Sabtu, 25 Januari 2020

32:26-30 Tafsir Surah As Sajdah, ayat 26-30.

أَوَلَمْ يَهْدِ لَهُمْ كَمْ أَهْلَكْنَا مِنْ قَبْلِهِمْ مِنَ الْقُرُونِ يَمْشُونَ فِي مَسَاكِنِهِمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ أَفَلا يَسْمَعُونَ (٢٦) أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا نَسُوقُ الْمَاءَ إِلَى الأرْضِ الْجُرُزِ فَنُخْرِجُ بِهِ زَرْعًا تَأْكُلُ مِنْهُ أَنْعَامُهُمْ وَأَنْفُسُهُمْ أَفَلا يُبْصِرُونَ (٢٧) وَيَقُولُونَ مَتَى هَذَا الْفَتْحُ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (٢٨) قُلْ يَوْمَ الْفَتْحِ لا يَنْفَعُ الَّذِينَ كَفَرُوا إِيمَانُهُمْ وَلا هُمْ يُنْظَرُونَ (٢٩) فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَانْتَظِرْ إِنَّهُمْ مُنْتَظِرُونَ (٣٠)

Allah s.w.t. berfirman,

"26. Apakah tidak menjadi petunjuk bagi mereka, berapa banyak telah Kami binasakan sebelum mereka dari umat-umat,"

Tidakkah menjadi petunjuk bagi orang-orang yang mendustakan para rasul, betapa banyak umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan kerana telah mendustakan para rasul dan menentang jalan yang lurus yang didatangkan oleh para rasul kepada mereka, sehingga tiada yang tersisa dari mereka, dan tidak ada bekas atau mata air pun bekas peninggalan mereka.

"mereka berjalan dalam tempat-tempat kediaman mereka?"

Sedangkan mereka yang mendustakan para rasul itu sendiri berjalan di tempat-tempat kediaman orang-orang terdahulu yang telah mendustakan-para rasul, iaitu ketika mereka bepergian ke Syam atau lainnya, yang seharusnya mereka mengambil pelajaran darinya.

Maka pastilah mereka tidak akan nampak seorang pun dari kalangan orang-orang yang dahulu menghuni dan membangunnya. Mereka semuanya telah tiada di sana.

"Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ayat-ayat."

Sesungguhnya lenyapnya kaum tersebut, kebinasaan mereka, serta azab yang menimpa mereka disebabkan mereka mendustakan para rasul; dan selamatnya orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Allah, benar-benar terdapat pelajaran, nasihat, dan bukti-bukti yang terang yang menunjukkan kekuasaan Tuhan.

Ia menunjukkan kebenaran para rasul yang datang kepada mereka, yang menunjukkan batilnya apa yang mereka pegang, seperti kemusyrikan dan kebiasaan buruk (adat-istiadat yang bertentangan dengan syariat), dan bahawa siapa saja yang berbuat seperti mereka, akan diberlakukan hukuman yang sama. Ia juga menunjukkan bahawa Allah s.w.t. akan membangkitkan mereka dan memberikan balasan kepada mereka.

"Maka apakah mereka tidak mendengarkan?"

Maka apakah mereka tidak memperhatikan ayat-ayat Allah, lalu mereka dapat mengambil manfaat darinya? Tidakkah mereka mendengar berita-berita orang-orang yang terdahulu, bagaimanakah kesudahan urusan mereka? Jika mereka memiliki pendengaran yang baik dan akal yang cerdas, tentu mereka tidak akan tetap seperti itu.

Allah s.w.t. berfirman menjelaskan kasih sayangNya dan kebaikanNya kepada kepada makhlukNya,

"27. Apakah tidak mereka perhatikan bahawa Kami mencurahkan air ke bumi yang tandus, lalu Kami keluarkan dengannya tanaman-tanaman memakan darinya binatang ternak mereka dan mereka sendiri."

Tidakkah mereka memperhatikan nikmat-nikmat Kami dan sempurnanya kebijaksanaan Kami, bahwasanya Kami mencurahkan air ke bumi yang tandus, iaitu tanah yang kering dan tidak ada tetumbuhannya.

Adakalanya Kami menghalau air yang adakalanya diturunkan dari langit (hujan) atau dari hulu-hulu sungai yang diturunkan dari atas bukit, lalu mengalir ke dataran-dataran rendah yang memerlukannya tepat pada waktunya. Lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan itu tanam-tanaman sehingga binatang ternak mereka dan mereka sendiri dapat makan darinya.

"Maka apakah mereka tidak memperhatikan?"

Mengapa mereka tidak memperhatikan nikmat itu? Allah s.w.t. menghidupkan dengan air itu bumi setelah matinya. Dari sana pun mereka dapat mengetahui bahawa Allah s.w.t. mampu menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati.

Akan tetapi, kebutaan dan kelalaian menguasai mereka, mereka memperhatikan dengan perhatian yang lalai, tidak meresapi dan tidak mengambil pelajaran darinya, sehingga mereka tidak diberi taufik kepada kebaikan.

Orang-orang kafir bersikap tergesa-gesa ingin agar azab Allah, murkaNya, dan pembalasanNya segera menimpa mereka. Mereka yang menganggap mustahil akan terjadinya azab itu, mereka mendustakan dan mengingkarinya.

"28. Dan mereka berkata, "Bilakah ini kemenangan jika kalian orang-orang yang benar?"” 

Orang-orang yang berdosa itu bertanya kepada orang-orang mukmin tentang azab yang diancamkan kepada mereka itu kerana pendustaan mereka, kebodohan dan sikap membangkang, "Bilakah kalian akan mendapat kemenangan atas diri kami dan dapat membalas kami jika kalian orang yang benar?" Maka Allah s.w.t. menjawab melalui firmanNya,

"29. Katakanlah, "Hari kemenangan, tidak berguna orang-orang yang kafir iman mereka dan mereka tidak diberi penangguhan.”" 

Pada hari kemenangan itu, iaitu apabila telah menimpa pembalasan Allah atas kalian, murka dan kemarahanNya di dunia dan akhirat, atau hari Kiamat, atau kemenangan dalam perang Badar, atau penaklukan kota Makkah.

Ketika itu mereka merasa terpukul dan tertimpa azab, tidak berguna lagi bagi orang-orang kafir keimanan mereka, kerana beriman ketika itu kerana terpaksa, dan mereka tidak diberi penangguhan untuk bertaubat dan mengejar hal yang telah mereka tinggalkan.

"30. Maka berpalinglah dari mereka dan tunggulah," 

Maka berpalinglah kamu dari orang-orang musyrik itu ketika percakapan mereka menjadi kebodohan dan meminta disegerakan azab, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, dan tunggulah peristiwa dahsyat yang akan menimpa mereka.

Kerana azab itu sudah harus menimpa mereka, akan tetapi ada waktunya yang jika datang tidak dapat dimajukan dan tidak dapat ditunda.

Sesungguhnya Allah pasti akan menunaikan kepadamu apa yang telah Dia janjikan kepadamu, dan Dia akan menolongmu dalam menghadapi orang-orang yang menentangmu. Sesungguhnya Dia tidak akan menyalahi janji.

"sesungguhnya mereka orang-orang yang menunggu."

Sesungguhnya mereka pun menunggu dan selalu mengintai-intai kelengahanmu, menunggu musibah yang menimpamu, seperti kematian atau terbunuh. Padahal kesudahan yang baik akan diberikan kepada orang-orang yang bertakwa.

Maka kamu akan menyaksikan buah dari kesabaranmu terhadap mereka, dan buah jerih payahmu dalam menyampaikan risalah Allah, iaitu Allah akan menolong dan menyokongmu. Kelak mereka akan menjumpai akibat dari apa yang mereka tunggu-tunggu terhadapmu dan sahabat-sahabatmu.

Iaitu siksaan Allah yang berturut-turut menimpa mereka dan azab Allah yang membinasakan mereka. Cukuplah Allah sebagai Pelindung kami dan Dia adalah sebaik-baik pemberi pertolongan.

Selesai tafsir surah As Sajdah dengan pertolongan Allah dan taufikNya, bukan dengan kekuatan dan kemampuan kami. Segala puji bagi Allah di awal dan akhir, dan atas segala limpahan kurniaNya.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...