Khamis, 20 Februari 2020

8:15-19 Tafsir Surah Al Anfal, ayat 15-19.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا زَحْفًا فَلا تُوَلُّوهُمُ الأدْبَارَ (١٥) وَمَنْ يُوَلِّهِمْ يَوْمَئِذٍ دُبُرَهُ إِلا مُتَحَرِّفًا لِقِتَالٍ أَوْ مُتَحَيِّزًا إِلَى فِئَةٍ فَقَدْ بَاءَ بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ وَمَأْوَاهُ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ (١٦) فَلَمْ تَقْتُلُوهُمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ قَتَلَهُمْ وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ رَمَى وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِينَ مِنْهُ بَلاءً حَسَنًا إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (١٧) ذَلِكُمْ وَأَنَّ اللَّهَ مُوهِنُ كَيْدِ الْكَافِرِينَ (١٨) إِنْ تَسْتَفْتِحُوا فَقَدْ جَاءَكُمُ الْفَتْحُ وَإِنْ تَنْتَهُوا فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَإِنْ تَعُودُوا نَعُدْ وَلَنْ تُغْنِيَ عَنْكُمْ فِئَتُكُمْ شَيْئًا وَلَوْ كَثُرَتْ وَأَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُؤْمِنِينَ (١٩) 

Allah s.w.t. mengancam orang yang melarikan diri dari medan perang kerana diserang musuh, bahawa Dia akan memasukan orang (muslim) yang berbuat demikian ke dalam neraka. Dia berfirman,

"15. Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kalian bertemu orang-orang yang kafir menyerang, maka janganlah kalian berpaling dari mereka ke belakang."

Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kalian bertemu dengan orang-orang kafir yang akan atau sedang menyerang kalian, iaitu apabila kalian telah berdekatan dan saling berhadapan dengan mereka dalam medan perang. Maka janganlah kalian berbalik membelakangi mereka (mundur), iaitu janganlah kalian lari dan meninggalkan teman-teman kalian yang tetap bertahan.

"16. Dan barang siapa yang berpaling dari mereka pada hari itu kebelakangnya, kecuali berbelok untuk perang"

Barang siapa yang membelakangi atau mundur pada waktu itu, kecuali lari dari teman-temannya sebagai untuk siasat atau muslihat perang, seperti memperlihatkan kepada musuh seakan-akan lari ke belakang sebagai tipu daya, bahawa dia takut kepada musuh, hingga musuh mengejarnya.

Kemudian secara mendadak dia kembali menyerang dan membunuh musuhnya, atau berpindah dari satu tempat ke tempat lain agar lebih mudah memerangi. Maka cara seperti ini tidak dilarang.

"atau bergabung kepada golongan pasukan lain,"

Atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, iaitu meminta bantuan kepada pasukan kaum muslim yang lain. Jika pasukan lain berada dekat dengannya (di sekitar medan peperangan), maka masalahnya sudah jelas, iaitu boleh.

Tetapi apabila pasukan lain di luar medan peperangan, misalnya kaum muslim kalah dan pergi menuju ke salah satu negeri kaum muslim atau ke pasukan lain dari pasukan kaum muslim, maka telah ada riwayat dari para sahabat yang menunjukkan bolehnya.

Namun mungkin saja, hal ini apabila mundur lebih baik akibatnya, akan tetapi apabila mereka melihat jika tetap di tempat dapat mengalahkan musuh, maka dalam hal ini tidak termasuk keadaan yang diberi rukhsah (keringanan) sehingga mereka tidak boleh mundur. Ayat ini masih mutlak, dan akan disebutkan di akhir surah batasan jumlahnya yang membolehkan mundur.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Jauhilah tujuh dosa besar yang membinasakan.” Ada yang bertanya, "Wahai Rasulullah apa sajakah ketujuh dosa besar itu?" Rasulullah s.a.w. bersabda, "Mempersekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah (membunuhnya) kecuali dengan alasan yang benar, memakan riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan perang saat diserang, dan menuduh berzina wanita-wanita mukmin yang terpelihara kehormatannya yang sedang dalam keadaan lalai.”

"maka sungguh dia telah kembali dengan kemurkaan dari Allah dan tempatnya neraka Jahannam, dan amat buruk tempat kembali."

Maka sungguh, orang itu kembali dari medan perangnya dengan membawa kemurkaan dari Allah yang menimpa dirinya. Tempat kembalinya di hari kemudian ialah neraka Jahanam, dan amat buruklah tempat kembalinya.

Hal ini apabila kaum kafir tidak berjumlah lebih dari dua kali ganda kaum muslim sebagaimana akan diterangkan nanti. Ayat ini menunjukkan bahawa melarikan diri dari peperangan merupakan dosa yang besar.

Rasulullah s.a.w. bersabda kepada Ali r.a. pada hari Perang Badar, "Berikanlah kepadaku segenggam pasir." Lalu Ali memberikan segenggam pasir kepadanya, kemudian Nabi s.a.w. melemparkan pasir itu ke arah wajah kaum musyrik. Maka tidak ada seorang musyrik pun melainkan matanya kemasukan pasir itu. Kemudian pasukan kaum mukmin datang mengiringinya dan membunuh serta menahan mereka. Allah berfirman,

"17. Maka tidak kalian membunuh mereka akan tetapi Allah membunuh mereka"

Maka yang sebenarnya bukan kalian yang membunuh mereka, tetapi Allah yang membunuh mereka. Iaitu bukan kerana upaya kalian, bukan pula kerana kekuatan kalian. Kalian dapat membunuh musuh-musuh kalian yang jumlah mereka jauh lebih banyak daripada jumlah kalian kerana Allahlah yang membuat kalian mendapat kemenangan atas mereka.

"dan bukan engkau yang melempar ketika engkau melempar akan tetapi Allah yang melempar"

Bukan kalian yang melempar ketika kalian melempar, tetapi Allah yang melempar. Allah yang menyampaikan pasir itu ke mata mereka dan yang membuat mereka semua kelilipan, bukan kamu, hai Muhammad. Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka.

Dialah Yang menciptakan perbuatan-perbuatan hamba-hambaNya, dan Dia Maha Terpuji atas semua perbuatan baik yang dilakukan oleh mereka, kerana Dialah yang menggerakkan mereka untuk melakukannya dan membantu mereka untuk menyelesaikannya.

"dan Dia hendak menguji orang-orang yang beriman darinya dengan ujian yang baik."

Dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin dengan kemenangan yang baik iaitu ghanimah.

Ada yang menafsirkan, agar orang-orang mukmin merasakan nikmatNya kepada mereka, iaitu dimenangkanNya mereka atas musuh-musuh mereka sekalipun bilangan musuh mereka jauh lebih banyak daripada bilangan mereka. Dan agar dengan hal tersebut mereka mengakui apa yang harus mereka lakukan kepadaNya, iaitu mensyukuri nikmatNya kepada mereka.

Ada yang menafsirkan, bahawa Allah Ta’ala sessungguhnya berkuasa untuk memenangkan kaum mukmin di atas orang-orang kafir tanpa perlu adanya peperangan, akan tetapi Allah ingin menguji orang-orang mukmin dengan jihad agar mereka mencapai darjat yang tinggi, kedudukan yang mulia dan mendapat pahala yang baik dan banyak.

"Sesungguhnya Allah Maha Mendengar Maha Mengetahui."

Allah Maha Mendengar semua doa, apa yang dirahsiakan hamba dan apa yang ditampakkannya. Dia Maha Mengetahui siapa orang-orang yang berhak beroleh pertolongan dan kemenangan. Dia mengetahui apa yang ada dalam hati manusia berupa niat yang baik dan yang buruk.

Sehingga Dia menetapkan untuk hamba taqdir yang sesuai ilmuNya, kebijaksanaanNya dan maslahat hamba-hambaNya, dan akan memberikan balasan masing-masingnya sesuai niat dan amalnya.

"18. Demikianlah, dan sesungguhnya Allah melemahkan tipu daya orang-orang kafir."

Demikianlah kurnia Allah yang dilimpahkan kepada kalian, dan sungguh Allah melemahkan tipu daya dan makar orang-orang kafir yang mereka lancarkan kepada Islam dan pemeluknya, dan menjadikan tipu daya mereka berbalik menimpa mereka.

Hal ini merupakan berita gembira lainnya bagi orang-orang mukmin di samping berita gembira kemenangan. Allah memberitahukan kepada mereka bahawa Dialah yang akan mematahkan semua tipu daya orang-orang kafir di masa mendatang. Dia jugalah yang akan membuat urusan orang-orang kafir menjadi terhina, dan bahawasanya semua orang musyrik serta segala sesuatu yang mereka miliki pasti akan hancur dan binasa.

Dalam Perang Badar Abu Jahal mengatakan, "Ya Allah, siapakah di antara kami yang memutuskan silaturahim dan mendatangkan hal-hal yang tidak kami kenal, maka putuskanlah esok hari!" Maka hal tersebut dianggap sebagai permintaan keputusan darinya. Lalu turunlah firmanNya,

"19. Jika kalian meminta keputusan, maka sungguh telah datang kepada kalian keputusan."

Jika kalian (orang-orang musyrik) meminta pertolongan, meminta peradilan kepada Allah, dan meminta keputusan dariNya untuk memutuskan perkara yang terjadi di antara kalian dan musuh-musuh kalian dari kalangan orang-orang mukmin, menimpakan azab kepada orang yang zalim dan salah, maka sesungguhnya keputusan telah datang kepada kalian dengan membinasakan yang layak dibinasakan, iaitu Abu Jahal dan orang-orang yang terbunuh bersamanya.

"Dan jika kalian berhenti, maka itu lebih baik bagi kalian."

Jika kalian berhenti dari kekufuran kepada Allah dan dari memerangi Rasulullah s.a.w., maka itulah yang lebih baik bagi kalian, iaitu untuk kebaikan dunia dan akhirat kalian.

"Dan jika kalian kembali, maka Kami kembali."

Jika kalian kembali memusuhi dan memerangi Rasul, nescaya Kami juga kembali memberi pertolongan kepadanya. Jika kalian kembali mengerjakan kekufuran dan kesesatan, nescaya Kami akan kembali menimpakan kejadian seperti ini kepada kalian.

"Dan tidak mencukupi dari kalian pasukan kalian sedikit pun, sekali pun ia banyak."

Pasukan kalian tidak akan dapat menolak sesuatu bahaya sedikit pun dari kalian, biarpun jumlahnya banyak. Iaitu seandainya kalian himpunkan semua pasukan yang ada pada kalian, maka yang menang tetaplah pihak yang didukung oleh Allah, tiada seorang pun yang dapat mengalahkannya.

"Dan bahawasanya Allah bersama orang-orang yang beriman."

Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang beriman. Mereka adalah golongan yang bersama Nabi dan berada di sisinya. Barang siapa Allah bersamanya, maka dialah yang akan tertolong walaupun dia lemah dan jumlahnya sedikit. Kebersamaan Allah ini dengan memberikan bantuan dan pertolongan sesuai amalan iman yang mereka kerjakan.

Oleh kerana itu, apabila terjadi kekalahan pada kaum muslimin di sebahagian waktu, maka hal itu tidak lain kerana sikap remeh mereka dan tidak mengerjakan kewajiban iman dan kesannya. Kerana jika mereka melakukan apa yang diperintahkan Allah, tentu mereka tidak akan kalah dan musuh tidak akan menang.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...