Ahad, 31 Mac 2019

7:38-41 Tafsir Surah Al A’raf, ayat 38-41.

قَالَ ادْخُلُوا فِي أُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ مِنَ الْجِنِّ وَالإنْسِ فِي النَّارِ كُلَّمَا دَخَلَتْ أُمَّةٌ لَعَنَتْ أُخْتَهَا حَتَّى إِذَا ادَّارَكُوا فِيهَا جَمِيعًا قَالَتْ أُخْرَاهُمْ لأولاهُمْ رَبَّنَا هَؤُلاءِ أَضَلُّونَا فَآتِهِمْ عَذَابًا ضِعْفًا مِنَ النَّارِ قَالَ لِكُلٍّ ضِعْفٌ وَلَكِنْ لا تَعْلَمُونَ (٣٨) وَقَالَتْ أُولاهُمْ لأخْرَاهُمْ فَمَا كَانَ لَكُمْ عَلَيْنَا مِنْ فَضْلٍ فَذُوقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْسِبُونَ (٣٩) إِنَّ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَاسْتَكْبَرُوا عَنْهَا لا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُجْرِمِينَ (٤٠) لَهُمْ مِنْ جَهَنَّمَ مِهَادٌ وَمِنْ فَوْقِهِمْ غَوَاشٍ وَكَذَلِكَ نَجْزِي الظَّالِمِينَ (٤١)

Allah s.w.t. berfirman memberitakan perihal apa yang dikatakanNya pada hari Kiamat kepada orang-orang musyrik yang telah membuat-buat dusta terhadapNya dan mendustakan ayat-ayatNya,

"38. Dia berfirman, "Masuklah kalian bersama umat-umat yang telah berlalu sebelum kalian dari jin dan manusia dalam neraka.""

Masuklah kalian ke dalam api neraka bersama umat-umat lain yang serupa dengan kalian serta memiliki sifat-sifat kalian, yang telah lebih dahulu kafir sebelum kalian dari kalangan makhluk jin dan manusia.

"Setiap kali masuk umat dia mengutuk kawannya;"

Setiap kali masuk suatu umat ke dalam neraka, dia melaknat orang yang telah menyesatkannya.

"sehingga apabila mereka mendapati di dalamnya semuanya."

Iaitu apabila mereka dari yang pertama hingga yang terakhir, para pemimpin dan para pengikut semuanya telah berkumpul di dalam neraka.

"Berkatalah orang-orang yang terakhir kepada orang-orang yang terdahulu,"

Orang-orang yang terakhir ialah orang-orang yang masuk kemudian atau para pengikut. Orang-orang yang terdahulu ialah orang-orang yang masuk dahulu ke dalam neraka, orang-orang yang diikuti atau para pemimpin.

Para pemimpin masuk ke dalam neraka lebih dahulu kerana kejahatan mereka lebih parah daripada para pengikutnya. Merekalah yang telah menyesatkan para pengikutnya dari jalan yang lurus. Para pengikut mengadukan kepada Allah perihal para pemimpin mereka,

"Ya Tuhan kami, mereka itulah telah menyesatkan kami, maka datangkan pada mereka azab yang berlipat ganda dari api neraka.”

Merekalah yang telah menyesatkan kami dengan menghias amal buruk kepada kami, maka datangkanlah siksaan api neraka yang berlipat ganda kepada mereka.

"Dia berfirman, "Bagi masing-masing umat berlipat ganda, akan tetapi kalian tidak mengetahui.”"

Masing-masing kalian mendapat siksaan yang berlipat ganda. Kami telah melakukan hal tersebut dan Kami berikan pembalasan kepada masing-masing sesuai dengan amal perbuatannya. Akan tetapi kalian tidak mengetahui.

"39. Dan berkatalah orang-orang yang terdahulu kepada orang-orang yang terakhir, "Maka tidak ada bagi kalian atas kami dari kelebihan, maka rasakanlah kalian sebab apa yang kalian kerjakan.""

Para pemimpin menjawab perkataan para pengikutnya, "Kalian tidak mempunyai kelebihan sedikit pun atas kami." Maksudnya, sesungguhnya kalian pun telah sesat sama dengan kami. Kita telah sama-sama tersesat dan telah mengerjakan sebab untuk diazab, lalu apa kelebihan kalian di atas kami? Maka rasakanlah siksaan kerana perbuatan yang telah kalian lakukan.

Namun, azab kepada para pemimpin kesesatan tentu lebih dahsyat daripada kepada para pengikut, sebagaimana nikmat dan pahala yang diperoleh para pemimpin petunjuk lebih besar daripada para pengikut.

Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah akan kekal diazab, walaupun mereka berbeda-beda tingkatan azabnya menurut amal mereka, sikap keras mereka, kezaliman dan kedustaan mereka, dan cinta kasih yang sebelumnya terjalin di antara mereka akan berubah pada hari kiamat menjadi permusuhan dan saling laknat-melaknat.

"40. Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka menyombongkan diri darinya tidak dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit"

Sesungguhnya orang-orang yang tidak mahu beriman, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit ketika roh mereka diangkat kepadanya, lalu dijatuhkan ke sijjin (bahagian bawah bumi). Adapun orang-orang mukmin, pintu langit akan dibukakan untuknya dan rohnya dinaikkan ke langit menghadap Allah.

Sesungguhnya seorang hamba yang kafir atau ahli maksiat apabila ajalnya sudah habis di dunia ini dan hendak menghadap ke alam akhirat, maka turunlah kepadanya para malaikat yang berwajah hitam dengan membawa karung, lalu mereka duduk sejauh mata memandang darinya. Kemudian datanglah malaikat maut yang langsung duduk di dekat kepalanya.

Malaikat maut berkata, "Hai jiwa yang jahat, keluarlah engkau menuju kepada kemurkaan dan marah Allah." Maka rohnya bercerai-berai keseluruh tubuhnya (bersembunyi), kemudian malaikat maut mencabutnya sebagaimana seseorang mencabut besi pemanggang daging dari kain wol yang basah (mencabut kain kerudung dari dahan yang beronak duri).

Apabila malaikat maut telah mencabut rohnya, maka mereka tidak membiarkan roh itu berada di tangan malaikat maut barang sekejap pun, melainkan langsung mereka masukkan ke dalam karung tersebut, dan tercium darinya bau bangkai yang paling busuk di muka bumi ini.

Kemudian mereka membawanya naik. Tidak sekali-kali mereka yang membawanya bersua dengan segolongan malaikat, melainkan mereka mengatakan, "Siapakah yang memiliki roh yang buruk itu?”

Mereka menjawab, "Si Fulan bin Fulan," dengan menyebut nama panggilan terburuknya ketika di dunia, hingga sampailah roh itu ke langit yang paling bawah. Kemudian dimintakan izin untuk naik, tetapi dia tidak diizinkan masuk. Pintu langit tidak dibukakan untuknya.

Maka Allah s.w.t. berfirman, "Catatkanlah pada kitab catatan amalnya bahawa dia dimasukkan ke dalam Sijjin bahagian bumi yang paling dasar!" Lalu rohnya dicampakkan dengan kasar ke dalam Sijjin. Maka dikembalikanlah rohnya ke dalam jasadnya dan datang kepadanya dua malaikat yang langsung mendudukkannya.

Mereka bertanya, "Siapakah Tuhanmu?” Dia hanya mengatakan, "Ha, ha, tidak tahu.” Mereka bertanya, "Apakah agamamu?” Dia menjawab, "Ha, ha, tidak tahu." Mereka bertanya, "Siapakah lelaki yang diutus di kalangan kalian ini?” Dia menjawab, "Ha, ha, tidak tahu.”

Maka terdengarlah suara dari langit menyerukan, "HambaKu telah berdusta, maka hamparkanlah untuknya hamparan dari neraka, dan bukakanlah baginya sebuah pintu yang menuju ke neraka."

Lalu panas neraka dan anginnya yang membakar datang kepadanya, serta kuburan tempat tinggalnya disempitkan sehingga tulang-tulang rusuknya berantakan.

Kemudian datanglah seorang lelaki yang buruk rupanya, buruk pakaiannya lagi busuk baunya sambil berkata, "Rasakanlah apa yang akan membuatmu tersiksa. Hari ini adalah hari yang pernah dijanjikan kepadamu.”

Maka dia bertanya, "Siapakah kamu? Penampilanmu merupakan penampilan orang yang membawa kejahatan.” Lelaki itu menjawab, "Saya adalah amal burukmu.” Maka dia berkata, "Ya Tuhan, janganlah Engkau jadikan hari kiamat."

Sesungguhnya seorang hamba yang mukmin apabila ajalnya di dunia sudah habis dan akan menghadap ke akhirat, maka turunlah kepadanya para malaikat yang semua wajahnya putih seakan-akan seperti matahari.

Mereka turun dengan membawa kain kafan dari syurga dan wewangian pengawet jenazah dari syurga, hingga mereka semua duduk di dekatnya sampai sejauh mata memandang. Kemudian datanglah malaikat maut dan duduk di dekat kepalanya, lalu malaikat maut berkata, "Hai jiwa yang tenang, keluarlah menuju kepada ampunan dan ridha Allah!"

Maka keluarlah rohnya, mengucur sebagaimana mengucurnya titisan air dari mulut (lubang) wadah penyiram. Maka semua malaikat yang terdapat di antara langit dan bumi memohonkan rahmat baginya, begitu juga semua malaikat yang di langit berikutnya.

Kemudian malaikat maut memegangnya dan langsung mencabutnya, mengafankan, serta mewangikannya dengan kafan dan wewangian yang dibawanya. Sedangkan dari roh itu tercium bau wewangian minyak kesturi yang paling harum di muka bumi.

Lalu mereka membawanya naik ke langit. Tidak sekali-kali mereka yang membawanya melintasi sejumlah malaikat, melainkan mereka bertanya, "Siapakah roh yang harum ini?” Mereka menjawab, "Si Fulan, " iaitu dengan menyebutkan nama terbaiknya yang biasa dipakai untuk memanggilnya ketika di dunia.

Hingga sampailah mereka ke langit yang paling rendah, lalu mereka memintakan izin masuk untuknya, dan dibukakan baginya pintu langit. Maka dia diiringi oleh semua malaikat penghuni setiap lapis langit untuk membawanya sampai kepada lapis langit yang lainnya, hingga sampai kepada langit yang ketujuh.

Maka Allah s.w.t. berfirman, "Catatkanlah di dalam kitab (catatan amal) hambaKu ini bahawa dia termasuk orang-orang yang menghuni syurga yang tinggi; dan kembalikanlah dia ke bumi, kerana sesungguhnya Aku telah menciptakan mereka dari tanah, dan kepadanya Aku kembalikan mereka, serta darinya Aku keluarkan mereka di kesempatan yang lain.”

Maka rohnya dikembalikan, lalu datanglah kepadanya dua malaikat, dan kedua malaikat itu mempersilakannya duduk. Mereka bertanya, ”Siapakah Tuhanmu?” Dia menjawab, "Tuhanku adalah Allah.” Mereka bertanya, "Apakah agamamu?” Dia menjawab, "Agamaku Islam.”

Mereka bertanya, "Siapakah lelaki ini yang diutus di antara kalian?” Dia menjawab, "Dia adalah utusan Allah." Mereka bertanya, "Apakah amal perbuatanmu?” Dia menjawab, "Saya membaca Kitabullah, maka saya beriman dan membenarkannya.”

Maka ada suara yang menyerukan dari langit, "Benarlah apa yang dikatakan oleh hambaKu. Maka hamparkanlah baginya hamparan dari syurga, berilah dia pakaian dari syurga, dan bukakanlah baginya suatu pintu yang menghubungkan ke syurga.”

Maka kesegaran dan wewangian dari syurga datang kepadanya serta dilapangkan baginya kuburnya hingga sejauh mata memandang. Datanglah kepadanya seorang lelaki yang berwajah tampan, berpakaian indah lagi harum baunya.

Lelaki itu berkata, "Bergembiralah engkau dengan berita yang akan membuatmu bahagia. Inilah hari yang pernah dijanjikan kepadamu.”

Dia bertanya kepada lelaki itu, ”Siapakah engkau ini? Penampilanmu merupakan penampilan orang yang membawa kebaikan.” Lelaki itu menjawab, "Saya adalah amal solehmu.”

Maka dia berkata, "Ya Tuhanku, segerakanlah kiamat. Ya Tuhanku, segerakanlah kiamat agar aku dapat berkumpul kembali dengan keluarga dan harta bendaku.”

Menurut suatu pendapat, sekali-kali tidak akan dibukakan pintu-pintu langit bagi suatu pun amal soleh dan doa mereka.

"dan mereka tidak masuk syurga sehingga masuk unta dalam lubang jarum. Dan demikianlah Kami beri balasan orang-orang yang berdosa."

Mustahil bagi mereka untuk masuk syurga. Begitulah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat.

"41. Bagi mereka dari neraka Jahannam tempat tidur dan dari atas mereka selimut."

Di bawah mereka ada tikar atau hamparan tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut dari api neraka. Mereka terkepung di dalam api neraka.

"Dan demikianlah Kami beri balasan orang-orang yang zalim."

Begitulah Allah memberi pembalasan yang sesuai bagi orang-orang yang berbuat kejahatan. Dia sama sekali tidaklah berbuat zalim kepada hamba-hambaNya.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...