Isnin, 6 April 2020

6:100-105 Tafsir Surah Al An’am, ayat 100-105.

وَجَعَلُوا لِلَّهِ شُرَكَاءَ الْجِنَّ وَخَلَقَهُمْ وَخَرَقُوا لَهُ بَنِينَ وَبَنَاتٍ بِغَيْرِ عِلْمٍ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يَصِفُونَ (١٠٠) بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ أَنَّى يَكُونُ لَهُ وَلَدٌ وَلَمْ تَكُنْ لَهُ صَاحِبَةٌ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ (١٠١) ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لا إِلَهَ إِلا هُوَ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ فَاعْبُدُوهُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ (١٠٢) لا تُدْرِكُهُ الأبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الأبْصَارَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ (١٠٣) قَدْ جَاءَكُمْ بَصَائِرُ مِنْ رَبِّكُمْ فَمَنْ أَبْصَرَ فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ عَمِيَ فَعَلَيْهَا وَمَا أَنَا عَلَيْكُمْ بِحَفِيظٍ (١٠٤)وَكَذَلِكَ نُصَرِّفُ الآيَاتِ وَلِيَقُولُوا دَرَسْتَ وَلِنُبَيِّنَهُ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ (١٠٥)

Allah s.w.t. berfirman membantah orang-orang musyrik yang menyembah Allah dengan selainNya dan mempersekutukanNya dalam beribadah kepadaNya, sebab mereka menyembah jin.

"100. Dan mereka menjadikan bagi Allah sekutu-sekutu jin," 

Orang-orang musyrik menjadikan jin itu sekutu-sekutu bagi Allah dengan berdoa dan menyembah mereka. Mereka menjadikan jin sebagai sekutu-sekutu Allah dalam ibadah mereka. Mahatinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan, dan dari kekafiran mereka.

Apabila ditanyakan, mengapa jin disembah, padahal sesungguhnya mereka hanyalah menyembah berhala-berhala? Mereka menyembah berhala-berhala itu kerana taat kepada jin, dan jin telah menganjurkan mereka untuk melakukan hal tersebut.

"Dia menciptakan mereka," 

Padahal Allahlah yang menciptakan jin-jin itu, kerana Dialah Tuhan Maha Pencipta semata, tiada sekutu bagiNya, maka tidak sepatutnya disembah selain Dia bersamaNya. Allah s.w.t. adalah Zat yang hanya Dia sendiri yang mampu menciptakan. Hanya Dia semata yang wajib disembah, tidak ada sekutu bagiNya.

"dan mereka berbohong, "KepadaNya anak lelaki dan anak perempuan," tanpa ilmu."

"Kharaqu" bermaksud mereka membuat-buat kedustaan dan kebohongan terhadap Allah. Mereka berbohong dengan mengatakan bahawa Allah mempunyai anak lelaki dan anak perempuan tanpa berdasarkan pengetahuan.

Mereka mengatakan bahawa Allah mempunyai anak seperti orang Yahudi mengatakan Uzair putera Allah, orang Nasrani mengatakan Isa putera Maryam putera Allah, dan orang musyrik mengatakan bahawa malaikat putera-putera Allah.

Mereka mengatakan demikian disebabkan kebodohan dan ketidaktahuan mereka tentang Allah dan kebesaranNya. Sesungguhnya tidaklah layak bagi Tuhan bila mempunyai anak, isteri, tandingan, teman dan sekutu dalam menciptakan semuanya.

"Mahasuci Dia dan Mahatinggi dari apa yang mereka sifatkan." 

Mahasuci, Mahabersih, Mahabesar dan Mahatinggi Allah dari sifat-sifat yang mereka berikan atau gambarkan itu. Orang yang paling zalim adalah orang yang berkata tentang Allah tanpa pengetahuan dan mengadakan kedustaan terhadapNya.

"101. Pencipta langit dan bumi." 

Allah Pencipta, iaitu Yang mengadakan, menciptakan, membangun dan membuat langit dan bumi tanpa contoh terlebih dahulu. Dari pengertian inilah maka hal yang baru dinamakan bid'ah, kerana tidak ada persamaannya sebelum itu.

"Bagaimana ada bagiNya anak, dan tidak ada bagiNya isteri." 

Tidak mungkin Dia beranak atau mempunyai anak, sedangkan Dia tidak mempunyai isteri. Anak itu hanyalah dilahirkan dari dua sejoli yang berpasangan, sedangkan Allah s.w.t. tidak sama dengan sesuatu pun dari makhlukNya, kerana Dialah Yang menciptakan segala sesuatu, dan Dia tidak beristeri, tidak pula beranak.

"Dan Dia ciptakan segala sesuatu; dan Dia dengan segala sesuatu Maha Mengetahui." 

Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu. Maka tidak mungkin Dia mempunyai isteri dari kalangan makhlukNya sebagai pendampingNya. Dia juga tidak ada bandinganNya, maka tidak mungkin Dia beranak. Mahatinggi Allah dari hal tersebut dengan ketinggian yang setinggi-tingginya.

"102. Demikian itulah Allah, Tuhan kalian," 

Yang demikian itu adalah Allah, Tuhan kalian yang menciptakan segala sesuatu, tidak beranak, dan tidak beristeri. Dia Pencipta, Pemberi rezeki dan Pengatur alam semesta.

"tidak ada tuhan selain Dia;"

Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia. Oleh kerana itu, arahkanlah ibadah hanya kepadaNya.

"Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia." 

Dia Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia semata, tidak ada sekutu bagiNya, dan akuilah ketauhidanNya (keesaaanNya), bahawa tidak ada Tuhan selain Dia, Dia tidak beranak, tidak diperanakkan, tidak beristeri, dan tidak ada yang menyamai dan menandingiNya.

"Dan Dia atas segala sesuatu pemelihara." 

Dia adalah Pemelihara segala sesuatu, iaitu Dialah Yang memelihara, Yang Mengawasi dan Yang mengatur semua yang selainNya, Dia memberi mereka rezeki dan memelihara mereka sepanjang malam dan siang hari.

Termasuk pemeliharaanNya adalah dengan menerangkan agamaNya, menjaganya dari semua yang dapat menghilangkan dan merubah agama itu. Dia juga memelihara kaum mukmin dari segala yang dapat menyingkirkan iman dan agama mereka.

"103. Tidak dapat mencapaiNya penglihatan," 

Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata. Tiada sesuatu pun yang dapat melihatNya. Tidak ada seorang pun yang dapat melihat Allah di dunia. Adapun di akhirat, maka kaum mukmin akan melihat Allah s.w.t.

Rasulullah s.a.w. bersabda, “Sesungguhnya kamu akan melihat Tuhan kamu sebagaimana kamu melihat bulan (purnama) ini, kamu tidak berdesakan dalam melihatNya.” (HR. Bukhari-Muslim)

"dan Dia mencapai penglihatan;" 

Sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu. Dia dapat melihat segala yang kelihatan. Dia melihat semua makhluk. Dia meliputi semuanya dan mengetahui selok-beloknya, kerana sesungguhnya semuanya itu adalah makhlukNya.

Ilmu atau pengetahuanNya meliputi segala yang nampak maupun yang tersembunyi, pendengaranNya mendengar semua suara yang keras maupun yang rahsia, dan penglihatanNya melihat semua yang terlihat, besar maupun kecil.

"dan Dia Mahahalus Maha Mengetahui." 

Dialah yang Mahahalus. Di antara kelembutanNya adalah Dia mengarahkan hambaNya kepada hal yang bermaslahat bagi agamanya, menyampaikannya dengan cara-cara yang tidak disedari hamba, mengarahkannya kepada kebahagiaan abadi dari arah yang tidak diperkirakannya.

Dia Maha Mengetahui atau Mahateliti sehingga segala yang tersembunyi atau samar bagi manusia, tidak samar dan tidak tersembunyi bagiNya.

Ketika Allah s.w.t. telah menunjukkan bukti-bukti yang nyata dan dalil-dalil yang jelas yang menunjukkan kebenarannya, maka dalam ayat ini Allah menerangkan bahawa hidayah atau kesesatan yang didapati adalah untuk dirinya sendiri.

"104. Sungguh, telah datang pada kalian bukti-bukti nyata dari Tuhan kalian," 

Istilah basa-ir bermaksud bukti-bukti dan hujah-hujah yang terkandung di dalam Al Qur'an dan semua yang disampaikan oleh Rasulullah s.a.w. Sesungguhnya telah datang dari Tuhan kalian bukti-bukti yang sangat terang dan jelas, seperti matahari di siang hari.

"maka barang siapa yang melihat, maka untuk dirinya sendiri." 

Barang siapa yang nampak kebenaran itu, maka manfaatnya bagi dirinya sendiri. Maksudnya, barang siapa mengetahui kebenaran lalu mengamalkannya dengan beriman dan beramal soleh, serta mengikuti petunjuk, maka dia telah mencapai puncak kebahagiaan.

"dan barang siapa yang buta, maka untuk dirinya sendiri." 

Barang siapa tidak nampak kebenaran itu, maka kemudaratannya kembali kepadanya, akibat buruknya akan menimpa dirinya sendiri dan dialah yang rugi.

"Dan bukanlah aku atas kalian penjaga." 

Aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah sebagai penjaga, pemelihara atau pengawas kalian. Aku hanyalah semata-mata sebagai penyampai atau pemberi peringatan. Allah menunjuki siapa yang dikehendakiNya dan menyesatkan siapa yang dikehendakiNya.

"105. Dan demikian itu Kami mengulang-ulang ayat-ayat" 

Demikianlah Kami mengulang-ulangi ayat-ayat Kami. Kami menjelaskan berulang-ulang ayat-ayat Kami agar orang-orang yang beriman mendapat petunjuk.

Sebagaimana Kami rincikan bukti-bukti itu dalam surah ini yang menerangkan tentang keesaan, dan bahawa Allah itu tidak ada Tuhan selain Dia, maka demikian pula Kami jelaskan semua ayat; Kami tafsirkan dan Kami terangkan pada tiap-tiap tempatnya, kerana ketidaktahuan orang-orang yang bodoh.

"dan agar mereka berkata, "Kamu telah mempelajari.""

Supaya orang-orang musyrik dan orang-orang kafir yang mendustakan Rasul mengatakan, "Hai Muhammad, kamu telah mempelajari ayat-ayat itu dari orang-orang Ahli Kitab, dan kamu membaca serta mengetahuinya dari mereka."

"dan agar Kami menjelaskannya bagi kaum yang mengetahui."

Supaya Kami menerangkan Al Qur'an itu kepada orang-orang yang mengetahui kebenaran, lalu mereka mengikutinya, dan Kami terangkan Al Qur'an itu kepada mereka agar mereka mengetahui mana yang batil, lalu mereka menjauhinya. Hanya kebijaksanaan Allahlah yang menetapkan kesesatan mereka, kerana Dia telah menyampaikan penjelasan kepada mereka.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...