Rabu, 20 Mei 2020

4:131-134 Tafsir Surah An Nisa, ayat 131-134.

وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ اتَّقُوا اللَّهَ وَإِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَكَانَ اللَّهُ غَنِيًّا حَمِيدًا (١٣١) وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَكَفَى بِاللَّهِ وَكِيلا (١٣٢) إِنْ يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ أَيُّهَا النَّاسُ وَيَأْتِ بِآخَرِينَ وَكَانَ اللَّهُ عَلَى ذَلِكَ قَدِيرًا (١٣٣) مَنْ كَانَ يُرِيدُ ثَوَابَ الدُّنْيَا فَعِنْدَ اللَّهِ ثَوَابُ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَكَانَ اللَّهُ سَمِيعًا بَصِيرًا (١٣٤) 

Allah s.w.t. berfirman, 

"131. Dan milik Allah apa yang di langit dan apa yang di bumi," 

Kepunyaan Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dialah Yang memiliki langit dan bumi, dan Yang menguasai keduanya. KepemilikanNya merata pada alam semesta. 

Hal itu menghendaki Dia mengatur semuanya dengan semua bentuk pengaturan dan bertindak kepadanya dengan berbagai bentuk tindakan, baik berupa qadar (ketetapanNya di alam semesta) maupun yang berupa penetapan syari'at dan menyuruh mereka mengikuti syari'at itu dengan bertakwa.

"dan sungguh Kami wasiatkan orang-orang yang diberi Kitab sebelum kalian dan kepada kalian, supaya kalian bertakwa kepada Allah."

Sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kalian dan juga kepada kalian agar bertakwa kepada Allah dengan cara menyembahNya semata yang tiada sekutu bagiNya.

"Dan jika kalian ingkar, maka sungguh milik Allah apa yang di langit dan apa yang di bumi."

Tetapi jika kalian kafir atau ingkar kepada wasiat itu dengan tidak mahu bertakwa, maka ketahuilah sesungguhnya kepunyaan Allah apa yang di langit dan apa yang di bumi, iaitu ciptaanNya, milikNya dan hambaNya. 

Oleh kerana itu, kekafiran kalian tidaklah memudaratkanNya sedikit pun, bahkan memudaratkan diri kalian sendiri. Kekafiran kalian juga tidaklah mengurangi kerajaanNya, bahkan Dia memiliki hamba yang lebih baik dan lebih banyak dari kalian, di mana mereka selalu taat dan tunduk kepadaNya.

"Dan Allah Maha Kaya Maha Terpuji."

Allah Mahakaya, Dia tidak perlu kepada makhlukNya dan kepada ibadah mereka, bahkan merekalah yang perlu kepadaNya. Dia Maha Terpuji dalam tindakanNya kepada makhlukNya, dalam semua apa yang ditakdirkanNya dan semua apa yang disyariatkanNya.

Dia berhak mendapatkan segala pujian dan sanjungan, kerana Dia memiliki sifat-sifat terpuji dan kerana nikmatNya yang begitu banyak yang diberikan kepada makhlukNya, oleh kerananya Dia Maha Terpuji dalam semua keadaan.

"132. Dan milik Allah apa yang di langit dan apa yang di bumi. Dan cukuplah Allah pelindung." 

Kepunyaan Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang di bumi. Diulangi kata-kata ini untuk memperkuat keharusan bertakwa. Cukuplah Allah sebagai Pemeliharanya. Ada yang mengertikan "wakiilaa" dengan "sebagai saksi bahawa apa yang ada di langit dan di bumi milikNya." 

Allahlah yang mengatur tiap-tiap diri dalam semua apa yang diusahakannya, dan Dialah yang mengawasi dan yang menyaksikan atas segala sesuatu.

"133. Jika Dia menghendaki, Dia musnahkan kalian hai manusia! Dan Dia datangkan dengan yang lain." 

Jika Allah menghendaki, nescaya dimusnahkanNya kalian semua wahai manusia! Kemudian Dia datangkan umat yang lain sebagai pengganti kalian yang lebih taat kepada Allah dan lebih baik dari kalian. Dalam ayat ini terdapat ancaman terhadap manusia kerana kekafiran mereka dan berpalingnya mereka dari Tuhan mereka.

"Dan Allah atas demikian itu Maha Kuasa." 

Allah Maha Kuasa berbuat demikian. Dia Mahakuasa untuk melenyapkan kalian dan mengganti kalian dengan yang lain jika kalian derhaka kepadaNya. Hal itu amat mudah dilakukanNya dan tidak sulit.

"134. Barang siapa yang dia menghendaki pahala dunia, maka di sisi Allah pahala dunia dan akhirat." 

Barang siapa yang menghendaki hanya balasan di dunia saja terhadap amalnya, maka dia merugi. Ketahuilah bahawa di sisi Allah atau di tangan kekuasaanNya terdapat pahala di dunia dan akhirat bagi orang yang menginginkannya, dan tidak ada yang memiliki balasan itu selainNya. 

Apabila kamu meminta kepadaNya pahala dunia dan pahala akhirat, nescaya Dia akan memberimu dan membuatmu kaya serta puas.

Kerana itu, janganlah seseorang mempunyai cita-cita yang rendah atau pendek iaitu hanya ingin meraih pahala atau balasan di dunia saja, padahal tidak ada yang diperolehnya dari balasan dunia selain yang ditaqdirkan buatnya. 

Hendaklah dia bercita-cita yang tinggi dari itu, iaitu berusaha untuk mendapat pahala atau balasan di dunia dan di akhirat, dengan cara berbuat ikhlas kepadaNya dan menaatiNya. 

Sesungguhnya yang menentukan hal tersebut adalah Tuhan yang di tangan kekuasaanNya terdapat mudarat dan manfaat. Dialah Allah Yang tidak ada Tuhan selain Dia, Yang membahagikan kebahagiaan dan kecelakaan di antara manusia di dunia dan akhirat. Dia berbuat adil di antara mereka menurut pengetahuanNya tentang mereka. 

Sesungguhnya orang yang mengejar dunia, seperti orang yang menanam rumput, oleh kerana itu tidak akan tumbuh padi. Sebaliknya, orang yang mengejar akhirat seperti orang yang menanam padi, iaitu akan tumbuh juga rumput, dan dia akan mendapatkan dunia dan akhirat.

"Dan Allah Maha Mendengar Maha Melihat."

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...