Khamis, 7 Julai 2016

6:118-121 Tafsir Surah Al An'am, ayat 118-121.

فَكُلُوا مِمَّا ذُكِرَ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ إِنْ كُنْتُمْ بِآيَاتِهِ مُؤْمِنِينَ (١١٨)وَمَا لَكُمْ أَلا تَأْكُلُوا مِمَّا ذُكِرَ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَقَدْ فَصَّلَ لَكُمْ مَا حَرَّمَ عَلَيْكُمْ إِلا مَا اضْطُرِرْتُمْ إِلَيْهِ وَإِنَّ كَثِيرًا لَيُضِلُّونَ بِأَهْوَائِهِمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِالْمُعْتَدِينَ (١١٩) وَذَرُوا ظَاهِرَ الإثْمِ وَبَاطِنَهُ إِنَّ الَّذِينَ يَكْسِبُونَ الإثْمَ سَيُجْزَوْنَ بِمَا كَانُوا يَقْتَرِفُونَ (١٢٠) وَلا تَأْكُلُوا مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ لَفِسْقٌ وَإِنَّ الشَّيَاطِينَ لَيُوحُونَ إِلَى أَوْلِيَائِهِمْ لِيُجَادِلُوكُمْ وَإِنْ أَطَعْتُمُوهُمْ إِنَّكُمْ لَمُشْرِكُونَ (١٢١)

Allah s.w.t. berfirman, 

"118. Maka makanlah dari apa yang disebut nama Allah atasnya jika kalian kepada ayat-ayatNya beriman."

Allah s.w.t. memerintahkan hamba-hambaNya yang mukmin membaca tasmiyah iaitu menyebut nama Allah (Bismillah) sebelum menyembelih haiwan agar diyakini kehalalannya sebelum dimakan.

"119. Dan mengapa kalian tidak kalian memakan dari apa yang disebut nama Allah atasnya, dan sungguh Dia telah menjelaskan kepada kalian apa yang Dia haramkan atas kalian," 

Hukum asal pada sesuatu dan pada makanan adalah mubah. Jika tidak ada larangan dari syara’, maka tetap mubah. Allah s.w.t. telah menerangkan dan menjelaskannya sejelas-jelasnya semua yang haram dimakan. Jika tidak disebutkan laranganNya, maka hukumnya halal.

"kecuali apa yang kalian terpaksa kepadanya." 

Dia membolehkan untuk memakan apa yang dijumpai ketika terpaksa, darurat dan ketika kebuluran.

"Dan sungguh, kebanyakan sungguh mereka hendak menyesatkan dengan hawa nafsu mereka" 

Seperti orang-orang musyrik atau kafir Quraisy di masa Jahiliah. Mereka di dalam kebodohan dan kerosakan pandangan. Mereka menghalalkan memakan bangkai dan semua sembelihan yang dikorbankan dan disebut nama berhala-berhala dan lain-lainnya serta banyak mengharamkan yang halal.

"dengan tanpa pengetahuan." 

Mereka mengajak tanpa dalil dan hujjah syar’i, yang ada hanyalah syubhat sesuai hawa nafsu mereka yang rosak dan pandangan mereka yang pendek. Hendaknya seorang hamba waspada terhadap ajakan mereka.

"Sesungguhnya Tuhanmu Dia lebih mengetahui terhadap orang-orang yang melampaui batas."

Allah Maha Mengetahui tentang pelanggaran, kedustaan, buat-buatan, adat yang tercela dan perubahan syari’at Allah yang dilakukan mereka.

"120. Dan tinggalkanlah kalian yang tampak dosa dan yang tersembunyi." 

Allah s.w.t. mengharamkan perbuatan yang keji, iaitu semua maksiat baik yang terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi, sedikit dan yang banyak, berkaitan dengan hak Allah maupun hak hamba, dengan lisan dan anggota badan maupun dengan hati. Dosa itu ialah sesuatu yang terdetik dalam hati seseorang, sedangkan ia tidak suka bila orang lain melihatnya.

Maksiat yang nampak maupun yang tersembunyi dapat ditinggalkan secara sempurna setelah mengenali dan mengkajinya. Mengenali maksiat anggota badan dan hati merupakan perkara yang wajib bagi setiap mukallaf (orang yang sudah mendapat beban agama, yakni yang baligh dan berakal).

Ramai yang masih samar baginya kebanyakan maksiat, tidak menyedari maksiat yang dilakukan dengan hatinya seperti berniat melakukan maksiat, sombong, ‘ujub (bangga diri), riya’ dan sebagainya. Hal ini berlaku kerana berpaling dari ilmu dan tidak adanya basirah (mata hati).

"Sesungguhnya orang-orang yang mengerjakan dosa kelak akan diberi balasan dengan apa yang mereka perbuat."

Allah s.w.t. pasti akan memberi pembalasan yang setimpal di akhirat dan juga di dunia sehingga seseorang dihukum untuk meringankan keburukannya.

"121. Dan janganlah kalian memakan dari apa yang tidak disebut nama Allah atasnya, dan sungguh dia benar-benar suatu kefasikan." 

Haiwan itu adalah yang disembelih dengan nama selain Allah, seperti yang disembelih untuk patung dan berhala, haiwan yang ketika disembelih tidak disebut nama Allah dengan sengaja (tidak lupa), dan haiwan yang mati tanpa disembelih (bangkai). Memakannya adalah diharamkan dan berdosa.

Orang-orang Persia mengirim surat kepada orang-orang musyrik Quraisy yang mengatakan bahawa Muhammad dan sahabat-sahabatnya menduga mereka mengikuti perintah Allah. Mereka memerintahkan orang-orang Quraisy untuk mendebat Nabi Muhammad s.a.w. dengan mengatakan, "Mengapa haiwan yang engkau sembelih dengan tanganmu sendiri memakai pisau hukumnya halal, sedangkan haiwan yang disembelih oleh Allah s.w.t. dengan pisau dari emas (bangkai) hukumnya haram?"

"Dan sesungguhnya syaitan mereka bisikkan kepada kawan-kawan mereka agar mereka membantah kalian." 

Syaitan-syaitan dari Persia itu membisikkan kepada kawan-kawannya dari kalangan Quraisy untuk membantah Nabi Muhammad s.a.w. Syubhat yang mereka kemukakan berasal dari wali mereka dari kalangan syaitan yang ingin menyesatkan manusia dari jalan yang lurus dan mengajak mereka agar sama-sama menjadi penghuni neraka.

Bisikan syaitan adakalanya adalah ilham yang diterima seseorang atau yang biasa terjadi pada diri orang-orang sufi, belum menunjukkan bahawa ia adalah benar, bahkan harus dirujuk kepada kitab Allah dan Sunnah RasulNya s.a.w., jika keduanya menunjukkan demikian, maka ilham itu diterima, jika bertentangan dengan keduanya, maka wajib ditolak, kerana ilham itu boleh jadi berasal dari Allah atau berasal dari syaitan.

"Dan jika kalian menuruti mereka, sungguh kalian benar-benar orang musyrik."

Mereka menyimpang dari perintah Allah dan syariatNya yang telah ditetapkanNya, menempuh jalan yang lain, menghalalkan bagi pengikut-pengikutnya hal yang diharamkan, mengharamkan yang halal, lalu para pengikut mereka menurutinya.

Mereka lebih menaati, menyembah dan menjadikan orang-orang alim dan para rahibnya sebagai tuhan selain Allah. Maka hal seperti ini dinamakan perbuatan syirik.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...