Khamis, 6 Februari 2020

10:75-86 Tafsir Surah Yunus, ayat 75-86.

ثُمَّ بَعَثْنَا مِنْ بَعْدِهِمْ مُوسَى وَهَارُونَ إِلَى فِرْعَوْنَ وَمَلَئِهِ بِآيَاتِنَا فَاسْتَكْبَرُوا وَكَانُوا قَوْمًا مُجْرِمِينَ (٧٥) فَلَمَّا جَاءَهُمُ الْحَقُّ مِنْ عِنْدِنَا قَالُوا إِنَّ هَذَا لَسِحْرٌ مُبِينٌ (٧٦) قَالَ مُوسَى أَتَقُولُونَ لِلْحَقِّ لَمَّا جَاءَكُمْ أَسِحْرٌ هَذَا وَلا يُفْلِحُ السَّاحِرُونَ (٧٧) قَالُوا أَجِئْتَنَا لِتَلْفِتَنَا عَمَّا وَجَدْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا وَتَكُونَ لَكُمَا الْكِبْرِيَاءُ فِي الأرْضِ وَمَا نَحْنُ لَكُمَا بِمُؤْمِنِينَ (٧٨) وَقَالَ فِرْعَوْنُ ائْتُونِي بِكُلِّ سَاحِرٍ عَلِيمٍ (٧٩) فَلَمَّا جَاءَ السَّحَرَةُ قَالَ لَهُمْ مُوسَى أَلْقُوا مَا أَنْتُمْ مُلْقُونَ (٨٠) فَلَمَّا أَلْقَوْا قَالَ مُوسَى مَا جِئْتُمْ بِهِ السِّحْرُ إِنَّ اللَّهَ سَيُبْطِلُهُ إِنَّ اللَّهَ لا يُصْلِحُ عَمَلَ الْمُفْسِدِينَ (٨١) وَيُحِقُّ اللَّهُ الْحَقَّ بِكَلِمَاتِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُجْرِمُونَ (٨٢) فَمَا آمَنَ لِمُوسَى إِلا ذُرِّيَّةٌ مِنْ قَوْمِهِ عَلَى خَوْفٍ مِنْ فِرْعَوْنَ وَمَلَئِهِمْ أَنْ يَفْتِنَهُمْ وَإِنَّ فِرْعَوْنَ لَعَالٍ فِي الأرْضِ وَإِنَّهُ لَمِنَ الْمُسْرِفِينَ (٨٣) وَقَالَ مُوسَى يَا قَوْمِ إِنْ كُنْتُمْ آمَنْتُمْ بِاللَّهِ فَعَلَيْهِ تَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُسْلِمِينَ (٨٤) فَقَالُوا عَلَى اللَّهِ تَوَكَّلْنَا رَبَّنَا لا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ (٨٥) وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (٨٦) 

Allah s.w.t. berfirman,

"75. Kemudian Kami utus setelah mereka Musa dan Harun kepada Fir’aun dan pemuka-pemukanya"

Kemudian sesudah rasul-rasul tersebut, Kami utus Musa dan Harun kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya. Al mala' di sini bermaksud kaum. Diutusnya Musa a.s. dan Harun a.s. kepada penguasa, kerana rakyat mengikuti penguasa.

"dengan ayat-ayat Kami, maka mereka menyombongkan diri dan mereka kaum yang berbuat dosa."

Dengan membawa tanda-tanda kekuasaan Kami, mukjizat-mukjizat, hujah-hujah dan bukti-bukti dari Kami, tetapi mereka menyombongkan diri, angkuh, tidak mahu mengikuti perkara yang hak dan tidak mahu taat kepadanya. Maka mereka adalah kaum yang berdosa.

"76. Maka ketika datang kepada mereka kebenaran dari sisi Kami,"

Ketika datang kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami dari sisi Kami melalui tangan Musa a.s., di mana tongkatnya boleh berubah menjadi ular yang besar dan tangannya bercahaya.

"mereka berkata, "Sesungguhnya ini benar-benar sihir yang nyata.""

Seakan-akan mereka bersumpah dalam melancarkan tuduhannya itu, semoga Allah melaknat mereka, padahal mereka mengetahui bahawa apa yang mereka katakan itu dusta dan bohong.

"77. Berkata Musa, "Apakah kalian mengatakan terhadap kebenaran ketika datang kepada kalian, "Sihirkah ini?" dan tidak beruntung ahli-ahli sihir."

Musa a.s. berkata mengingkari mereka, "Patutkah kalian mengatakan terhadap kebenaran ketika ia datang kepada kalian, "Sihirkah ini?" Iaitu lihatlah sifatnya dan apa yang ada di dalamnya, kalian akan mengetahui bahawa ia merupakan kebenaran. Padahal para pesihir itu tidaklah mendapat kemenangan.”

"78. Mereka berkata, "Apakah kamu datang pada kami untuk memalingkan kami dari apa yang kami dapati atasnya nenek moyang kami""

Mereka berkata, "Adakah kamu datang kepada kami untuk membelokkan dan menyimpangkan kami dari kepercayaan yang kami dapati nenek moyang kami mengerjakannya (menyembah berhala) dan beralih hanya menyembah Allah saja?" Maksudnya adalah agama yang mereka peluk di masa lalu.

"dan menjadi bagi kalian berdua pembesar-pembesar di bumi?"

Dan supaya kamu berdua (Musa dan Harun) mempunyai kekuasaan, kebesaran dan kepemimpinan di negeri Mesir?

Perkataan ini merupakan pengelabuan dari mereka agar orang-orang awam menyokong mereka memusuhi Musa a.s. dan tidak beriman kepadanya. Membantah kebenaran dengan perkataan yang seperti ini menunjukkan tidak mampunya mereka membantah hujjah lawannya.

Kalau dia memang memiliki hujjah, tentu tidak beralih mengatakan, “Niatmu adalah begini dan begitu!” Orang yang mengetahui keadaan Musa a.s. serta dakwahnya akan mengetahui, bahawa Beliau tidak berniat mendapat kekuasaan di muka bumi.

Bahkan niat Beliau sama dengan saudaranya yang lain dari kalangan para rasul, iaitu menunjukkan manusia dan mengarahkan mereka kepada hal yang bermanfaat bagi mereka.

"Dan tidaklah kami kepada kalian berdua orang-orang mukmin."

Mereka tidak mempercayai Musa dan Harun kerana sombong dan keras kepala, bukan kerana batilnya apa yang dibawa Musa dan Harun atau kerana samarnya apa yang dibawa keduanya. Bahkan ucapannya tidak lain kerana zalim dan aniaya serta ingin tetap berkuasa di bumi yang mereka tuduhkan kepada Musa dan Harun.

"79. Dan berkata Fir'aun, "Datangkan kepadaku semua ahli sihir yang pandai!""

Fir'aun berkata kepada pemuka-pemuka kaumnya, "Datangkanlah kepadaku semua pesihir yang pandai!" Maka dikirimlah beberapa orang untuk mencari tukang sihir yang ada di berbagai kota di Mesir dengan beragam tingkatan mereka.

"80. Maka tatkala datang ahli-ahli sihir, berkata kepada mereka Musa, "Lemparkan apa yang kalian hendak lemparkan.""

Para pesihir itu datang untuk mengalahkan Musa a.s., mereka berkata, “Kamukah yang melempar lebih dulu ataukah kami yang melempar?” Musa a.s. berkata kepada mereka, "Lemparkanlah apa yang kalian hendak lemparkan!"

"81. Maka tatkala mereka melemparkan, berkata Musa, "Apa yang kalian datang dengannya sihir. Sesungguhnya Allah akan membatalkannya.""

Setelah mereka melemparkan tali dan tongkat mereka, maka tali dan tongkat mereka seakan-akan berubah menjadi ular yang merayap cepat. Musa a.s. berkata, "Apa yang kalian lakukan itu, itulah sihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan kepalsuan sihir itu."

"Sesungguhnya Allah tidak menjadikan berhasil pekerjaan orang-orang yang berbuat kerosakan."

Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-orang yang membuat kerosakan. Kerana niat mereka adalah membela yang batil untuk melawan kebenaran.

Demikianlah setiap orang yang mengerjakan kerosakan, walaupun ia telah melakukan tipu daya, membuat makar, dan sebagainya, namun perbuatannya akan batal dan hilang walaupun dalam waktu tertentu laris diterima orang, namun lama-kelamaan akan batal dan hilang.

Adapun orang-orang yang mengadakan perbaikan, di mana niat mereka dalam amalnya adalah mencari ridha Allah, maka Allah akan memperbaiki amal mereka dan menaikkannya serta mengembangkannya.

"82. Dan Allah membenarkan yang benar dengan kalimatNya walaupun membenci orang-orang yang berbuat dosa."

Allah akan mengukuhkan yang benar dengan ketetapanNya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukainya. Maka Musa a.s. melempar tongkatnya, lalu tongkat itu menjadi ular yang besar, kemudian menelan semua tali dan tongkat mereka yang nampak seakan-akan ular.

Ketika itu batallah sihir mereka dan lenyaplah kebatilan mereka, dan ketika itu pula para pesihir pun tersungkur sujud saat mereka menyaksikan kebenaran Musa a.s. Kemudian Fir’aun mengancam mereka dengan akan menyalib, memotong tangan dan kaki secara bersilang, namun para pesihir itu tidak peduli dan tetap kukuh di atas keimanannya.

Sedangkan Fir’aun, para pemukanya dan para pengikutnya, tetap tidak beriman, bahkan tetap di atas kesesatannya.

"83. Maka tidaklah beriman kepada Musa, kecuali keturunan dari kaumnya"

Tidak ada yang beriman kepada Musa a.s. walaupun Beliau datang dengan membawa ayat-ayat yang jelas, hujah-hujah yang pasti, dan bukti-bukti yang jelas, kecuali segolongan kecil dari kalangan kaum Fir'aun, iaitu terdiri atas para pemuda.

Antara lain ialah isteri Fir'aun sendiri, orang-orang yang beriman dari kalangan keluarga Fir'aun, dan bendahara Fir'aun beserta isterinya.

"dalam keadaan takut dari Fir’aun dan pemuka-pemuka mereka akan menyiksa mereka."

Itu pun dengan dicekam oleh rasa takut dan khuatir jika Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya akan menyiksa mereka untuk mengembalikan mereka ke dalam kekufuran semula.

Fir'aun la’natullah adalah orang yang angkara murka, pengingkar kebenaran, dan melampaui batas dalam kebongkakan dan keingkarannya. Dia adalah orang yang sangat kejam sehingga rakyatnya sangat takut kepadanya.

Ada yang mengatakan, bahawa mereka ini adalah para pemuda Bani Israil. Yang demikian adalah kerana biasanya yang lebih segera menerima kebenaran adalah para pemuda.

Berbeda dengan orang-orang yang sudah tua, di mana mereka sudah terbina di atas kekufuran, dalam hati mereka telah mengakar keyakinan-keyakinan yang rosak sehingga sulit dilepaskan.

Di kalangan kaum Bani Israil sendiri tidak terdapat seorang pun yang dikhuatirkan akan terfitnah dari keimanannya selain Qarun. Sesungguhnya dia berasal dari kaum Musa, tetapi dia berbuat aniaya terhadap kaumnya, memihak dan bersahabat dengan Fir'aun.

"Dan sesungguhnya Fir’aun sungguh orang yang tinggi di bumi. Dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang melampaui batas."

Sesungguhnya Fir'aun itu benar-benar telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi. Dia benar-benar termasuk orang yang melampaui batas dengan mengaku sebagai tuhan.

"84. Dan berkata Musa, "Wahai kaumku! Jika kalian beriman kepada Allah, maka kepadaNya kalian bertawakkal jika kalian orang-orang muslim.""

Musa a.s. menasihati kaumnya untuk bersabar dan mengingatkan mereka sesuatu yang dapat membantu mereka untuk bersabar, "Wahai kaumku! Jika kalian beriman kepada Allah, iaitu kerjakanlah tugas keimananmu, maka bertawakkallah kepadaNya saja, jika kalian benar-benar orang yang berserah diri." Allah akan mencukupi orang yang bertawakkal kepadaNya.

"85. Maka mereka berkata, "Kepada Allah kami bertawakkal! Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami fitnah bagi kaum yang zalim.""

Janganlah Engkau berikan kemenangan atau kekuasaan kepada mereka atas kami sehingga mereka akan menyiksa atau mengalahkan kami, sehingga mereka menyangka bahawa mereka berada dipihak yang benar, sehingga kami menjadi sasaran fitnah kerananya dan mereka berkata, “Kalau memang Musa dan Harun berada di atas kebenaran, tentu mereka menang.”

"86. Dan selamatkan kami dengan rahmatMu dari kaum yang kafir."

Selamatkanlah kami dengan rahmatMu, iaitu bebaskanlah kami berkat rahmat dan kebaikan dariMu dari tipu daya orang-orang kafir, agar kami selamat dari kejahatan mereka dan agar kami dapat menjalankan agama kami dan menegakkan syi’ar-syi’arnya tanpa ada yang menghalangi.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...