Ahad, 17 Mei 2020

2:109-113 Tafsir Surah Al Baqarah, ayat 109-113.

وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ فَاعْفُوا وَاصْفَحُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ      (١٠٩) وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَمَا تُقَدِّمُوا لأنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ (١١٠) وَقَالُوا لَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ إِلا مَنْ كَانَ هُودًا أَوْ نَصَارَى تِلْكَ أَمَانِيُّهُمْ قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (١١١) بَلَى مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهُ أَجْرُهُ عِنْدَ رَبِّهِ وَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ (١١٢) وَقَالَتِ الْيَهُودُ لَيْسَتِ النَّصَارَى عَلَى شَيْءٍ وَقَالَتِ النَّصَارَى لَيْسَتِ الْيَهُودُ عَلَى شَيْءٍ وَهُمْ يَتْلُونَ الْكِتَابَ كَذَلِكَ قَالَ الَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ مِثْلَ قَوْلِهِمْ فَاللَّهُ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ (١١٣) 

Huyay ibnu Akhtab dan Abu Yasir ibnu Akhtab merupakan dua orang Yahudi yang paling dengki kepada orang-orang Arab, kerana mereka telah diberi keistimewaan dengan Rasulullah s.a.w. yang berasal dari kalangan mereka. Keduanya selalu berusaha keras membalikkan orang-orang dari Islam dengan semua kemampuan yang dimiliki keduanya. Maka Allah s.w.t. menurunkan firmanNya, 

"109. Menginginkan kebanyakan dari Ahli Kitab sekiranya mereka mengembalikan kalian setelah iman kalian kafir, kerana rasa dengki dari sisi diri mereka setelah nyata bagi mereka kebenaran." 

Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kalian kepada kekafiran setelah kalian beriman, kerana dengki yang timbul dari diri mereka sendiri, setelah kebenaran jelas bagi mereka. 

Menurut riwayat lain, Ka'b ibnul Asyraf adalah seorang penyair Yahudi; dia sering menghina Nabi s.a.w. (melalui syair-syairnya). Maka sehubungan dengan dialah diturunkan firmanNya, "Menginginkan kebanyakan dari Ahli Kitab sekiranya mereka mengembalikan kalian setelah iman kalian kafir," sampai dengan firmanNya, "Maka maafkanlah kalian dan berlapang dadalah kalian." (Al Baqarah 2:109)

Kerana rasa dengki dalam diri mereka, mereka berusaha mencari cara agar dapat mengembalikan umat Islam kepada kekafiran. Maka Allah s.w.t. memerintahkan kaum mukmin untuk membalas sikap ini. 

"Maka maafkanlah kalian dan berlapang dadalah kalian hingga Allah datang dengan perintahNya."

Maka maafkanlah, berlapang dadalah, bersabarlah dan biarkanlah mereka sampai Allah mendatangkan keputusanNya yang membawa pertolongan dan kemenangan. Iaitu izin memerangi dan mengusir orang Yahudi. Dengan demikian, terubatlah rasa sakit di hati yang menimpa kaum mukmin selama ini.

"Sesungguhnya Allah atas segala sesuatu Maha Kuasa."

Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. 

"110. Dan dirikanlah solat dan tunaikanlah zakat." 

Sibukkanlah diri kalian dengan solat, zakat dan amal soleh lainnya serta tidak sibuk memikirkan orang-orang kafir yang berusaha mengembalikan kalian kepada kekafiran. 

"Dan apa saja kalian kerjakan untuk diri kalian sendiri dari kebaikan kalian akan mendapatkannya di sisi Allah." 

Segala kebaikan atau amal soleh yang kalian usahakan bagi diri kalian, maka tentu kalian akan mendapat pahalanya pada sisi Allah Azza wa Jalla. 

"Sesungguhnya Allah dengan apa yang kalian kerjakan Maha Melihat." 

Sesungguhnya Alah Maha melihat apa yang kalian kerjakan.

"111. Dan mereka berkata, "Tidak akan masuk syurga melainkan orang yang dia Yahudi atau Nasrani.""

Orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani yang teperdaya oleh apa yang mereka berada di dalamnya. Mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata, "Tidak sekali-kali akan masuk syurga kecuali orang-orang yang beragama Yahudi atau Nasrani." Orang Yahudi mengatakan, mereka saja yang akan masuk syurga. Orang Nasrani berkata, mereka saja yang akan masuk syurga.

"Itu angan-angan mereka."

Demikian itu hanya angan-angan mereka yang kosong belaka. Dakwaan itu mereka lakukan tanpa dalil, tanpa hujah, tanpa bukti dan tanpa alasan yang benar. 

"Katakanlah, "Tunjukkan bukti-bukti kalian jika kalian orang-orang yang benar." 

Tunjukkanlah bukti kebenaran kalian jika kalian adalah orang-orang yang benar dalam pengakuan yang kalian dakwakan itu. Ada yang mengatakan, burhanakum bermaksud hujah (alasan) kalian, hingga kalian berani mengatakan demikian. Ada yang mengatakan, bukti kalian atas hal tersebut.

"112. Tidak demikian! Barang siapa yang menyerahkan mukanya untuk Allah, dan dia berbuat kebajikan, maka baginya pahalanya di sisi Tuhannya, dan tidak ada rasa takut bagi mereka dan mereka tidak bersedih hati." 

Iaitu dia menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, sedangkan dia berbuat baik, maka dia mendapat pahala di sisi Tuhannya, tidak ada kekhuatiran terhadap mereka dan mereka tidak bersedih hati. 

Bahkan yang masuk syurga adalah orang yang berbuat ikhlas kepada Allah dan mengikuti Rasulullah s.a.w. dalam ucapan dan tindakannya. Barangsiapa yang melakukan demikian, maka dia akan memperoleh pahala amalnya di sisi Tuhannya di akhirat, iaitu masuk ke syurga dengan segala kenikmatan yang ada di dalamnya. 

Sedangkan mereka tidak merasa takut terhadap hal yang akan datang dari perkara akhirat dan tidak merasa sedih kerana tidak mendapat keuntungan-keuntungan dunia. Berdasarkan ayat ini, yang berhak masuk syurga adalah orang yang ikhlas dan mengikuti Rasulullah s.a.w. (orang-orang muslim).

Tatkala datang kepada Rasulullah s.a.w. orang-orang Nasrani utusan penduduk negeri Najran, maka datanglah para rahib Yahudi (Madinah) menemui mereka, lalu mereka berdebat di hadapan Rasulullah s.a.w. Rafi’ ibnu Harmalah (dari kalangan Yahudi) berkata, "Kalian tidak mempunyai pegangan apa pun," dan dia ingkar kepada kenabian Isa dan kitab Injilnya. Lalu salah seorang dari orang-orang Nasrani Najran mengatakan kepada orang-orang Yahudi, "Kalian tidak mempunyai pegangan apa pun," dan dia mengingkari kenabian Musa dan kitab Tauratnya. Maka Allah menurunkan firmanNya, 

"113. Dan berkata orang Yahudi, "Tidaklah orang Nasrani atas sesuatu," dan berkata orang Nasrani, "Tidaklah orang Yahudi atas sesuatu," dan mereka membaca kitab."

Orang-orang Yahudi berkata, "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan", orang-orang Nasrani juga berkata, "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai suatu pegangan." Padahal mereka sama-sama membaca Al Kitab. Padahal dalam Taurat dan Injil terdapat kewajiban beriman kepada semua nabi.

"Demikianlah telah berkata orang-orang yang tidak berilmu seperti perkataan mereka." 

Begitu juga orang-orang yang tidak mengetahui, berkata seperti ucapan mereka itu.

"Maka Allah, Dia mengadili di antara mereka hari Kiamat, tentang apa yang mereka di dalamnya perselisihkan." 

Maka Allah akan mengadili di antara mereka pada hari Kiamat, tentang apa-apa yang mereka perselisihkan. Di akhirat, Allah s.w.t. akan menghimpun mereka semua dan memutuskan hukum di antara mereka dengan keputusan yang adil, yang tiada kezaliman, tiada penyimpangan padanya barang sekecil apa pun.

Tidak ada yang selamat kecuali mereka yang beriman kepada semua nabi dan rasul, mengikuti perintah Tuhannya dan menjauhi larangannya, selain itu adalah orang-orang yang binasa.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...