Ahad, 19 April 2020

18:50-53 Tafsir Surah Al Kahfi, ayat 50-53.

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلائِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ بِئْسَ لِلظَّالِمِينَ بَدَلا (٥٠) مَا أَشْهَدْتُهُمْ خَلْقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَلا خَلْقَ أَنْفُسِهِمْ وَمَا كُنْتُ مُتَّخِذَ الْمُضِلِّينَ عَضُدًا (٥١)وَيَوْمَ يَقُولُ نَادُوا شُرَكَائِيَ الَّذِينَ زَعَمْتُمْ فَدَعَوْهُمْ فَلَمْ يَسْتَجِيبُوا لَهُمْ وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمْ مَوْبِقًا (٥٢) وَرَأَى الْمُجْرِمُونَ النَّارَ فَظَنُّوا أَنَّهُمْ مُوَاقِعُوهَا وَلَمْ يَجِدُوا عَنْهَا مَصْرِفًا (٥٣) 

Allah s.w.t. berfirman mengingatkan anak-anak Adam akan permusuhan iblis kepada mereka dan kepada nenek moyang mereka sebelum mereka, iaitu Nabi Adam a.s. Dia mengingatkan kepada sebahagian dari mereka yang mengikuti iblis dan menentang Tuhan Yang Menciptakan dan Yang Melindungi mereka.

Padahal Dialah yang memulai menciptakannya, dan berkat kelembutanNya Dia memberinya rezeki dan makan. Tetapi sesudah itu mereka berpihak kepada iblis dan memusuhi Allah. Untuk mengingatkan hal tersebut, Allah s.w.t. berfirman,

"50. Dan ketika Kami berfirman kepada malaikat, "Bersujudlah kepada Adam!""

Ingatlah ketika Kami berfirman kepada semua malaikat, "Sujudlah kalian kepada Adam!” Sujud di sini bermaksud menghormati dan memuliakan Adam a.s. serta sebagai pelaksanaan terhadap perintah Allah, bukan bermaksud sujud menghambakan diri, kerana sujud menghambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada Allah.

"Lalu mereka bersujud kecuali iblis."

Maka sujudlah mereka kecuali iblis. Ada yang mengatakan, bahawa pengecualian di ayat ini adalah pengecualian muttasil (bersambung). Maka bererti jin tergolong malaikat. Ada juga yang berpendapat, bahawa pengecualian tersebut adalah pengecualian munqathi’ (terputus). Maka bererti bahawa iblis adalah nenek moyang jin, dan ia mempunyai keturunan, sedangkan malaikat tidak.

"Adalah dari jin," 

Iblis adalah berasal dari golongan jin, kerana sesungguhnya jin itu diciptakan dari nyala api, sedangkan para malaikat diciptakan dari cahaya dan Adam adalah manusia, yang diciptakan dari tanah liat.

Maka apabila saat kejadian telah tiba, masing-masing wadah dimasak berikut apa yang terkandung di dalamnya, lalu pada saat itu juga dibekalkan kepadanya wataknya. Iblis dalam sikap dan tindakannya mempunyai kesamaan dan kemiripan dengan para malaikat.

Ia melakukan ibadah dan ketaatan sama dengan para malaikat, kerana itulah maka iblis dimasukkan ke dalam golongan malaikat saat mendapat perintah dari Allah, tetapi iblis derhaka kepadaNya kerana menentang perintahNya.

"lalu ia menderhakai dari perintah Tuhannya." 

Maka iblis menderhakai perintah Tuhannya. Iaitu keluar dari jalan ketaatan kepada Allah, kerana fasik bermaksud keluar atau menyimpang. Iblis merasa dirinya lebih baik daripada Adam a.s. kerana ia diciptakan dari api, sedangkan Adam a.s. diciptakan dari tanah.

Kemudian Allah s.w.t. berfirman, menegur dan mencela orang yang mengikuti jejak iblis dan menaatinya,

"Maka apabila kalian menjadikannya dan keturunannya pemimpin dari selain Aku, dan mereka bagi kalian musuh." 

Patutkah kalian mengambil iblis dan teman-temannya sebagai pemimpin selain dariKu di mana kalian menaatinya, sedangkan mereka adalah musuh kalian?

"Sangat buruk bagi orang-orang zalim pengganti."

Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti dari Allah bagi orang-orang yang zalim. Buruk sekali orang yang mengambil syaitan sebagai walinya menggantikan Allah Ar Rahman. Syaitan mengajaknya kepada perbuatan keji dan jahat, sedangkan Allah memerintahkan berbuat adil dan ihsan.

Syaitan menjanjikannya kemiskinan, sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan kurniaNya, syaitan mengajaknya keluar dari cahaya kepada kegelapan, sedangkan Allah mengajak keluar dari kegelapan kepada cahaya.

Dalam ayat ini terdapat dorongan untuk menjadikan syaitan sebagai musuh dan menyebutkan alasan mengapa perlu dijadikan musuh, dan bahawa tidak ada yang menjadikan syaitan sebagai wali(pemimpin)nya selain orang yang zalim.

Kezaliman yang paling besar adalah kezaliman orang yang mengambil musuhnya sebagai wali, padahal musuhnya selalu mencari cara untuk menggelincirkannya dan menjatuhkannya.

"51. Aku tidak mempersaksikan mereka penciptaan langit dan bumi" 

Aku tidak menghadirkan iblis dan anak cucunya untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak mengajak mereka bermusyawarah. Bahkan Allah s.w.t. yang sendiri mencipta dan mengatur, serta bertindak terhadapnya dengan hikmahNya.

Namun mengapa mereka menjadikan syaitan sebagai sekutu-sekutu bagi Allah, yang mereka taati sebagaimana Allah ditaati, padahal syaitan-syaitan itu tidak menciptakan dan tidak hadir ketika Allah menciptakan langit dan bumi serta tidak membantu Allah s.w.t.

"dan tidak penciptaan diri mereka; dan tidak Aku menjadikan orang-orang yang menyesatkan pembantu."

Dan tidak penciptaan diri mereka sendiri; dan tidaklah Aku mengambil orang-orang yang menyesatkan itu sebagai penolong. 'Adudan bermaksud penolong atau pembantu.

Tidak patut dan tidak layak bagi Allah menyertakan mereka yang suka menyesatkan untuk mengatur alam semesta, kerana mereka berusaha menyesatkan manusia dan memusuhi Tuhannya, bahkan yang layak adalah menjauhkan mereka dan tidak mendekatkan.

Setelah Allah s.w.t. menyebutkan keadaan orang yang menyekutukanNya di dunia dan membatalkan perbuatan syirik, maka Dia memberitahukan keadaan mereka nanti pada hari kiamat bersama para sekutunya di hadapan para saksi. Hal ini dimaksudkan sebagai teguran dan celaan terhadap mereka agar mereka sedar dari kemusyrikannya.

"52. Dan pada hari Dia berfirman, "Serulah kalian sekutu-sekutuKu yang kalian sangka.""

Ingatlah akan hari yang ketika itu Dia berfirman, "Panggillah oleh kalian sekalian sekutu-sekutuKu yang kalian katakan itu.” Iaitu yang semasa di dunia kalian anggap dapat memberi syafaat, memberi manfaat bagi kalian dan membebaskan diri kalian dari penderitaan dan azab.

Padahal sesungguhnya Allah tidak mempunyai sekutu baik dari langit maupun dari bumi. Maka pada hari ini panggillah mereka agar menyelamatkan kalian dari penderitaan azab yang kalian alami ini.

"Maka mereka menyerunya, maka tidak para sekutu itu menjawab mereka" 

Lalu mereka memanggil sekutu-sekutu itu, tetapi sekutu-sekutu itu tidak membalas seruan mereka.

"dan Kami jadikan antara mereka tempat kebinasaan."

Maubiqan bermaksud tempat kebinasaan atau yang membinasakan. Kami adakan untuk mereka neraka, di mana mereka semua binasa di dalamnya. Ketika itu terjadilah permusuhan antara para sekutu terhadap para penyembahnya, para sekutu mengingkari para penyembahnya dan berlepas diri dari mereka.

Pada hari kiamat ketika hisab diselesaikan, setiap kelompok dibedakan sesuai amal mereka, dan azab sudah ditetapkan akan menimpa orang-orang yang berdosa, maka sebelum mereka masuk ke neraka, mereka melihat lebih dulu neraka, hati mereka pun gelisah, dan mereka yakin akan memasukinya dan tidak menemukan tempat berpaling darinya.

"53. Dan melihat orang-orang yang berdosa neraka," 

Iaitu di saat orang-orang yang berdosa menyaksikan neraka Jahannam manakala dihadapkan kepada mereka sambil diseret dengan tujuh puluh ribu kendali, pada tiap-tiap kendalinya terdapat tujuh puluh ribu malaikat yang menyeretnya.

"lalu menyangka bahawasanya mereka jatuh ke dalamnya" 

Maka mereka menduga, meyakini dan pasti bahawa diri mereka dijatuhkan ke dalam neraka. Hal tersebut dimaksudkan sebagai kesusahan dan kesedihan buat mereka sebelum mereka menerima azabnya. Kerana sesungguhnya rasa takut sebelum menerima azab merupakan siksaan lainnya yang tidak kalah kengeriannya.

"dan tidak mereka mendapatkan darinya tempat berpaling." 

Mereka tidak menemukan tempat berpaling darinya. Tiada jalan bagi mereka untuk menyimpang dari neraka itu dan neraka merupakan suatu keharusan bagi mereka.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...