أَلَمْ نُهْلِكِ الأوَّلِينَ (١٦) ثُمَّ نُتْبِعُهُمُ الآخِرِينَ (١٧) كَذَلِكَ نَفْعَلُ بِالْمُجْرِمِينَ (١٨) وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ (١٩) أَلَمْ نَخْلُقْكُمْ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ (٢٠) فَجَعَلْنَاهُ فِي قَرَارٍ مَكِينٍ (٢١) إِلَى قَدَرٍ مَعْلُومٍ (٢٢) فَقَدَرْنَا فَنِعْمَ الْقَادِرُونَ (٢٣) وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ (٢٤) أَلَمْ نَجْعَلِ الأرْضَ كِفَاتًا (٢٥) أَحْيَاءً وَأَمْوَاتًا (٢٦) وَجَعَلْنَا فِيهَا رَوَاسِيَ شَامِخَاتٍ وَأَسْقَيْنَاكُمْ مَاءً فُرَاتًا (٢٧) وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ (٢٨)
Allah s.w.t. berfirman,
"16. Bukankah Kami telah binasakan orang-orang terdahulu?"
Bukankah Kami telah membinasakan orang-orang yang dahulu yang mendustakan para rasul dan menentang apa yang disampaikan oleh mereka?
"17. Kemudian Kami susulkan mereka orang-orang yang kemudian."
Lalu Kami iringkan azab Kami terhadap mereka dengan mengazab orang-orang yang datang kemudian dari kalangan orang-orang yang serupa dengan mereka. Seperti yang menimpa kaum kafir Mekah.
Ini adalah sunnatullah bagi setiap orang yang berdosa, iaitu ditimpakan diazab, dimana azab ini berlaku juga pada orang-orang yang terdahulu maupun orang-orang yang datang kemudian ketika mereka berdosa. Oleh kerana itu, sepatutnya mereka mahu mengambil pelajaran terhadap apa yang mereka lihat dan apa yang mereka dengar.
"18. Demikianlah Kami perbuat terhadap orang-orang yang berdosa."
Demikianlah akan Kami perlakukan kepada setiap orang-orang yang berdosa di masa mendatang.
"19. Celakalah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan."
Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan kebenaran setelah mereka menyaksikan ayat-ayat yang jelas dan bukti-buktinya, juga mengetahui berbagai hukuman yang menimpa orang-orang terdahulu dan beberapa macam contoh siksaan yang menimpa generasi sebelum mereka, namun mereka tetap tidak mahu beriman.
"20. Bukankah Kami menciptakan kalian dari air yang hina?"
Bukankah Kami menciptakan kalian dari air mani, yang lemah lagi hina bila dibandingkan dengan kekuasaan Tuhan Yang Maha Pencipta?
"21. Lalu Kami letakkan ia dalam tempat yang kukuh."
Kemudian Kami himpunkan ia dalam rahim, iaitu tempat bagi air mani lelaki dan indung telur; dan memang rahim dijadikan untuk itu dan dapat memelihara air mani yang ada di dalamnya. Mani itu menetap dan berkembang di sana.
"22. Sampai waktu yang ditentukan."
Sampai waktu tertentu, iaitu kelahiran, enam bulan, atau sembilan bulan.
"23. Lalu Kami tentukan,"
Kami tentukan bentuknya. Iaitu Kami tentukan dan Kami atur janin itu dalam kegelapan-kegelapan, dan Kami ubah dari mani menjadi segumpal darah, lalu menjadi segumpal daging sampai Kami jadikan sebagai jasad, lalu ditiupkan ruh kepadanya, dan di antara mereka ada yang mati sebelum itu.
"maka sebaik-baik yang menentukan."
Maka Kamilah sebaik-baik yang menentukan kerana ketentuanNya sejalan dengan hikmah dan berhak mendapatkan pujian.
"24. Celakalah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan."
Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan kebenaran setelah Allah s.w.t. menerangkan kepada mereka ayat-ayat-Nya, memperlihatkan berbagai ibrah (pelajaran) dan bukti-bukti.
"25. Bukankah Kami jadikan bumi tempat berkumpul,"
Bukankah Kami telah memberi kalian nikmat dengan menundukkan bumi untuk maslahat kalian; Kami jadikan bumi itu sebagai tempat berkumpul. Ada yang mengatakan bahawa kifatan bermaksud penyimpanan.
"26. Yang hidup dan yang mati?"
Bagi yang masih hidup dan yang sudah mati? Iaitu bumi mengumpulkan orang-orang hidup di permukaannya dan orang-orang mati dalam perutnya.
"27. Dan Kami jadikan padanya gunung-gunung yang tinggi"
Kami jadikan pada bumi gunung-gunung yang tinggi dan teguh untuk menstabilkan bumi agar tidak bergoncang dan tidak bergetar.
"dan Kami beri kalian minum air tawar."
Kami memberi kalian minum air yang tawar dan enak dari langit atau dari mata air dari bumi.
"28. Celakalah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan."
Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan kebenaran setelah Allah s.w.t. memperlihatkan kepada mereka berbagai nikmat yang diberikanNya. Mereka merenungkan semua makhluk ini yang menunjukkan kepada kebesaran kekuasaan Penciptanya. Namun sesudah itu mereka tetap mendustakanNya dan kafir kepadaNya. Maka layaklah mereka mendapat kecelakaan yang besar.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan