Sabtu, 23 Mei 2020

4:137-140 Tafsir Surah An Nisa, ayat 137-140.

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا ثُمَّ آمَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا ثُمَّ ازْدَادُوا كُفْرًا لَمْ يَكُنِ اللَّهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ وَلا لِيَهْدِيَهُمْ سَبِيلا (١٣٧) بَشِّرِ الْمُنَافِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا (١٣٨) الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَيَبْتَغُونَ عِنْدَهُمُ الْعِزَّةَ فَإِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا (١٣٩) وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ اللَّهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلا تَقْعُدُوا مَعَهُمْ حَتَّى يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ إِنَّكُمْ إِذًا مِثْلُهُمْ إِنَّ اللَّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعًا (١٤٠) 

Allah s.w.t. berfirman, 

"137. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, kemudian mereka kafir, kemudian mereka beriman, kemudian mereka kafir, kemudian bertambah kekafirannya," 

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, kemudian kafir, kemudian kembali beriman, kemudian kembali kafir, lalu bertambah kekafirannya. Misalnya di samping kekafirannya, dia merendahkan Islam pula. Dia berkelanjutan dalam kesesatannya dan makin bertambah hingga mati. 

"Allah tidak akan mengampuni bagi mereka, dan tidak untuk menunjuki mereka jalan." 

Allah sekali-kali tidak akan mengampuni mereka. Sesungguhnya tiada taubat baginya sesudah mati. Dia juga tidak menunjukkan kepada mereka jalan yang lurus. Iaitu tidak akan menjadikan baginya sesuatu yang dapat menuntunnya ke arah hidayah. 

Ada yang menafsirkan ayat di atas sebagai berikut, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada Nabi Musa, iaitu orang-orang Yahudi, lalu kafir kerana menyembah anak sapi, kemudian beriman lagi setelahnya, lalu kafir lagi kepada Nabi Isa dan bertambah lagi kekafirannya dengan Nabi Muhammad s.a.w., maka Allah tidak akan mengampuni mereka selama mereka seperti itu dan tidak menunjukkan mereka jalan yang lurus." iaitu jauh dari taufiq dan hidayah ke jalan yang lurus.

Ayat ini juga menunjukkan bahawa jika mereka tidak bertambah kafir, bahkan kembali kepada Islam serta meninggalkan kekafirannya, maka Allah akan mengampuni mereka walaupun telah melakukan kemurtadan berkali-kali.

Jika orang yang melakukan kekafiran saja seperti ini, iaitu Allah akan menerima taubatnya jika dia kembali, maka terhadap dosa-dosa yang di bawahnya sudah tentu Allah akan membukakan pintu taubat kepadanya jika dia kembali bertaubat, walaupun dia telah berkali-kali melakukan dosa.

"138. Khabarkanlah orang-orang munafik bahawasanya bagi mereka azab yang pedih." 

Khabarkanlah kepada orang-orang yang menampakkan keislaman di luar dan menyembunyikan kekafiran di dalam, bahawa mereka akan mendapat siksaan yang pedih. Orang-orang munafik itu adalah yang mempunyai sifat demikian, kerana sesungguhnya pada mulanya mereka beriman, kemudian kafir, lalu hati mereka dikunci mati.

"139. Orang-orang yang menjadikan orang-orang kafir pelindung dari selain orang-orang mukmin." 

Orang-orang munafik juga mengambil orang-orang kafir sebagai teman-teman penolong atau pemimpin dan meninggalkan orang-orang mukmin. Mereka pada hakikatnya berpihak kepada orang-orang kafir dan menyembunyikan rasa cinta mereka kepada orang-orang kafir.

Apabila mereka kembali kepada orang-orang kafir, mereka mengatakan, "Sesungguhnya kami sependirian dengan kalian, kami hanyalah berolok-olok," iaitu terhadap orang-orang mukmin dengan menampakkan sikap sependirian dengan mereka secara lahiriah. Allah s.w.t. berfirman mengingkari tindakan mereka yang berpihak kepada orang-orang kafir, 

"Apakah mereka mencari di sisi mereka kekuatan?" 

Adakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Inilah keadaan kaum munafik, mereka bersangka buruk kepada Allah dan kurang yakin bahawa Allah akan memenangkan hamba-hambaNya yang mukmin. 

"Maka sungguh kekuatan milik Allah semuanya." 

Ketahuilah bahawa semua kekuatan itu milik Allah semata, tiada sekutu bagiNya, dan Dia memberikannya kepada siapa yang dikehendakiNya. Semua makhluk dalam kekuasaanNya, dan kehendakNya berlaku pada mereka. 

Dia menjamin akan memenangkan agamaNya dan memenangkan hamba-hambaNya yang mukmin. Kalau pun terkadang musuh yang menang, namun tidak selamanya, kerana kemenangan terakhir akan diperoleh kaum mukmin. 

Carilah kekuatan (kemuliaan) di sisi Allah, beribadah kepadaNya dengan ikhlas, dan menggabungkan diri ke dalam barisan hamba-hambaNya yang beriman, kerana hanya merekalah yang mendapat pertolongan di dalam kehidupan dunia ini dan di hari semua saksi dibangkitkan (hari kiamat).

Nabi s.a.w. bersabda, "Barang siapa yang menyebutkan nasabnya sampai kepada sembilan orang nenek moyangnya yang semuanya kafir dengan maksud memuliakan diri dengan mereka dan berbangga diri dengan mereka, maka dia akan menemani mereka di dalam neraka." 

Dalam ayat ini terdapat ancaman memberikan wala' (kesetiaan) kepada kaum kafir dan meninggalkan berwala' kepada kaum mukmin, dan bahawa yang demikian termasuk sifat orang-orang munafik, padahal keimanan yang sesungguhnya menghendaki mencintai kaum mukmin dan berwala' kepada mereka serta membenci orang-orang kafir dan memusuhi mereka.

"140. Dan sungguh, telah Dia turunkan atas kalian dalam kitab"" 

Sesungguhnya Allah telah menurunkan ketentuan kepada kalian di dalam Al Qur'an, seperti di surah Al An'am ayat 68.

"bahawa apabila kalian mendengar ayat-ayat Allah diingkari dengannya dan diperolok-olok dengannya, maka janganlah kalian duduk bersama mereka, hingga mereka memasuki dalam pembicaraan yang lain." 

Apabila kalian mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diejek oleh orang-orang kafir, maka janganlah kalian duduk bersama mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. 

Hal itu, kerana seorang muslim dituntut mengimani ayat-ayat Allah, memuliakannya dan mengagungkannya serta menghormatinya. sedangkan kebalikannya adalah merendahkan dan mengejeknya.

Dalam ayat ini juga terdapat larangan menghadiri majlis-majlis maksiat dan kefasikan yang di sana perintah Allah direndahkan dan laranganNya dikerjakan. 

Dengan demikian barang siapa yang menghadiri majlis yang di sana dikerjakan maksiat, maka dia harus mengingkari jika memiliki kemampuan atau pergi meninggalkan jika tidak mampu mengingkari.

"Sesungguhnya kalian kalau begitu seperti mereka." 

Sesungguhnya kalau kalian melakukan hal yang terlarang sesudah larangan sampai kepada kalian, iaitu tetap duduk dengan mereka, tentulah kalian serupa dengan mereka dalam hal dosa. 

Demikian itu menunjukkan keridhaan kalian terhadap kekafiran mereka dan keridhaan kepada sikap mereka mengejek ayat Allah, sedangkan orang yang ridha dengan maksiat sama seperti orang yang melakukannya. Bererti kalian berserikat dan bersekongkol dengan mereka dalam hal itu.

"Sesungguhnya Allah mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir dalam neraka Jahannam semuanya."

Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang munafik dan orang kafir di dalam neraka Jahannam, sebagaimana mereka berkumpul bersama di atas kekafiran dan mengejek ayat-ayat Allah ketika di dunia, dan keadaan mereka (kaum munafik) yang zahirnya seakan-akan bersama kaum mukmin tidaklah bermanfaat apa-apa bagi mereka.

Allah menghimpun di antara mereka dalam kekekalan di neraka Jahannam untuk selama-lamanya, dan Dia mengumpulkan mereka semua di dalam rumah siksaan dan pembalasan dengan belenggu dan rantai yang mengikat mereka serta minuman air yang mendidih (bukan air yang tawar) dan makanan berupa darah dan nanah.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...