Khamis, 2 April 2020

50:16-19 Tafsir Surah Qaf, ayat 16-19.

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ (١٦) إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ (١٧) مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ (١٨) وَجَاءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيدُ (١٩)

Allah s.w.t. menceritakan tentang kekuasaanNya atas manusia, bahawa Dialah yang menciptakannya, baik yang lelaki maupun yang perempuan, dan pengetahuanNya meliputi semua urusannya.

"16. Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan Kami mengetahui apa yang membisik-bisikkan padanya dirinya," 

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang disembunyikan dan dibisikkan oleh hatinya kebaikan dan keburukannya.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Sesungguhnya Allah s.w.t. memaafkan terhadap umatku apa yang dibisikkan oleh hatinya selama dia tidak mengucapkannya atau mengerjakannya."

"dan Kami lebih dekat kepadanya dari urat leher."

Dia lebih dekat kepada manusia daripada urat lehernya dengan ketinggian ZatNya. Iaitu malaikat-malaikat Allah s.w.t. lebih dekat kepada manusia daripada urat lehernya berkat kekuasaan Allah s.w.t. yang diberikan kepada mereka untuk hal tersebut.

Hal ini menghendaki manusia untuk selalu merasakan pengawasan Allah yang mengetahui hati dan batin mereka, sehingga mereka merasa malu jika berbuat maksiat kerana senantiasa dilihatNya.

Maka malaikat itu mempunyai jalan masuk ke dalam manusia sebagaimana syaitan pun mempunyai jalan masuk ke dalam manusia melalui aliran darahnya, seperti yang telah diberitakan oleh Nabi s.a.w. Kerana itulah maka disebutkan oleh firmanNya,

"17. Ketika mencatat dua pencatat dari kanan dan dari kiri duduk." 

Iaitu ketika dua malaikat yang ditugaskan oleh Allah s.w.t. untuk mencatat amal perbuatan manusia. Hendaknya manusia mengetahui bahawa para malaikat yang mencatat ada bersamanya di sebelah kanan dan sebelah kirinya.

Malaikat sebelah kanan tugasnya mencatat amal baiknya, dan yang sebelah kiri mencatat amal buruknya. Keduanya sentiasa mengawasi.

Hendaknya manusia menghormati dan berhati-hati agar tidak mengerjakan atau mengucapkan kata-kata yang tidak diridhai Allah Rabbul ‘aalamin yang kemudian akan dicatat.

"18. Tidak mengucap dari perkataan, kecuali di sisinya pengawas yang siap." 

Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya, melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang sentiasa hadir mengawasinya dan sedia mencatat. Tiada suatu kalimat pun yang tertinggal, dan tiada suatu gerakan pun yang tidak tercatat olehnya.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Sesungguhnya seseorang benar-benar mengucapkan suatu kalimat yang diridai oleh Allah s.w.t. tanpa diduganya dapat menghantarkan kepada kedudukan yang diraihnya hingga Allah mencatatkan baginya keridhaan dariNya untuk dia, berkat kalimat itu hingga hari dia menghadap kepadaNya. Dan sesungguhnya seseorang benar-benar mengucapkan suatu kalimat yang membuat Allah s.w.t. murka tanpa diduganya dapat menjerumuskan dirinya ke dalam kemurkaanNya, hingga Allah s.w.t. mencatatkan kemurkaanNya terhadap dia disebabkan kalimat itu hingga hari ia menghadap kepadaNya."

"19. Dan datang sakaratul maut dengan sebenarnya." 

Datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya kepada manusia. Menurut pendapat yang lain, kepada orang kafir, lalai lagi mendustakan ayat-ayat Allah. Pendapat yang lainnya mengatakan selain itu. Aku tampakkan kepadamu dengan meyakinkan apa yang selama ini kamu meragukannya.

"Demikian itu apa yang kamu darinya lari." 

Inilah kematian yang selama ini kamu lari darinya. Ia datang menjemputmu, maka tiada jalan lari dan tiada jalan selamat bagimu untuk menghindarinya.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Perumpamaan orang yang lari dari kematian sama dengan musang yang dituntut oleh bumi untuk membayar hutang, maka musang itu keluar berusaha; dan manakala telah lelah dan kecapaian, ia masuk ke dalam liangnya. Lalu bumi berkata kepadanya, "hai musang, bayarlah piutangku!" Maka musang keluar dengan nafas yang termengah-mengah, ia terus berusaha dalam keadaan demikian hingga urat lehernya terputus dan matilah ia."

Nabi s.a.w. ketika mengalami sakaratul maut, maka Beliau mengusap keringat dari wajahnya, kemudian bersabda, "Mahasuci Allah, sesungguhnya kematian itu benar-benar mempunyai sakarat."

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...