Sabtu, 15 Julai 2017

16:24-29 Tafsir Surah An Nahl, ayat 24-29.

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ مَاذَا أَنْزَلَ رَبُّكُمْ قَالُوا أَسَاطِيرُ الأوَّلِينَ (٢٤) لِيَحْمِلُوا أَوْزَارَهُمْ كَامِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمِنْ أَوْزَارِ الَّذِينَ يُضِلُّونَهُمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ أَلا سَاءَ مَا يَزِرُونَ (٢٥) قَدْ مَكَرَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَأَتَى اللَّهُ بُنْيَانَهُمْ مِنَ الْقَوَاعِدِ فَخَرَّ عَلَيْهِمُ السَّقْفُ مِنْ فَوْقِهِمْ وَأَتَاهُمُ الْعَذَابُ مِنْ حَيْثُ لا يَشْعُرُونَ (٢٦) ثُمَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُخْزِيهِمْ وَيَقُولُ أَيْنَ شُرَكَائِيَ الَّذِينَ كُنْتُمْ تُشَاقُّونَ فِيهِمْ قَالَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ إِنَّ الْخِزْيَ الْيَوْمَ وَالسُّوءَ عَلَى الْكَافِرِينَ (٢٧) الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلائِكَةُ ظَالِمِي أَنْفُسِهِمْ فَأَلْقَوُا السَّلَمَ مَا كُنَّا نَعْمَلُ مِنْ سُوءٍ بَلَى إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (٢٨) فَادْخُلُوا أَبْوَابَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا فَلَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِينَ (٢٩)

Al Qur’an yang merupakan nikmat terbesar bagi manusia. Allah s.w.t. berfirman memberitahukan tentang mereka yang mendustakan ayat-ayatNya.

"24. Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Apakah yang menurunkan Tuhan kalian?""

Iaitu, "Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhan kalian?” Ketika mereka dimintai pendapatnya tentang Al Qur’an, mereka memalingkan pembicaraan dari jawaban yang sebenarnya. Mereka menjawabnya dengan jawaban yang paling buruk, mendustakan dan menghinakan.

Mereka membuat-buat kedustaan terhadap Rasulullah s.a.w., mengatakan kata-kata yang semuanya tidak benar, bertentangan dan tidak seperti kenyataannya.

Mereka tidak mampu mendapatkan jalan untuk menentang kerasulan Nabi Muhammad s.a.w. Demikian itu kerana sesungguhnya setiap orang yang keluar dari jalan yang benar, maka apa saja yang dikatakannya adalah keliru belaka.

"Mereka berkata, "Dongeng-dongeng orang-orang dahulu.""

Orang-orang kafir mengatakan bahawa Nabi Muhammad s.a.w. adalah seorang penyihir, tukang syair, ahli ramal (tenung) dan orang gila. Kemudian pemimpin mereka Al Walid ibnul Mugirah Al Makhzumi memikirkan dan menetapkan bahawa Al Qur'an itu hanyalah sihir yang dipelajari dari orang-orang dahulu.

Mereka bermaksud bahawa Allah s.w.t. tidak menurunkan sesuatu pun yang bererti. Apa yang dibacakan kepada mereka hanyalah dongengan-dongengan orang dahulu, yang diambil dari kitab-kitab terdahulu, yang diminta oleh Nabi s.a.w. supaya dituliskan.

Dia bermaksud bahawa Al Qur'an itu adalah nukilan lalu dibacakan kepada mereka setiap pagi dan petang. Pendapat mereka menjadi satu. Orang-orang kafir bubar dengan suatu kesepakatan yang bulat menurut ketetapan yang dibuat-buat oleh Al Walid ibnul Mugirah itu.

"25. Kerana mereka memikul dosa-dosa mereka sepenuhnya pada hari kiamat, dan dari dosa-dosa orang-orang yang menyesatkan mereka tanpa ilmu." 

Sesungguhnya Allah s.w.t. menetapkan atas mereka untuk mengatakan hal tersebut yang menyebabkan mereka pada hari kiamat memikul seluruh dosanya sendiri, dosa menyesatkan orang lain, dosa orang yang mereka sesatkan, yang mencontohi mereka, yang mengikuti jejak mereka, yang menyetujui mereka dan yang tidak menyedari sedikit pun bahawa mereka telah disesatkan. Mereka akan ditanya pada hari kiamat tentang apa yang selalu mereka ada-adakan.

"Ingatlah, sangat buruk apa yang mereka pikul." 

Di dalam sebuah hadis disebutkan, "Barang siapa yang menyeru kepada hidayah (petunjuk), dia akan beroleh pahalanya semisal dengan pahala orang-orang yang mengikuti jejaknya, tanpa mengurangi pahala mereka barang sedikit pun. Dan barang siapa yang menyeru kepada kesesatan, dia akan mendapatkan dosanya semisal dengan dosa orang-orang yang mengikuti jejaknya, tanpa mengurangi dosa mereka barang sedikit pun."

"26. Sesungguhnya membuat tipu daya orang-orang yang sebelum mereka," 

Orang-orang yang sebelum mereka telah mengadakan tipu daya atau makar kepada rasul mereka. Ada yang mengatakan bahawa orang yang dimaksudkan ialah Raja Namruz. Ada yang mengatakan Bukhtanasar.

Ada yang mengatakan bahawa ayat ini merupakan perumpamaan yang menggambarkan kebatilan dari apa yang telah diperbuat oleh orang-orang yang kafir kepada Allah dan mempersekutukanNya dengan yang lain dari ibadahnya.

Mereka berfikir dan merancang tipu muslihat dengan perancangan yang matang untuk menimpakan kejahatan kepada para rasul dan apa yang mereka bawa. Mereka menyangka bahawa rancangan mereka akan bermanfaat bagi mereka dan akan mencapaikan keinginan mereka. Mereka berusaha dengan berbagai cara untuk memikat dan menyesatkan manusia agar menyukai kemusyrikan mereka. Sehinggalah rancangan mereka hampir selesai,

"maka Allah menghancurkan bangunan-bangunan mereka dari dasar-dasar," 

Allah s.w.t. mencabutnya dari dasarnya dan membatalkan rancangan jahat mereka.

"lalu roboh atas mereka atap dari atas mereka," 

Tipu daya yang mereka rancangkan itu berubah menjadi azab dan menimpa diri mereka sendiri.

"dan datang kepada mereka azab dari mana saja mereka tidak menyedari." 

Allah s.w.t. mendatangkan kepada mereka hukuman dan siksa dari arah yang tidak mereka sangkakan. Dia menimpakan ketakutan ke dalam hati mereka. Rancangan mereka dimusnahkan oleh tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang yang beriman. Di akhirat ada lagi azab yang lebih keras buat mereka.

"27. Kemudian pada hari kiamat menghinakan mereka" 

Pada hari itu didedahkan dan diumumkan kepada semua orang segala rahsia, tipu muslihat yang disembunyikan oleh mereka dan segala sesuatu yang mereka sembunyikan dalam hatinya. Maka perkara itu menjadi terang dan jelas.

Para pengikut mereka berkata kepada mereka, "Sebenarnya tipu daya kalian di waktu malam dan siang yang menghalangi kami, ketika kalian menyeru kami supaya kami kafir kepada Allah dan menjadikan sekutu-sekutu bagiNya." Allah s.w.t. mencemuh, mencela dan menghinakan mereka di mata semua makhluk.

"dan Dia berfirman, "Di mana sekutu-sekutuKu yang kalian menentang pada mereka?""

Di manakah sesembahan kalian yang kerananya kalian berperang dan memusuhi para nabi dan orang-orang mukmin? Dapatkah mereka menolong kalian dan menyelamatkan kalian dari sini? Dapatkah mereka menolong dirinya sendiri?

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Kelak di hari kiamat akan ditegakkan suatu panji bagi setiap orang yang berkhianat di punggungnya sesuai dengan perbuatan khianatnya, lalu dikatakan bahawa inilah pengkhianatan si Fulan bin Fulan."

Manakala hujah telah mengarah kepada mereka, bukti telah ditegakkan terhadap mereka, serta kalimat azab telah pasti atas diri mereka, maka mereka diam tidak dapat beralasan lagi. Maka tiada lagi bagi mereka kekuatan, penolong dan jalan bagi mereka mereka melepaskan diri.

"Berkata orang-orang yang diberi ilmu," 

Mereka adalah orang-orang yang terkemuka di dunia dan akhirat. Mereka akan sentiasa mengatakan yang hak di akhirat sebagaimana mereka sentiasa mengatakan yang hak di dunia. Perkataan mereka dipandang di sisi Allah dan di sisi makhlukNya. Mereka adalah para nabi dan para ulama. Pada saat itu mereka mengatakan,

"Sesungguhnya kehinaan hari ini dan keburukan atas orang-orang yang kafir."

Orang yang dipermalukan dan mendapat azab yang menyelimutinya pada hari itu adalah orang-orang yang ingkar kepada Allah dan mempersekutukanNya dengan sesuatu yang tidak dapat membahayakannya, tidak pula dapat memberikan manfaat kepadanya.

"28. Orang-orang yang dicabut nyawa mereka malaikat dalam keadaan menzalimi diri mereka sendiri," 

Keadaan orang-orang musyrik yang menganiaya diri mereka sendiri dengan berbuat kekufuran, di saat mereka menghadapi kematiannya dan para malaikat datang kepada mereka untuk mencabut nyawa mereka yang buruk.

"lalu mereka menyerahkan penyerahan diri,"

Mereka menampakkan rasa tunduk, patuh dan menurut sambil berkata,

"Tidak kami mengerjakan dari kejahatan."

Mereka bersumpah bahawa mereka bukan orang musyrik, tidak melakukan perbuatan syirik dan tidak mempersekutukan Allah. Maka Allah s.w.t. berfirman mendustakan perkataan mereka itu. Malaikat menjawab,

"Ya, sungguh Allah Maha Mengetahui dengan apa yang kalian kerjakan." 

Oleh kerana itu, pengingkaran mereka tidaklah berguna. Pada sebahagian tempat di hari kiamat, mereka mengingkari perbuatan mereka selama di dunia kerana menyangka bahawa pengingkaran itu bermanfaat bagi mereka.

Namun, ketika anggota badan mereka bersaksi terhadap diri mereka, maka mereka akan mengaku. Oleh kerananya, mereka tidak dimasukkan ke dalam neraka sampai mereka benar-benar mengakui kesalahannya.

"29. Maka masukilah pintu-pintu Jahannam, kalian kekal di dalamnya." 

Masing-masing orang kafir masuk melalui pintu yang sesuai dengan keadaan mereka.

"Maka sangatlah buruk tempat orang-orang yang sombong." 

Seburuk-buruk tempat tinggal ialah tempat kehinaan bagi orang-orang yang menyombongkan dirinya terhadap ayat-ayat Allah dan tidak mahu mengikuti rasul-rasulNya.

Tempat itu adalah tempat penyesalan dan penderitaan, tempat kesengsaraan dan kepedihan, tempat kesedihan dan putus asa.

Azabnya tidak dihentikan walaupun sehari, Tuhan Yang Maha Penyayang telah berpaling dari mereka dan merasakan kepada mereka azab yang pedih.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...