Selasa, 7 April 2020

10:98-100 Tafsir Surah Yunus, ayat 98-100.

فَلَوْلا كَانَتْ قَرْيَةٌ آمَنَتْ فَنَفَعَهَا إِيمَانُهَا إِلا قَوْمَ يُونُسَ لَمَّا آمَنُوا كَشَفْنَا عَنْهُمْ عَذَابَ الْخِزْيِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَتَّعْنَاهُمْ إِلَى حِينٍ (٩٨) وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لآمَنَ مَنْ فِي الأرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيعًا أَفَأَنْتَ تُكْرِهُ النَّاسَ حَتَّى يَكُونُوا مُؤْمِنِينَ (٩٩) وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تُؤْمِنَ إِلا بِإِذْنِ اللَّهِ وَيَجْعَلُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لا يَعْقِلُونَ (١٠٠)

Allah s.w.t. berfirman,

"98. Maka mengapa tidak ada suatu kota beriman, lalu memberi manfaat padanya keimanannya kecuali kaum Yunus?" 

Mengapa tidak ada penduduk suatu negeri pun yang beriman sebelum turunnya azab, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus?

"Tatkala mereka beriman, Kami hilangkan dari mereka azab menghinakan dalam kehidupan dunia" 

Ketika kaum Yunus itu beriman saat melihat tanda-tanda akan turun azab, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia.

"dan Kami beri kenikmatan sampai waktu tertentu." 

Kami beri kesenangan kepada mereka sampai tiba ajal mereka. Hikmah mengapa selain kaum Yunus dibinasakan adalah kerana ketika dihilangkan azab dari mereka, nescaya mereka kembali berbuat kekafiran, adapun kaum Yunus, maka Allah s.w.t. mengetahui bahawa keimanan mereka akan tetap kekal, dan ternyata demikian, wallahu a’lam.

Menurut suatu riwayat, tidak ada suatu penduduk kota pun yang seluruhnya beriman kepada nabi mereka dari kalangan umat terdahulu kecuali umat Nabi Yunus. Mereka adalah penduduk negeri Nainawi, tiadalah iman mereka kecuali kerana takut akan tertimpa azab yang telah diperingatkan kepada mereka oleh rasul mereka, sesudah mereka melihat adanya tanda-tanda kedatangan azab itu, sedangkan rasul mereka telah pergi meninggalkan mereka.

Pada mulanya mereka menentang Allah, lalu mereka sedar, maka mereka meminta pertolongan kepada Allah sambil merendahkan diri kepadaNya. Mereka melakukannya dengan membawa semua anak kecil mereka, haiwan-haiwan kenderaan, serta ternak mereka.

Lalu mereka meminta kepada Allah agar azab dilenyapkan dari mereka, iaitu azab yang pernah diperingatkan oleh nabi mereka. Maka pada saat itu Allah mengasihani mereka, melenyapkan azab yang akan diturunkanNya kepada mereka, dan menangguhkan mereka.

Menurut riwayat lain, tidak bermanfaat penduduk suatu kota yang tadinya kafir lalu beriman, jika azab telah datang, lalu mereka dibiarkan, kecuali kaum Yunus. Mereka kehilangan Nabinya, dan mereka menduga bahawa azab telah dekat akan menimpa mereka. Lalu Allah menanamkan ke dalam hati mereka iman yang mendorong mereka untuk bertaubat.

Maka mereka memakai pakaian lusuh, lalu memisahkan antara ternak mereka dengan anak-anaknya, kemudian menggiringnya (ke suatu tanah lapang) untuk bertaubat kepada Allah selama empat puluh hari.

Ketika Allah melihat kesungguhan dan kebenaran taubat serta penyesalan dalam hati mereka atas semua dosa yang telah mereka lakukan di masa sebelumnya, maka Allah menghilangkan azab dari mereka, padahal azab telah dekat akan menimpa mereka.

Menurut suatu riwayat, kaum Nabi Yunus bertempat di kota Nainawi yang terletak di negeri Mausul.

Menurut riwayat lain, ketika azab akan turun kepada mereka (kaum Nabi Yunus), azab itu berputar di atas kepala mereka seperti awan yang sangat gelap. Lalu mereka pergi menemui seorang ulama dari kalangan mereka, dan mereka berkata, "Ajarkanlah kepada kami suatu doa yang akan kami panjatkan. Mudah-mudahan Allah menghilangkan azab ini dari kita."

Maka ulama itu menjawab, "Ucapkanlah, "Hai Yang Mahahidup di saat tiada yang hidup, hai Yang Mahahidup Yang menghidupkan orang-orang yang mati, hai Yang Mahahidup, tidak ada Tuhan selain Engkau."" Maka Allah menghilangkan azab itu dari mereka.

"99. Dan jika berkehendak Tuhanmu, tentu beriman orang yang di bumi seluruhnya semuanya."

Jika Tuhanmu menghendaki wahai Muhammad, nescaya Dia mengizinkan seluruh penduduk bumi untuk beriman kepada apa yang disampaikan olehmu kepada mereka, lalu mereka beriman semuanya.

Akan tetapi hikmah Allah s.w.t. menghendaki, bahawa di antara mereka ada yang mukmin dan ada yang kafir. Hanya Allahlah yang mengetahui hikmah dalam semua apa yang dilakukanNya.

"Apakah kamu hendak memaksa manusia hingga mereka menjadi beriman." 

Maka adakah kamu hendak memaksa dan menindas manusia yang tidak dikehendaki Allah beriman supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya? Kamu tidak akan sanggup menjadikan mereka beriman. Tidak ada hak bagimu melakukan hal itu, dan hal itu bukanlah diserahkan kepadamu melainkan hanya kepada Allah.

Allah s.w.t. Maha Memperbuat segala apa yang dikehendakiNya, Yang menunjuki siapa yang dikehendakiNya, Yang menyesatkan siapa yang dikehendakiNya, disebabkan pengetahuan, hikmah, dan keadilanNya.

"100. Dan tidak ada seorang pun akan beriman kecuali atas izin Allah,"

Tidak ada seorang pun akan beriman kecuali dengan izin Allah; iaitu dengan iradah dan kehendakNya serta izinnya yang bersifat qadari (terhadap alam semesta) lagi syar’i (sesuai syari’at-Nya). Oleh kerana itu, jika di antara makhluk ada yang sedia menerimanya, maka iman akan tumbuh dalam dirinya, kemudian Allah akan memberinya taufiq dan hidayahNya.

"dan akan menjadikan siksaan terhadap orang-orang yang tidak menggunakan akal." 

Allah menimpakan kemurkaan atau azab. Ar rijs bermaksud kerosakan dan kesesatan. Kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya untuk mentadabburi ayat-ayat Allah, memikirkan hujah-hujah dan dalil-dalil Allah, memperhatikan nasihat dan pelajaranNya.

Allah Mahaadil dalam melakukan hal tersebut, iaitu dalam memberi petunjuk kepada orang yang ditunjukiNya dan menyesatkan orang yang disesatkanNya.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...