Ahad, 3 Mei 2020

57:25-26 Tafsir Surah Al Hadid, ayat 25-26.

لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ وَأَنْزَلْنَا الْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ وَرُسُلَهُ بِالْغَيْبِ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ (٢٥) وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا وَإِبْرَاهِيمَ وَجَعَلْنَا فِي ذُرِّيَّتِهِمَا النُّبُوَّةَ وَالْكِتَابَ فَمِنْهُمْ مُهْتَدٍ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ (٢٦)

Allah s.w.t. berfirman,

"25. Sungguh, Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa keterangan-keterangan" 

Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata, iaitu mukjizat-mukjizat, alasan-alasan yang memukau, dalil-dalil yang pasti dan tanda yang menunjukkan kebenaran yang mereka bawa.

"dan Kami turunkan bersama mereka kitab" 

Iaitu penukilan yang benar. Allah s.w.t. menurunkannya sebagai hidayah bagi makhluk dan untuk membimbing mereka kepada hal yang bermanfaat bagi mereka baik pada agama maupun dunia mereka.

"dan neraca" 

Iaitu keadilan, baik dalam ucapan maupun dalam perbuatan. Keadilan itu ialah perkara hak yang diakui oleh pemikiran yang sihat lagi lurus dan bertentangan dengan pendapat-pendapat yang sakit lagi tidak benar.

Agama yang yang dibawa para rasul berisi keadilan dalam perintah dan larangan, dan dalam bermu’amalah dengan makhluk, dalam jinayat, qisas, hudud, mawaris, dan lain-lain.

"supaya menegakkan manusia dengan adil." 

Supaya manusia dapat melaksanakan kebenaran dan keadilan, iaitu mengikuti para rasul sesuai dengan berita yang disampaikan oleh mereka, menaati mereka dalam semua perintah yang mereka tegaskan, menegakkan agama Allah dan mewujudkan maslahat mereka yang begitu banyak.

Sesungguhnya apa yang disampaikan oleh para rasul itu adalah kebenaran yang mutlak yang tiada kebenaran lagi di sebaliknya. Ayat ini merupakan dalil bahawa para rasul semuanya sepakat dalam kaidah syara’, iaitu menegakkan keadilan walaupun berbeda-beda gambaran keadilan itu sesuai situasi, kondisi dan zaman.

"Dan Kami turunkan besi di dalamnya kekuatan yang hebat" 

Kami menciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat. Iaitu Kami jadikan besi itu sebagai alat untuk menekan orang yang membangkang terhadap perkara yang hak dan mengingkarinya padahal hujah-hujah telah ditegakkan di hadapannya. Besi dapat dijadikan senjata seperti pedang, tombak, anak panah, dan tameng (perisai) serta senjata lainnya.

Kerana itulah maka Rasulullah s.a.w. bermukim di Mekah sesudah kenabian selama tiga belas tahun, yang selama itu diwahyukan kepada Beliau semua surah Makkiyyah, yang isinya mengandung bantahan terhadap orang-orang musyrik, dan penjelasan, serta keterangan mengenai ketauhidan dan dalil-dalil lainnya.

Manakala hujah (alasan) telah ditegakkan terhadap orang-orang yang menentang syariat Allah, maka Allah s.w.t. memerintahkan kepada NabiNya dan kaum muslim untuk berhijrah, dan memerintahkan pula kepada mereka untuk memerangi kaum musyrik dengan memakai senjata dan menghukum mati serta memenggal kepala orang yang menentang Al Qur'an, mendustakannya dan mengingkari kebenarannya.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Aku diutus dengan membawa pedang sebelum hari kiamat, hingga hanya Allah semata sajalah yang disembah tiada sekutu bagiNya. Dan Allah menjadikan rezekiku berada di bawah bayangan tombakku, dan menjadikan kehinaan dan kerendahan bagi orang yang menentang perintahku; dan barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk dari mereka."

"dan manfaat bagi manusia" 

Berbagai manfaat dari besi dalam kehidupan manusia. Besi itu dapat dijadikan sebagai peralatan untuk pekerjaan mereka seperti cangkul, kapak, gergaji, pahat, alat untuk membajak tanah, dan peralatan lainnya yang digunakan untuk keperluan pertanian, pertukangan serta alat-alat lainnya yang diperlukan oleh manusia.

"dan agar Allah mengetahui siapa yang menolongNya dan RasulNya, tidak terlihat."

Allah menegakkan pasar ujian dengan kitab dan besi yang diturunkanNya supaya menjadi jelas siapa yang menolong agamaNya dan para rasulNya, walaupun mereka tidak dapat melihat atau nampak Allah.

Iaitu dari niatnya saat memikul senjata untuk membela agama Allah dan menolong RasulNya. Ketika inilah iman bermanfaat, berbeda jika sudah tidak ghaib lagi bagi mereka, maka tidak ada faedahnya beriman ketika itu, kerana beriman pada saat itu dalam keadaan terpaksa.

"Sesungguhnya Allah Maha Kuat Maha Perkasa."

Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa. Tidak ada sesuatu pun yang dapat melemahkanNya dan tidak ada yang dapat meloloskan diri dariNya. Dia menolong orang yang ditolongNya, sedangkan Dia tidak memerlukan bantuan siapa pun.

Di antara kekuatan dan keperkasaanNya adalah Dia menurunkan besi, dimana darinya dibuat berbagai peralatan yang kuat. Di antara kekuatan dan keperkasaanNya juga adalah Dia Mahakuasa untuk mengalahkan sendiri musuh-musuhNya.

Sesungguhnya Dia mensyariatkan (memerintahkan) untuk berjihad hanyalah semata-mata untuk menguji sebahagian dari kamu dengan sebahagian yang lain. Dia menguji para waliNya dengan musuh-musuhNya itu agar diketahui siapa yang menolong agamaNya walaupun mereka tidak nampak Dia.

Dalam ayat ini Allah s.w.t. menggandingkan antara kitab dengan besi, kerana dengan keduanya Allah menolong agamaNya dan meninggikan kalimatNya. Dalam kitab, terdapat hujjah dan bukti, sedangkan besi (seperti pedang) dapat menguatkannya.

Dengan keduanya dapat ditegakkan keadilan, yang di sana terdapat dalil yang menunjukkan kebijaksanaan Allah s.w.t. dan kesempurnaanNya, serta kesempurnaan syariatNya yang Dia syariatkan melalui lisan para rasulNya.

Setelah Allah s.w.t. menyebutkan kenabian para nabi secara umum, maka Dia menyebutkan di antara mereka nabi pilihan seperti Nuh a.s. dan Ibrahim a.s. yang Allah jadikan kenabian dan kitab pada keturunannya.

"26. Dan sungguh Kami telah mengutus Nuh dan Ibrahim, dan Kami jadikan pada keturunan keduanya kenabian dan Al Kitab," 

Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh dan Ibrahim, dan Kami berikan kepada keturunan keduanya kenabian dan kitab (wahyu). Oleh kerana itu, para nabi yang terdahulu dan yang datang kemudian semuanya berasal dari keturunan Nuh a.s. dan Ibrahim a.s.

"maka di antara mereka mendapat petunjuk, dan kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik."

Maka di antara mereka yang diutuskan kepada mereka para rasul, ada yang menerima petunjuk dengan dakwah para rasul, tunduk kepada perintah mereka dan mengambil petunjuk mereka, dan kebanyakan di antara mereka yang fasik, iaitu keluar dari ketaatan kepada Allah dan rasul.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...