Isnin, 20 Januari 2020

8:5-8 Tafsir Surah Al Anfal, ayat 5-8.

كَمَا أَخْرَجَكَ رَبُّكَ مِنْ بَيْتِكَ بِالْحَقِّ وَإِنَّ فَرِيقًا مِنَ الْمُؤْمِنِينَ لَكَارِهُونَ (٥) يُجَادِلُونَكَ فِي الْحَقِّ بَعْدَمَا تَبَيَّنَ كَأَنَّمَا يُسَاقُونَ إِلَى الْمَوْتِ وَهُمْ يَنْظُرُونَ (٦) وَإِذْ يَعِدُكُمُ اللَّهُ إِحْدَى الطَّائِفَتَيْنِ أَنَّهَا لَكُمْ وَتَوَدُّونَ أَنَّ غَيْرَ ذَاتِ الشَّوْكَةِ تَكُونُ لَكُمْ وَيُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُحِقَّ الْحَقَّ بِكَلِمَاتِهِ وَيَقْطَعَ دَابِرَ الْكَافِرِينَ (٧) لِيُحِقَّ الْحَقَّ وَيُبْطِلَ الْبَاطِلَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُجْرِمُونَ (٨) 

Sebelum menyebutkan peristiwa perang Badar, Allah s.w.t. menyebutkan dahulu sifat yang perlu dimiliki oleh orang-orang mukmin, di mana apabila seseorang memilikinya, maka keadaannya akan istiqamah dan amalnya akan baik, yang di antaranya adalah kesediaan berjihad di jalan Allah s.w.t.

"5. Sebagaimana mengeluarkan kamu Tuhan kamu dari rumahmu dengan haq."

Sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi dari rumahmu dengan kebenaran. Ada yang menafsirkan, bahawa maksudnya adalah Allah mengatur pembahagian harta rampasan perang dengan kebenaran, sebagaimana Allah menyuruhnya pergi dari rumah (di Madinah) untuk berperang ke Badar dengan kebenaran juga.

Ada juga yang menafsirkan, bahawa oleh kerana iman mereka adalah hakiki, dan balasan yang dijanjikan Allah untuknya adalah hak (benar), begitu juga Allah mengeluarkan RasulNya dari rumahnya di Madinah menemui kaum musyrik di Badar juga dengan hak (kebenaran).

"Dan sesungguhnya segolongan dari orang-orang yang beriman benar-benar benci."

Padahal sesungguhnya sebahagian dari orang-orang yang beriman itu tidak menyukainya.

Ketika Abu Sufyan pulang bersama rombongannya dari Syam, maka Nabi s.a.w. dan para sahabatnya keluar untuk meraih barang bawaan mereka. Namun kaum Quraisy mengetahui hal itu, maka keluarlah mereka bersama Abu Jahal dan para pendekar Mekah untuk menyelamatkan rombongan itu.

Akhirnya Abu Sufyan bersama rombongannya pergi melalui jalan di pinggir laut, sehingga mereka lolos. Lalu dikatakan kepada Abu Jahal, “Pulanglah!” Namun dia menolak dan tetap berangkat ke Badar.

Kemudian Nabi s.a.w. bermusyawarah dengan para sahabatnya dan bersabda, “Sesungguhnya Allah menjanjikan kepadaku (untuk memberikan kemenangan) terhadap salah satu dari dua golongan itu.” Maka para sahabat setuju untuk memerangi kaum Quraisy itu, sedangkan sebahagian lagi tidak menyukainya dan berkata, “Kami belum bersiap-siap untuknya.”

"6. Mereka akan membantahmu tentang kebenaran setelah apa yang nyata, seakan-akan mereka dihalau kepada kematian dan mereka melihat."

Mereka membantahmu tentang kebenaran setelah nyata kebenaran itu bahawa mereka pasti menang, seakan-akan mereka dihalau kepada kematian, sedang mereka melihat sebab kematian itu.

Padahal yang seperti ini tidak patut muncul dari mereka, terlebih setelah mereka mengetahui bahawa keluarnya mereka dari rumah adalah dengan hak (kebenaran), termasuk yang diperintahkan Allah dan diridhaiNya.

Oleh kerana itu, tidak sepatutnya mereka memperdebatkannya, kerana memperdebatkan hanyalah ketika kebenaran samar dan perkaranya rancu (tidak teratur). Adapun apabila telah jelas dan terang, tidak ada sikap yang lain selain tunduk dan mengikuti.

"7. Dan ketika Allah menjanjikan pada kalian salah satu dari satu golongan itu bahawasanya ia bagi kalian"

Ingatlah ketika Allah menjanjikan kepada kalian bahawa salah satu dari dua golongan yang kalian hadapi adalah untuk kalian, iaitu kafilah Abu Sufyan yang membawa dagangan dari Syam atau kelompok yang datang dari Mekah untuk berperang dibawah pimpinan Utbah ibnu Rabi'ah bersama Abu Jahal.

"dan kalian menginginkan bahawasanya tidak mempunyai kekuatan senjata adalah ia untuk kalian"

Sedangkan kalian lebih suka memilih golongan yang tidak bersenjata, tidak terlindungi dan tidak ada peperangan; kemudian kafilah berjaya mereka kuasai, iaitu kafilah Abu Sufyan yang jumlahnya sedikit.

"dan Allah menghendaki agar membenarkan kebenaran dengan kalimatNya"

Tetapi Allah menghendaki untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayatNya atau dengan bukti-buktiNya. Iaitu Allah menghendaki agar kalian bersua dengan golongan yang bersenjata, lalu terjadilah peperangan, agar Dia memenangkan kalian atas mereka dan menolong kalian dalam menghadapi mereka.

Dengan demikian, maka menanglah agamaNya dan tinggilah kalimat Islam, Dia akan menjadikannya berada di atas agama lainnya. Dia Maha Mengetahui tentang semua akibat segala urusan. Dialah Yang Mengatur kalian dengan aturan yang baik, walaupun hamba-hambaNya menghendaki yang selain dari itu, kerana pandangan mereka terbatas dan yang tampak hanyalah luarnya saja.

"dan Dia musnahkan seluruh orang-orang kafir."

Dia memusnahkan orang-orang kafir sampai ke akar-akarnya. Oleh kerana itu, Dia memerintahkan kamu memerangi kelompok yang datang dari Mekah itu yang jumlahnya lebih besar dan sudah lengkap senjatanya. Mereka terdiri dari tokoh-tokoh Quraisy dan pendekarnya.

"8. Agar Dia membenarkan kebenaran dan Dia membatalkan kebatilan walaupun membenci orang-orang yang berbuat dosa."

Agar Allah menetapkan atau memperkuatkan yang hak (Islam) dan membatalkan atau menghilangkan yang batil (syirik) walaupun orang-orang yang berdosa (musyrik) itu tidak menyukainya. Allah tidak peduli walaupun mereka tidak menyukainya.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...