsir ada yang mengatakan bahawa ayat ini turun berkenaan Abdullah ibnu Salam dan kawan-kawannya yang masih memuliakan hari Sabtu dan enggan makan unta, padahal mereka sudah masuk Islam.

Allah s.w.t. berfirman memerintahkan kepada hamba-hambaNya yang beriman kepadaNya dan membenarkan RasulNya,

"208. Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah kalian dalam Islam secara keseluruhan."

As silmi bermaksud agama Islam. Ada yang mengatakan taat. Ada yang mengatakan berserah diri. Ada yang mengatakan seluruhnya. Ada yang mengatakan makna ayat ialah berkaryalah kalian dengan semua amal dan semua segi kebajikan.

Masuklah kalian ke dalam syariat Nabi Muhammad s.a.w. dan janganlah kalian meninggalkan sesuatu pun yang ada padanya, dan tinggalkanlah apa yang ada di dalam kitab Taurat. Kalian hanya dituntut untuk beriman kepadanya saja, dan itu sudah cukup bagi kalian.

Berpeganglah kalian kepada tali Islam dan semua syariatnya serta mengamalkan semua perintahnya dan meninggalkan semua larangannya dengan segala kemampuan yang ada pada kalian. Dirikanlah syiar-syiar Islam dan sibukkanlah diri dengannya serta melupakan hal lainnya.

Terapkanlah ajaran Islam semuanya, jangan ditinggalkan salah satu apalagi sebahagiannya dan jangan menjadikan hawa nafsu sebagai tuhan kalian, di mana orang yang seperti itu tolok ukur utamanya adalah hawa nafsu, jika syari'at Islam sejalan dengan selera hawa nafsunya, maka dikerjakan, tetapi jika tidak sejalan dengan selera hawa nafsunya, maka ditinggalkan.

Bahkan seharusnya hawa nafsu mengikuti syari'at, dan hendaknya dia mengerjakan perbuatan baik yang boleh dilakukan, sedangkan yang belum boleh dilakukan, maka dengan diniatkan dalam hatinya agar dapat mengejarnya.

"Dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syaitan."

Janganlah kalian turuti langkah-langkah syaitan. Kerjakanlah semua ketaatan, dan jauhilah kemaksiatan yang diserukan atau diperintahkan oleh syaitan kepada kalian.

"Sesungguhnya ia bagi kalian musuh nyata." 

Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagi kalian. Ia hanya menyuruh kalian berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kalian ketahui. Ia hanya mengajak golongannya supaya menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala. Di antara hamba-hamba Allah yang paling banyak menipu sesama hambaNya adalah syaitan.

"209. Maka jika kalian tergelincir setelah datang kepada kalian bukti-bukti nyata, maka ketahuilah oleh kalian bahawasanya Allah Maha Perkasa Mahabijaksana." 

Tetapi jika kalian menyimpang dari jalan Allah atau jalan yang hak (benar), seperti dengan mengerjakan maksiat sesudah sesudah nyata bagi kalian bukti-bukti yang jelas, maka ketahuilah bahawa Allah Maha Perkasa dalam pembalasanNya.

Tiada sesiapa pun dapat lari dari siksaNya, tiada sesiapa pun yang dapat mengalahkanNya, tiada sesiapa pun luput dariNya dan tiada sesiapa pun dapat melemahkanNya. Dia juga Mahakuasa dalam pertolonganNya untuk menghadapi orang yang kafir kepadaNya, jika Dia menghendaki.

Dia Mahabijaksana dalam keputusan, ralat, perkara dan ketetapanNya. Dia menetapkan segala sesuatu tepat pada tempatnya atau tindakanNya tepat. Dia mampu menyiksa orang yang bermaksiat dengan kekuatanNya dan berdasarkan hikmah (kebijaksanaan)Nya, kerana termasuk hikmahNya adalah menyiksa pelaku maksiat dan pelaku kejahatan. Dia juga Mahabijaksana dalam pemberian maaf dan alasanNya kepada hamba-hambaNya.

Allah s.w.t. berfirman mengancam orang-orang kafir melalui Nabi Muhammad s.a.w.,

"210. Apakah mereka menanti-nanti kecuali bahawa Allah akan datang kepada mereka dalam naungan dari awan dan malaikat, dan telah diputuskan perkara."

Tidak ada yang mereka tunggu-tungggu kecuali datangnya Allah dan malaikat pada hari kiamat dalam naungan awan. Iaitu tidak ada yang ditunggu-tunggu oleh para pembuat kerosakan di muka bumi yang mengikuti langkah-langkah syaitan selain hari pembalasan terhadap amal, di mana hari itu penuh dengan kedahsyatan dan hal-hal yang menegangkan.

Ketika itu, Allah s.w.t. melipat langit-langit dan bumi, bintang-bintang jatuh berserakan, matahari dan bulan digulung, para malaikat yang mulia turun lalu mengepung semua makhluk, kemudian Allah s.w.t. turun dalam naungan awan untuk memutuskan perkara hamba-hambaNya dengan keputusan yang adil.

Ketika itu diputuskan semua perkara seluruh umat manusia dari awal sampai akhirnya. Disediakan timbangan, dibuka catatan amal, diputihkan muka orang-orang yang berbahagia dan dihitamkan muka orang-orang yang celaka serta dibedakan antara orang-orang yang baik dengan orang-orang yang buruk.

Setiap orang yang beramal mendapat balasan yang setimpal dari amal perbuatannya. Jika amalnya baik, maka balasannya juga baik; jika amalnya buruk, maka balasannya juga buruk. Saat itulah orang yang zalim menggigit jari-jemarinya setelah mengetahui keadaan yang sebenarnya.

"Dan kepada Allah dikembalikan perkara-perkara." 

Hanya kepada Allahlah dikembalikan segala urusan.

"211. Tanyakanlah Bani Israil, "Berapa banyak telah Kami berikan pada mereka dari ayat yang nyata."

Tanyakanlah kepada Bani Israil, "Berapa banyak tanda atau bukti kebenaran yang nyata yang telah Kami berikan kepada mereka." Iaitu ayat-ayat yang jelas di kitab-kitab mereka yang menunjukkan mereka kepada kebenaran. Namun ayat-ayat itu mereka ingkari, bahkan mereka sempat merubahnya.

Begitu juga ayat-ayat yang berupa mukjizat sekaligus sebagai nikmat. Mereka telah banyak melihat mukjizat yang jelas dari Musa a.s. Ayatin bayyinah bermaksud hujah yang membuktikan kebenaran Musa a.s. dalam menyampaikan kepada mereka apa yang telah diturunkan kepadanya.

Iaitu seperti tangannya, tongkatnya, terbelahnya laut, batu yang Beliau pukul, awan yang menaungi mereka di panas yang sangat terik, dan diturunkanNya manna dan salwa serta lain-lainnya yang menunjukkan adanya Tuhan yang berbuat demikian dalam keadaan tak terpaksa, dan kebenaran dari orang yang menyebabkan timbulnya hal-hal yang bertentangan dengan hukum alam tersebut.

Tetapi walaupun demikian, ramai dari kalangan mereka yang berpaling dari tanda-tanda yang jelas itu, dan mereka menggantikan nikmat Allah dengan kekufuran, iaitu mereka membalas iman kepada hal-hal tersebut dengan keingkaran terhadapnya. Maka Allah mengancam mereka dengan siksaNya yang amat keras,

"Dan barang siapa yang menukar nikmat Allah setelah apa yang datang kepadanya, maka sungguh Allah paling keras siksaNya." 

Barang siapa yang menukar nikmat Allah setelah datang nikmat itu kepadanya, maka sesungguhnya Allah sangat keras siksaNya. Nikmat Allah di sini bermaksud perintah-perintah dan ajaran-ajaran Allah, atau petunjukNya.

Orang yang mendapatkan nikmat, baik berupa nikmat agama maupun dunia, namun tidak mensyukurinya, maka Allah s.w.t. boleh segera menyiksanya, baik dengan mencabut nikmat itu atau memberikan siksaan kepadanya.

"212. Dijadikan indah bagi orang-orang yang kafir kehidupan dunia" 

Kehidupan dunia dijadikan nampak indah dalam pandangan orang-orang yang kafir, baik di mata mereka maupun di hati, sehingga mereka merasa tenang, tenteram dan puas dengan kehidupan yang sebentar ini.

Mereka berusaha menghimpun harta benda, tetapi mereka tidak mahu membelanjakannya ke jalan-jalan yang diperintahkan kepada mereka untuk mengeluarkannya, iaitu jalan-jalan yang diridhai oleh Allah s.w.t.

Oleh kerana itu, niat, harapan dan hawa nafsu mereka tertuju kepada dunia. Hal ini merupakan bukti lemahnya akal mereka dan terbatasnya pandangan mereka, padahal dunia adalah tempat ujian dan cobaan, tempat yang penuh penderitaan, kerja keras dan terkadang kekecewaan.

Adapun seorang mukmin, walaupun dia tertimpa musibah, dia boleh bersabar dan mengharap pahala dari Allah sehingga dengan iman dan kesabarannya, Allah s.w.t. meringankan bebannya. Bahkan sebenarnya keunggulan hakiki adalah di akhirat.

"dan mereka memandang hina dari orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang bertakwa di atas mereka hari kiamat." 

Mereka memandang hina dan mencemuh orang-orang beriman yang berpaling dari kesenangan duniawi, iaitu mereka yang membelanjakan sebahagian apa yang mereka dapati dari harta benda itu untuk ketaatan kepada Allah Tuhan mereka dan demi mendapatkan ridhaNya.

Orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka pada hari kiamat, baik di tempat mereka semua dihimpun (ketika mereka dibangunkan dari kuburnya masing-masing, dalam perjalanan mereka (hisabnya)), maupun tempat kembalinya.

Orang-orang yang beriman akan mendapat kedudukan paling bahagia dan bahagian yang berlimpah di hari mereka kembali pada hari kiamat nanti.

Mereka menetap pada kedudukan yang paling tinggi di dalam syurga. Sedangkan orang-orang kafir berada di bahagian paling bawah dari neraka Jahannam dengan kekal dan untuk selama-lamanya.

"Dan Allah memberi rezeki orang yang Dia kehendaki tanpa perhitungan." 

Allah memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendakiNya dari kalangan makhlukNya dan memberinya pemberian yang banyak lagi berlimpah tanpa batas dan tanpa hitungan, baik di dunia maupun di akhirat.

Rezeki duniawi diberikan baik kepada orang mukmin maupun orang kafir. Adapun rezeki bagi hati yang berupa ilmu dan iman, rasa cinta kepada Allah, takut dan berharap kepadaNya dan sebagainya, maka tidaklah diberikan kecuali kepada orang yang dicintaiNya.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...