Rabu, 27 Mei 2020

4:144-147 Tafsir Surah An Nisa, ayat 144-147.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَتُرِيدُونَ أَنْ تَجْعَلُوا لِلَّهِ عَلَيْكُمْ سُلْطَانًا مُبِينًا (١٤٤) إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الأسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا (١٤٥) إِلا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَاعْتَصَمُوا بِاللَّهِ وَأَخْلَصُوا دِينَهُمْ لِلَّهِ فَأُولَئِكَ مَعَ الْمُؤْمِنِينَ وَسَوْفَ يُؤْتِ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ أَجْرًا عَظِيمًا (١٤٦) مَا يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ إِنْ شَكَرْتُمْ وَآمَنْتُمْ وَكَانَ اللَّهُ شَاكِرًا عَلِيمًا (١٤٧) 

Allah s.w.t. berfirman, 

"144. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian menjadikan orang-orang kafir wali dari selain orang-orang beriman." 

Wali jamaknya auliya', yang bermaksud teman karib, pelindung, penolong dan pemimpin. Janganlah kalian mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Janganlah kalian berteman dengan mereka, setia, ikhlas, dan merahasiakan kecintaan serta membuka rahsia orang-orang mukmin kepada mereka.

"Apakah kalian menginginkan bahawa kalian menjadikan bagi Allah atas kalian alasan yang nyata?" 

Setiap sultan atau alasan di dalam Al Qur'an merupakan hujah. Apabila kalian menjadikan orang-orang kafir sebagai wali dengan meninggalkan kaum mukmin, bererti kalian telah memberikan alasan yang nyata bagi Allah untuk menghukum atau menyiksa kalian.

Dia telah memperingatkan agar tidak melakukannya serta memberitahukan kepada kalian mafsadatnya. Jika masih ditempuh juga setelah diperingatkan, maka kalian layak mendapatkan hukuman. 

Dalam ayat ini terdapat dalil sempurnanya keadilan Allah, dan bahawa Allah tidak mengazab seseorang sebelum tegaknya hujah. Dalam ayat ini juga terdapat peringatan dari mengerjakan maksiat, kerana pelakunya sama saja memberikan alasan bagi Allah untuk menghukumnya.

"145. Sungguh orang-orang munafik dalam tingkatan yang paling bawah dari neraka" 

Sesungguhnya orang-orang munafik itu ditempatkan pada tingkatan yang paling bawah dari neraka di hari kiamat kelak, sebagai pembalasan atas kekufuran mereka yang keras, syirik kepada Allah, memerangi rasulNya, membuat makar dan tipu daya terhadap kaum mukmin serta melancarkan serangan kepada kaum mukmin secara diam-diam. 

Mereka sudah merugikan umat Islam, namun mereka disikapi oleh kaum muslim secara baik kerana zahirnya yang menampakkan keislaman. Mereka memperoleh sesuatu yang sebenarnya tidak mereka peroleh. 

Kerana inilah mereka mendapatkan siksa yang paling keras dan tidak ada yang menolong mereka dari azab itu. Ayat ini adalah umum, mengena kepada setiap orang munafik, kecuali orang yang dikurniakan Allah bertaubat dari segala maksiat.

"dan tidak akan kamu dapati bagi mereka penolong." 

Kalian sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka, iaitu orang yang dapat menyelamatkan mereka dari siksaan yang mereka alami dan mengeluarkan mereka dari siksaan yang amat pedih itu.

"146. Kecuali orang-orang yang bertaubat dan mengadakan perbaikan" 

Kecuali orang-orang yang bertaubat dari kemunafikan dan memperbaiki diri. Memperbaiki diri bermaksud mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik untuk menghilangkan akibat-akibat yang buruk dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan.

Barang siapa dari kalangan orang-orang munafik itu bertaubat ketika di dunia, nescaya Allah menerima taubatnya. Allah memaafkan penyesalannya jika dia ikhlas dalam taubatnya dan memperbaiki amal perbuatannya serta berpegang teguh kepada Tuhannya dalam semua urusan.

"dan mereka berpegang teguh kepada Allah dan mereka mengikhlaskan agama mereka kerana Allah." 

Mereka berpegang teguh pada agama Allah serta dengan tulus ikhlas mengerjakan agama mereka kerana Allah, iaitu membersihkan amalan mereka dari riya' dan kemunafikan. Mereka mengganti riya' (pamer) dalam amalnya dengan ikhlas dalam beramal. Dengan demikian, amal solehnya bermanfaat, walaupun sedikit.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Tulus ikhlaslah dalam agamamu, nescaya amal yang sedikit dapat mencukupimu." 

Disebutkan kata "berpegang teguh kepada Allah dan berbuat ikhlas" setelah kata memperbaiki diri walaupun sudah cukup dengan kata-kata "memperbaiki diri" adalah kerana pentingnya masalah tersebut, khususnya dalam usaha membersihkan diri dari nifak.

Oleh kerananya, kemunafikan sangat sulit disingkirkan kecuali dengan benar-benar berpegang teguh kepada Allah, kembali dan meminta kepadaNya agar disingkirkan serta berbuat ikhlas.

"Maka mereka itulah bersama orang-orang yang beriman" 

Maka mereka itu bersama-sama orang yang beriman, iaitu dimasukkan ke dalam golongan orang-orang mukmin baik ketika di dunia, di alam barzakh maupun di hari kiamat.

"dan kelak akan Allah berikan kepada orang-orang mukmin pahala yang besar."

Kelak Allah akan memberikan syurga kepada orang-orang yang beriman. 

"147. Tidaklah Allah berbuat dengan mengazab kalian, jika kalian bersyukur dan beriman."

Allah tidak akan menyiksa kalian jika kalian bersyukur dan beriman. Iaitu jika kalian memperbaiki amal perbuatan dan beriman kepada Allah serta RasulNya. Syukur bermaksud tunduknya hati dan pengakuannya terhadap nikmat Allah, lisan memuji Allah dan anggota badan mengerjakan ketaatan kepada Allah, serta tidak menggunakan nikmatNya untuk bermaksiat. 

"Dan Allah Maha Mensyukuri Maha Mengetahui." 

Barang siapa yang bersyukur kepadaNya, maka Dia membalas rasa syukurnya itu; dan barang siapa yang beriman, maka Allah menerima imannya. Allah mengetahuinya dan kelak akan membalasnya dengan pahala yang berlimpah. 

Allah mensyukuri hamba-hambaNya dengan memberi pahala terhadap amal-amal hambaNya, memaafkan kesalahannya dan menambah nikmatNya. Barang siapa yang meninggalkan sesuatu kerana Allah, maka Allah akan memberikan ganti yang lebih baik.

Akhir juz 5.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...