Selasa, 6 Disember 2016

15:78-86 Tafsir Surah Al Hijr, ayat 78-86.

وَإِنْ كَانَ أَصْحَابُ الأيْكَةِ لَظَالِمِينَ (٧٨) فَانْتَقَمْنَا مِنْهُمْ وَإِنَّهُمَا لَبِإِمَامٍ مُبِينٍ (٧٩) وَلَقَدْ كَذَّبَ أَصْحَابُ الْحِجْرِ الْمُرْسَلِينَ (٨٠) وَآتَيْنَاهُمْ آيَاتِنَا فَكَانُوا عَنْهَا مُعْرِضِينَ (٨١) وَكَانُوا يَنْحِتُونَ مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا آمِنِينَ (٨٢) فَأَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ مُصْبِحِينَ (٨٣) فَمَا أَغْنَى عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (٨٤) وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلا بِالْحَقِّ وَإِنَّ السَّاعَةَ لآتِيَةٌ فَاصْفَحِ الصَّفْحَ الْجَمِيلَ (٨٥) إِنَّ رَبَّكَ هُوَ الْخَلاَّقُ الْعَلِيمُ (٨٦)

Allah s.w.t. berfirman,

"78. Dan sesungguhnya adalah penduduk Aikah sungguh orang-orang yang zalim." 

Penduduk Aikah adalah kaum Nabi Syu'aib a.s. Aikah adalah tempat yang berhutan di daerah Madyan. Nama Aikah berasal dari nama sebuah pohon rendang yang ada di kota itu.
Mereka kaum yang zalim kerana berbuat syirik kepada Allah, merompak, mengurangi takaran dan timbangan serta mendustakan Syu’aib a.s.

"79. Maka Kami binasakan dari mereka." 

Allah s.w.t. menghukum mereka dengan teriakan yang mengguntur, gempa dan azab di hari mereka dinaungi awan.

"Dan sungguh keduanya sungguh di jalan yang nyata." 

Aikah berada dekat dengan kota kaum Lut a.s. iaitu Sodom. Kedua kota itu benar-benar terletak di jalan umum yang terang yang dilalui setiap waktu oleh musafir. Sisa-sisa peninggalan mereka masih dapat dilihat dan diambil pelajaran.

"80. Dan sungguh telah mendustakan penduduk Hijr para rasul." 

Penduduk kota Al Hijr ini adalah kaum Samud. Hijr terletak di Wadi Qura antara Madinah dan Syam. Mereka mendustakan Nabi Saleh a.s. Disebutkan para rasul (dalam bentuk jamak) kerana mendustakan seorang rasul sama dengan mendustakan semua rasul. Dakwah mereka semuanya sama, iaitu mentauhidkan Allah s.w.t.

"81. Dan Kami telah datangkan pada mereka ayat-ayat Kami," 

Allah telah mendatangkan kepada mereka petunjuk, tanda-tanda kekuasaanNya yang menunjukkan kebenaran dari apa yang disampaikan oleh Saleh a.s. kepada mereka seperti unta betina yang dikeluarkan oleh Allah dari batu besar kepada mereka berkat doa Saleh a.s. Unta itu hidup bebas di kota mereka dan mempunyai jadual hari minumnya tersendiri, sedangkan mereka pun mempunyai jadual hari minumnya pula yang telah ditentukan.

"maka mereka darinya orang-orang yang berpaling." 

Mereka lebih menyukai buta dan sesat dari petunjuk itu. Mereka bersikap menyombongkan diri, melampaui batas dan berani menyembelih unta itu, maka Saleh a.s. berkata kepada mereka, "Bersuka rialah kalian di rumah kalian selama tiga hari, itu adalah janji yang tidak dapat didustakan."

"82. Dan mereka memahat dari gunung rumah-rumah, aman." 

Begitu banyaknya nikmat yang Allah berikan. Mereka membuat rumah-rumahnya di dalam gunung-gunung batu dengan memahatnya, padahal mereka tidak dalam ketakutan dan tidak memerlukan itu. Mereka lakukan hal itu atas dorongan keangkuhan, kebongkakan serta kejahatan mereka. Bekas-bekas peninggalan mereka masih dapat dilihat di Lembah Al Hijr. 

Nabi s.a.w. pernah melintasinya di saat beliau pergi ke Medan Tabuk. Di saat melintasinya Nabi s.a.w. menundukkan kepalanya dan memacu kenderaannya dengan cepat serta bersabda kepada para sahabatnya, "Janganlah kalian memasuki tempat tinggal kaum yang telah diazab melainkan kalian dalam keadaan menangis. Jika kalian tidak dapat menangis sungguhan, maka berpura-pura menangislah kalian, kerana dikhuatirkan kalian akan tertimpa apa yang telah menimpa mereka."

Kalau sekiranya mereka mensyukuri nikmat Allah tersebut dan membenarkan Nabi mereka, iaitu Saleh a.s., tentu Allah akan membanyakkan rezeki untuk mereka, memberikan balasan yang baik di dunia dan akhirat. Akan tetapi mereka mendustakan, bahkan membunuh unta betina itu dan berkata, “Wahai Saleh! Datangkanlah kepada kami azab yang engkau ancamkan itu jika engkau termasuk orang-orang yang benar.”

"83. Maka menimpa mereka suara keras pada waktu pagi." 

Peristiwa itu terjadi pada hari yang keempat, iaitu hari Rabu, setelah datangnya peringatan kepada mereka.

"84. Maka tidak mencukupi dari mereka, apa yang mereka usahakan." 

Mereka lebih mencintai pembangunan benteng-benteng, pengumpulan harta dan pertanian mereka daripada unta betina itu dalam pembahagian airnya, lalu mereka menyembelihnya agar tidak mengganggu pengairan pertanian mereka. Maka harta benda mereka tidak dapat mempertahankan keberadaan mereka, tidak pula memberi mereka manfaat di saat perintah (azab) Tuhanmu datang menimpa mereka dan tak dapat menolong mereka sedikit pun.

"85. Dan tidak Kami menciptakan langit dan bumi dan apa yang di antara keduanya, kecuali dengan kebenaran." 

Allah menciptakannya dengan benar, adil dan hikmah. Bukan main-main atau sesuatu yang batil sebagaimana yang disangka oleh musuh-musuh Islam. 

"Dan sungguh hari kiamat pasti akan datang," 

Hari kiamat itu pasti akan terjadi. Setiap manusia akan kembali kepadaNya. Lalu masing-masing diberikan balasan sesuai amalnya. Maka celakalah (malanglah) orang-orang kafir itu kerana mereka akan masuk neraka.

Allah s.w.t. berfirman kepada Nabi Muhamad s.a.w.

"maka maafkanlah maaf yang baik." 

Berpalinglah dari kaum musyrik yang telah menyakitimu dan mendustakan berita yang kamu sampaikan itu tanpa perlu keluh kesah. Maafkanlah mereka tanpa perlu menyakiti. Balaslah perbuatan buruk orang lain dengan kebaikan, agar kamu mendapat pahala yang besar dari Tuhanmu. Kelak mereka akan mengetahui nasib mereka yang buruk.

Namun tidak selamanya demikian, bahkan perlu adanya hukuman bagi orang-orang yang zalim lagi melampaui batas, jika memang membuahkan hasil. Hal ini berlaku sebelum adanya perintah untuk memerangi mereka. 

"86. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia Maha Pencipta Maha Mengetahui." 

Allah Maha Pencipta nampu menciptakan apa saja. Maka Dia berkuasa menjadikan hari kiamat. Allah Maha Mengetahui semua tubuh yang telah berserakan dan telah berpisah-pisah di tempat yang berbeda-beda di bumi. Dia berkuasa menciptakan kembali jasad-jasad mereka yang sudah hancur itu. Sesungguhnya perintahNya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka terjadilah ia.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...