Rabu, 1 April 2020

35:42-45 Tafsir Surah Fathir, ayat 42-45.

وَأَقْسَمُوا بِاللَّهِ جَهْدَ أَيْمَانِهِمْ لَئِنْ جَاءَهُمْ نَذِيرٌ لَيَكُونُنَّ أَهْدَى مِنْ إِحْدَى الأمَمِ فَلَمَّا جَاءَهُمْ نَذِيرٌ مَا زَادَهُمْ إِلا نُفُورًا (٤٢) اسْتِكْبَارًا فِي الأرْضِ وَمَكْرَ السَّيِّئِ وَلا يَحِيقُ الْمَكْرُ السَّيِّئُ إِلا بِأَهْلِهِ فَهَلْ يَنْظُرُونَ إِلا سُنَّةَ الأوَّلِينَ فَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللَّهِ تَبْدِيلا وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللَّهِ تَحْوِيلا (٤٣) أَوَلَمْ يَسِيرُوا فِي الأرْضِ فَيَنْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَكَانُوا أَشَدَّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعْجِزَهُ مِنْ شَيْءٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلا فِي الأرْضِ إِنَّهُ كَانَ عَلِيمًا قَدِيرًا (٤٤) وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللَّهُ النَّاسَ بِمَا كَسَبُوا مَا تَرَكَ عَلَى ظَهْرِهَا مِنْ دَابَّةٍ وَلَكِنْ يُؤَخِّرُهُمْ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِعِبَادِهِ بَصِيرًا (٤٥)

Allah s.w.t. berfirman menceritakan perihal kaum Quraisy dan orang-orang Arab,

"42. Dan mereka bersumpah dengan Allah sungguh-sungguh sumpah mereka; sungguh jika datang kepada mereka pemberi peringatan, nescaya mereka menjadi lebih mendapat petunjuk, dan salah satu umat." 

Kaum musyrik Mekah bersumpah dengan menyebut nama Allah dengan sekuat-kuat sumpah sebelum Rasul diutus kepada mereka; bahawa jika rasul itu datang kepada mereka memberi peringatan, tentulah mereka akan menjadi salah satu umat yang paling mendapat petunjuk dibandingkan dengan umat-umat lain yang pernah diutus para utusan terdahulu kepada mereka, iaitu orang-orang Yahudi, Nasrani dan selainnya. Namun kenyataannya, mereka tidak memenuhi sumpah dan janji ini.

"Maka ketika datang kepada mereka pemberi peringatan, tidak menambah mereka kecuali lari." 

Tetapi ketika pemberi peringatan iaitu Nabi Muhammad s.a.w. datang kepada mereka dengan membawa Kitab Al Qur'an yang mulia yang diturunkan kepadanya, mereka tidak mendapat petunjuk, bahkan tidak lebih mendapat petunjuk dari umat-umat yang ada, mereka tetap saja sesat seperti sebelumnya.

Kedatangannya itu tidak menambah apa-apa kepada mereka, bahkan semakin jauh mereka dari kebenaran, iaitu hanya menambah kesesatan saja, kezaliman dan pembangkangan. Tidak menambahkan kepada mereka selain kekafiran di samping kekafiran yang telah ada pada diri mereka.

Sumpah mereka itu bukanlah kerana niat yang baik dan mencari yang hak, kerana jika seperti itu tentu mereka akan diberi taufik kepadanya, akan tetapi muncul dari sikap sombong terhadap kebenaran dan menghias ucapan mereka dengan tujuan makar dan tipu daya, agar mereka disebut sebagai orang yang berada di atas kebenaran lagi ingin mencarinya, sehingga orang yang tertipu, akan tertipu kepadanya dan orang-orang yang ikut-ikutan berjalan di belakang mereka.

"43. Kerana kesombongan mereka di bumi dan rencana yang buruk." 

Kerana kesombongan mereka di bumi, iaitu mereka sombong tidak mahu mengikuti ayat-ayat Allah. Dan kerana rancangan mereka yang jahat, iaitu mereka membuat makar terhadap orang lain dengan cara menghalang-halangi mereka dari mengikuti jalan Allah. Maksudnya adalah untuk kejahatan dan hujung-hujungnya adalah kejahatan.

"Dan tidak menimpa rencana yang buruk melainkan kepada yang punya." 

Rancangan yang jahat itu hanya akan menimpa orang yang merancangnya sendiri, iaitu makar jahat mereka kembalinya menimpa mereka, dan Allah telah menjelaskan kepada hamba-hambaNya ucapan dan janji mereka itu, sehingga diketahui bahawa mereka dusta dalam sumpah dan ucapannya.

Sehingga jelaslah kehinaan mereka, tampak cacat mereka, dan jelas maksud mereka yang buruk, makar mereka iitu kembalinya kepada mereka, dan Allah mengembalikan tipu daya mereka ke dalam diri mereka.

Sehingga tidak ada yang tetinggal selain menunggu bila azab menimpa mereka, di mana yang demikian merupakan sunnatullah terhadap orang-orang yang terdahulu yang tidak berubah dan berganti, iaitu siapa saja yang berjalan di atas kezaliman, sifat pembangkangan, dan sombong kepada hamba-hambaNya boleh saja Allah menurunkan siksa dan mencabut nikmatNya.

Oleh kerana itu, hendaknya mereka berwaspada jika melakukan hal yang dengan sebelum mereka, Dia akan menimpakan azab kepada mereka.

"Maka tidaklah mereka melihat kecuali sunnah orang-orang terdahulu." 

Mereka hanyalah menunggu berlakunya ketentuan yang telah berlaku kepada orang-orang yang terdahulu. Sunnatul awwaliin di sini bermaksud sunnah Allah dalam bertindak kepada makhlukNya, iaitu azab atau siksaan Allah yang akan menimpa diri mereka akibat mendustakan rasul-rasulNya dan menentang mereka yang membawa perintah Allah s.w.t.

"Maka tidak akan kamu dapati bagi sunnah Allah perubahan." 

Kamu tidak sekali-kali akan menemui perubahan bagi ketentuan Allah. Sunnah Allah tidak dapat diubah dan tidak dapat diganti, melainkan ia akan tetap berjalan seperti apa yang telah ditetapkanNya di tempat mana pun orang yang mendustakan Allah berada.

"dan tidaklah mereka melihat pada sunnah Allah penyimpangan."

Mereka tidak akan menemui penyimpangan bagi ketentuan Allah itu, iaitu tidak akan diganti dengan azab selainnya dan tidak berpindah kepada yang lain. Tiada yang dapat menghilangkannya atau mengalihkannya dari mereka selain Allah s.w.t. Hanya Allahlah Yang Maha Mengetahui.

Allah s.w.t. mendorong untuk mengadakan perjalanan di bumi dengan hati dan badannya untuk mengambil pelajaran, tidak sekadar melihat dengan lalai, dan agar mereka melihat akibat orang-orang sebelum mereka yang mendustakan para rasul, di mana mereka lebih banyak harta dan anak-anaknya serta lebih memiliki kekuatan.

Mereka memakmurkan bumi melebihi yang lain, namun ketika azab datang, kekuatan, harta dan anak-anak tidaklah bermanfaat apa-apa agar dapat menghindari azab itu, dan berlaku kepada mereka kekuasaan Allah dan kehendakNya.

"44. Apakah tidak mereka berjalan di bumi, lalu mereka memperhatikan bagaimana ada kesudahan orang-orang yang dari sebelum mereka, dan mereka lebih hebat dari mereka kekuatan?" 

Hendaklah mereka bepergian di bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka yang mendustakan rasul, bagaimanakah Allah menghancurkan mereka. Padahal orang-orang itu lebih besar kekuatannya dari mereka. Tetapi Allah berkuasa membinasakan mereka kerana mendustakan rasulNya.

Bagi orang-orang kafir akan mendapat siksaan yang serupa. Maka akan menjadi sepi dan lengganglah tempat-tempat tinggal mereka kerana mereka semuanya dibinasakan dan semua kenikmatan dan harta benda yang mereka miliki dirampas.

Padahal sebelum itu mereka kuat dan memiliki persenjataan dan bilangan personel yang kuat. Mereka juga memiliki banyak anak yang menyokong mereka.

Tetapi semuanya itu tidak dapat memberikan manfaat apa pun kepada mereka, tidak juga dapat menyelamatkan mereka dari azab Allah barang sedikitpun, apabila azab Allah datang menimpa mereka.

"Dan tidaklah Allah untuk melemahkanNya dari sesuatu baik di langit dan tidak di bumi."

Tidak ada sesuatu pun yang dapat melemahkan Allah baik di langit maupun di bumi kerana sempurnanya ilmu dan kekuasaanNya. Sesungguhnya Allah s.w.t. apabila perintah (azab)Nya telah ditetapkan, baik di langit maupun di bumi, tiada sesuatu pun yang dapat melemahkan (mencegah)Nya.

"Sungguh Dia, Dia Maha Mengetahui Mahakuasa."

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui semua makhluk yang ada, lagi Mahakuasa atas kesemuanya. Selanjutnya Allah s.w.t. berfirman menyebutkan sempurnanya santun(kesabaran)Nya, benar-benar memberi tangguh, dan pemberian tangguh kepada para pelaku dosa dan maksiat.

"45. Dan sekiranya Allah menyiksa manusia dengan apa yang mereka perbuat, tidak meninggalkan atas permukaannya dari makhluk melata." 

Sekiranya Allah menghukum manusia disebabkan dosa-dosa yang telah mereka perbuat, nescaya Dia tidak akan menyisakan makhluk melata di bumi ini, tentulah akan binasa semua penduduk langit dan bumi dan segala sesuatu yang dimiliki oleh mereka berupa haiwan ternak (harta kekayaan) dan sumber-sumber penghidupan mereka.

"Akan tetapi, Dia menangguhkan mereka sampai waktu yang ditentukan," 

Akan tetapi Allah menangguhkan hukuman atau penyiksaan mereka, namun tidak membiarkan. Allah menangguhkan mereka sampai hari kiamat, lalu Dia akan menghisab mereka di hari itu dan setiap orang akan mendapat balasan dari amal perbuatannya. Orang yang taat akan mendapat pahala, sedangkan orang yang derhaka akan mendapat azab dan siksaan.

"maka apabila telah datang ajal mereka, maka sungguh Allah adalah dengan hamba-hambaNya Maha Melihat."

Nanti apabila ajal mereka tiba, maka sesungguhnya Allah Maha Melihat keadaan hamba-hambaNya. Maka Dia akan membalas mereka sesuai ilmuNya dengan memberi pahala kepada orang-orang mukmin dan memberi hukuman kepada orang-orang kafir.

Selesai tafsir surah Fathir dengan pertolongan Allah dan taufiqNya, walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...