Khamis, 19 Mac 2020

33:9-17 Tafsir Surah Al Ahzab, ayat 9-17.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جَاءَتْكُمْ جُنُودٌ فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحًا وَجُنُودًا لَمْ تَرَوْهَا وَكَانَ اللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرًا (٩) إِذْ جَاءُوكُمْ مِنْ فَوْقِكُمْ وَمِنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَإِذْ زَاغَتِ الأبْصَارُ وَبَلَغَتِ الْقُلُوبُ الْحَنَاجِرَ وَتَظُنُّونَ بِاللَّهِ الظُّنُونَا (١٠) هُنَالِكَ ابْتُلِيَ الْمُؤْمِنُونَ وَزُلْزِلُوا زِلْزَالا شَدِيدًا (١١) وَإِذْ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ إِلا غُرُورًا (١٢) وَإِذْ قَالَتْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ يَا أَهْلَ يَثْرِبَ لا مُقَامَ لَكُمْ فَارْجِعُوا وَيَسْتَأْذِنُ فَرِيقٌ مِنْهُمُ النَّبِيَّ يَقُولُونَ إِنَّ بُيُوتَنَا عَوْرَةٌ وَمَا هِيَ بِعَوْرَةٍ إِنْ يُرِيدُونَ إِلا فِرَارًا (١٣) وَلَوْ دُخِلَتْ عَلَيْهِمْ مِنْ أَقْطَارِهَا ثُمَّ سُئِلُوا الْفِتْنَةَ لآتَوْهَا وَمَا تَلَبَّثُوا بِهَا إِلا يَسِيرًا (١٤)   وَلَقَدْ كَانُوا عَاهَدُوا اللَّهَ مِن قَبْلُ لا يُوَلُّونَ الأَدْبَارَ وَكَانَ عَهْدُ اللَّهِ مَسْؤُولا  (١٥) قُل لَّن يَنفَعَكُمُ الْفِرَارُ إِن فَرَرْتُم مِّنَ الْمَوْتِ أَوِ الْقَتْلِ وَإِذًا لّا تُمَتَّعُونَ إِلاَّ قَلِيلا (١٦) قُلْ مَن ذَا الَّذِي يَعْصِمُكُم مِّنَ اللَّهِ إِنْ أَرَادَ بِكُمْ سُوءًا أَوْ أَرَادَ بِكُمْ رَحْمَةً وَلا يَجِدُونَ لَهُم مِّن دُونِ اللَّهِ وَلِيًّا وَلا نَصِيرًا (١٧)

Allah s.w.t. mengingatkan kepada hamba-hambaNya yang mukmin tentang nikmat, kurnia, dan kebaikanNya yang telah Dia berikan kepada mereka dan mendorong mereka untuk mensyukurinya. Dia telah mengusir musuh-musuh mereka dan mengalahkan mereka yang telah bersekutu melawan pasukan kaum muslim.

Iaitu ketika datang kepada mereka penduduk Mekah dan Hijaz dari atas mereka, penduduk Nejd dari bawah mereka, dan mereka bekerja sama dan bersekutu untuk memusnahkan Rasulullah s.a.w. dan para sahabatnya. Peristiwa ini terjadi dalam Perang Khandaq.

Pasukan yang bersekutu itu juga dibantu oleh orang-orang Yahudi yang berada di sekitar Madinah, sehingga mereka datang menyerang kaum muslimin dalam jumlah yang besar. Ketika itu parit telah dibuat di sekitar Madinah, dan musuh telah mengepung Madinah.

Keadaan pun menjadi parah sampai hati mereka menyesak ke tenggorokan dan banyak yang berprasangka yang bukan-bukan terhadap Allah kerana mereka melihat sebab-sebab kehancuran mereka dari berbagai arah, dan pengepungan itu terus berlalu dalam beberapa hari.

"9. Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah nikmat Allah atas kalian ketika datang pada kalian bala tentera, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin taufan dan bala tentera tidak kalian melihatnya." 

Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah akan nikmat Allah yang telah dikurniakan kepada kalian ketika bala tentara datang kepada kalian, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin taufan dan bala tentera yang tidak dapat kalian melihatnya.

Ayat ini menerangkan kisah Ahzab, iaitu golongan-golongan yang dihancurkan pada perangan Khandaq kerana menentang Allah dan RasulNya. Bala tentera yang tidak kalian melihatnya adalah para malaikat yang sengaja didatangkan Allah untuk menghancurkan musuh-musuhNya itu.

"Dan Allah dengan apa yang kalian kerjakan Maha Melihat." 

Allah Maha Melihat apa yang kalian kerjakan.

"10. Ketika mereka datang pada kalian dari atas kalian dan dari bawah di antara kalian," 

Iaitu ketika mereka datang kepada kalian dari atas dan dari bawah kalian, iaitu dari atas lembah dan dari bawahnya, dari timur dan barat. Yang dimaksud dengan mereka adalah golongan yang bersekutu. Disebutkan dalam suatu riwayat bahawa mereka adalah Bani Quraizah.

"dan ketika berubah pandangan," 

Ketika tidak tetap lagi penglihatan kalian, iaitu ketika penglihatan kalian terpana melihat musuh ada di berbagai arah.

"dan naik hati tenggorokan" 

Hati kalian naik menyesak sampai ke kerongkongan. Hebatnya perasaan takut dan perasaan gentar kalian pada waktu itu.

"dan kalian menyangka terhadap Allah dengan berbagai persangkaan." 

Kalian menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam prasangka, seperti menyangka bahawa Allah tidak akan memenangkan agamaNya dan tidak akan meninggikan kalimatNya.

"11. Di situlah diuji orang-orang mukmin dan mereka digoncang goncangan yang keras." 

Golongan yang bersekutu bermarkas di sekitar Madinah, sedangkan kaum muslim terkepung oleh mereka dalam keadaan yang sangat terjepit dan sangat gawat. Dan Rasulullah s.a.w. ada di antara mereka.

Disitulah diuji orang-orang yang beriman agar jelas kelihatan, siapa yang ikhlas dan siapa yang tidak. Mereka mendapat ujian dan cobaan yang berat. Hati mereka digoncangkan dengan goncangan yang sangat kuat dan dahsyat.

Ketika itu kelihatan sekali keimanan kaum mukmin, iman mereka menjadi bertambah dan keyakinan mereka meningkat sehingga mereka mengungguli kaum mukmin di masa lalu dan di masa mendatang. Ketika itu, kaum mukmin berkata, “Inilah yang dijanjikan Allah dan RasulNya, dan benarlah Allah dan RasulNya.” Peristiwa itu malah menambah iman mereka.

"12. Dan ketika berkata orang-orang munafik dan orang-orang yang dalam hati mereka penyakit, "Allah tidak menjanjikan kepada kami dan RasulNya kecuali tipuan.""

Ingatlah ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang hatinya berpenyakit, iaitu yang lemah keyakinannya berkata, "Apa yang dijanjikan Allah dan RasulNya kepada Kami hanya tipu daya belaka.”

Pada saat itu orang-orang munafik menampakkan kemunafikannya; dan orang-orang yang di dalam hatinya masih terdapat keraguan atau iman yang lemah menghela nafas kerana rasa was-was yang ada dalam hatinya dan imannya yang masih lemah dalam menghadapi keadaan yang sangat sempit dan gawat tersebut.

Inilah kebiasaan mereka ketika menghadapi cobaan, imannya tidak kukuh, dan melihat dengan pandangannya yang pendek kepada keadaan saat itu.

"13. Dan ketika berkata segolongan di antara mereka, "Wahai ahli Yasrib!""

Ingatlah ketika berkata segolongan yang lain di antara kaum munafik, ketika mereka keluh kesah, kurang kesabarannya, sehingga menjadi orang-orang yang mengendurkan semangat kaum mukmin, "Wahai penduduk Yasrib!"

Mereka melupakan nama yang baru bagi kota itu, iaitu Madinah. Hal ini menunjukkan bahawa agama dan persaudaraan iman tidak memiliki erti apa-apa dalam hati mereka.

"Tidak ada tempat bagi kalian, maka kembalilah kalian."

Tidak ada tempat bagi kalian, iaitu di markas mereka itu yang ada didekat markas Nabi s.a.w., maka kembalilah kalian ke rumah-rumah dan kampung halaman kalian di Madinah. Ketika itu mereka keluar bersama Nabi s.a.w. ke gunung Sila’ yang berada di luar Madinah untuk berperang.

Golongan kaum munafik ini adalah golongan yang paling buruk dan paling merugikan, melumpuhkan jihad dan jelas sekali, bahawa mereka tidak memiliki kemampuan untuk melawan musuh.

Selain golongan ini ada juga golongan yang lain, yang berada di belakang, mereka berada di belakang kerana rasa takut dan sifat pengecut, mereka lebih suka di belakang barisan, sehingga mereka mengemukakan berbagai alasan yang batil agar dimaafkan.

"Dan meminta izin segolongan dari mereka Nabi mereka berkata, "Sesungguhnya rumah kami terbuka.""

Sebahagian dari mereka meminta izin kepada Nabi s.a.w. untuk kembali pulang dengan berkata, "Sesungguhnya rumah-rumah kami terbuka." Iaitu rumah-rumah kami tidak ada penjaga, atau dalam bahaya, dan kami takut serangan musuh terhadapnya, atau dimasuki pencuri sedangkan kami tidak berada di sana.

Oleh kerana itu, izinkanlah kepada kami untuk pulang, agar kami dapat menjaga rumah kami. Ucapan mereka ini adalah dusta. Iman mereka lemah, dan tidak kukuh ketika menghadapi fitnah. Mereka yang meminta izin ini adalah Bani Harisah. Ada yang mengatakan bahawa orang yang mengatakan demikian adalah Aus ibnu Qaizi.

"Dan tidak ia terbuka. Tidaklah mereka inginkan kecuali lari."

Padahal rumah-rumah mereka tidaklah dalam bahaya, seperti apa yang mereka sangka. Sebenarnya mereka tidak lain hanyalah takut kepada musuh dan hendak lari dari medan perang.

"14. Dan kalau diserang atas mereka dari segala penjuru, kemudian mereka diminta melakukan fitnah" 

Kalau Madinah diserang musuh dari segala penjuru, atau dari salah satu celahnya yang lowong dari pertahanan, kemudian mereka diminta agar melakukan fitnah, iaitu murtad, melakukan kekacauan atau memerangi orang Islam,

"nescaya mereka mengerjakan, dan tidak mereka menunggu dengannya kecuali sebentar." 

Nescaya mereka akan bersegera memenuhi permintaan itu, dan mereka tiada akan menunggu atau menunda-nunda untuk melakukannya melainkan dalam waktu yang singkat, tanpa memelihara keimanan mereka lagi dan membuangnya jauh-jauh hanya kerana rasa takut dan terkejut yang menimpa diri mereka.

Mereka tidak memiliki kekuatan dan kekukuhan di atas agama, bahkan dengan berkuasanya musuh, mereka segera memberikan apa yang musuh inginkan. Seperti inilah keadaan mereka.

"15. Dan sungguh, mereka berjanji kepada Allah sebelumnya mereka tidak berpaling ke belakang. Dan ada janji Allah diminta pertanggungjawabannya." 

Padahal sebelum peristiwa yang menakutkan itu, mereka telah berjanji kepada Allah untuk tidak mundur atau lari dari medan perang. Dan adalah perjanjian dengan Allah akan diminta pertanggungjawabannya. Iaitu sesungguhnya Allah akan meminta pertanggungjawaban dari mereka tentang perjanjian tersebut, dan ini merupakan suatu kepastian.

"16. Katakanlah, "Tidak berguna bagi kalian lari, jika kalian lari dari kematian atau pembunuhan""

Katakanlah (Muhammad) kepada mereka sambil mencela mereka dan memberitahukan, bahawa hal itu tidaklah berfaedah apa-apa bagi mereka.

Lari dari medan perang itu tidaklah berguna bagi kalian, tidak dapat menangguhkan ajal kalian dan tidak memperpanjang usia kalian, bahkan adakalanya hal tersebut menjadi penyebab disegerakanNya azab kalian secara tiba-tiba.

Jika kalian melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, walaupun kalian berada di rumah, nescaya orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh akan keluar juga ke tempat mereka terbunuh.

Sebab hanyalah bermanfaat jika tidak bertembung dengan qadha’ dan qadar, akan tetapi apabila bertembung dengan qadar, maka segala sebab akan lenyap, dan semua wasilah (sarana) yang disangka seseorang bermanfaat akan sia-sia.

"dan jika demikian, kalian tidak bersenang-senang kecuali sedikit."

Jika kalian terhindar dari kematian, iaitu ketika kalian melarikan diri agar selamat dari mati atau terbunuh, lalu kalian dapat bersenang-senang di dunia, kalian tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja. Semua sebab tidaklah berguna bagi seorang hamba apabila Allah s.w.t. menghendaki bencana atas dirinya.

"17. Katakanlah, "Siapakah yang dapat melindungi kalian dari Allah jika Dia menghendaki pada kalian bencana atau Dia menghendaki pada kalian rahmat."

Siapakah yang dapat melindungi kalian dari takdir atau ketentuan Allah jika Dia menghendaki bencana atas kalian atau menghendaki rahmat untuk diri kalian?

Sesungguhnya Dialah Allah yang memberi dan menghalangi, yang memberi manfaat dan yang menimpakan madharrat; tidak ada yang mendatangkan kebaikan selain Dia dan tidak ada yang dapat menghindarkan bencana selain Dia.

"Dan mereka tidak memperoleh bagi mereka dari selain Allah pelindung dan tidak penolong."

Orang-orang munafik itu tidak akan mendapatkan pelindung yang memberi manfaat kepada mereka dan penolong yang menghindarkan bahaya selain Allah. Hendaklah mereka menaati Tuhan yang sendiri mengatur segala urusan, yang kehendakNya berlaku, qadarNya berjalan, dan tidaklah bermanfaat pelindung dan penolong jika Dia tidak melindungi dan menolong.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...