Isnin, 25 November 2019

64:7-10 Tafsir Surah At Taghabun, ayat 7-10.

زَعَمَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ لَنْ يُبْعَثُوا قُلْ بَلَى وَرَبِّي لَتُبْعَثُنَّ ثُمَّ لَتُنَبَّؤُنَّ بِمَا عَمِلْتُمْ وَذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ (٧) فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالنُّورِ الَّذِي أَنْزَلْنَا وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ (٨) يَوْمَ يَجْمَعُكُمْ لِيَوْمِ الْجَمْعِ ذَلِكَ يَوْمُ التَّغَابُنِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ وَيَعْمَلْ صَالِحًا يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (٩) وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ خَالِدِينَ فِيهَا وَبِئْسَ الْمَصِيرُ (١٠)

Allah s.w.t. berfirman menceritakan perihal keras kepalanya orang-orang kafir, orang-orang musyrik, dan orang-orang yang atheis, persangkaan mereka yang batil dan pendustaan mereka kepada kebangkitan tanpa ilmu dan petunjuk serta tanpa kitab yang menerangi,

"7. Mengira orang-orang yang kafir bahawa tidak akan mereka dibangkitkan."

Mereka menyangka dan mengatakan bahawa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Allah s.w.t. memerintahkan kepada manusia yang paling mulia iaitu Nabi Muhammad s.a.w. untuk bersumpah atas nama Tuhannya,

"Katakanlah, "Ya, demi Tuhanku, kalian dibangkitkan, kemudian diberitakan dengan apa yang kalian kerjakan.”"

Tidak demikian, demi Tuhanku, sesungguhnya hari berbangkit pasti terjadi dan ia benar-benar ada. Kalian pasti akan dibangkitkan, kemudian diberitakan kepada kalian semua amal perbuatan yang telah kalian lakukan, baik yang besar maupun yang kecil dan baik yang ringan maupun yang berat. Amal buruk dan pendustaan kalian kepada kebenaran akan mendapat balasan.

"Dan demikian itu bagi Allah mudah."

Membangkitkan kalian dan membalas amal perbuatan kalian adalah teramat mudah bagi Allah. Apabila Dia menghendaki sesuatu, maka Dia hanya mengatakan kepadanya, “Jadilah” maka jadilah ia.

Setelah Allah s.w.t. menyebutkan pengingkaran orang-orang yang mengingkari kebangkitan dan bahawa hal itu sama saja mereka kafir kepada Allah dan ayat-ayatNya, maka Allah s.w.t. memerintahkan hamba-hambaNya untuk melakukan sesuatu yang dapat menjaga mereka dari kebinasaan dan kesengsaraan,

"8. Maka berimanlah kepada Allah dan RasulNya, dan kepada cahaya yang Kami turunkan."

Maka berimanlah kalian kepada Allah dan RasulNya, dan kepada cahaya yang telah Kami turunkan, iaitu Al Qur'an. Beriman kepada Allah, RasulNya dan kitabNya menghendaki keyakinan yang pasti serta beramal terhadap kesan dari pembenaran itu berupa mengerjakan perintah dan menjauhi larangan.

Allah s.w.t. menamai kitabNya dengan “cahaya” kerana keadaannya yang menyinari gelapnya kebodohan dan kesesatan, dan dengannya seseorang dapat berjalan di tengah kegelapan-kegelapan itu.

"Dan Allah dengan apa yang kalian kerjakan Mahateliti."

Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan. Dia akan membalas amal kalian yang baik dan yang buruk. Tiada sesuatu pun dari amal perbuatan kalian yang tersembunyi bagiNya.

"9. Hari Dia mengumpulkan kalian di hari pengumpulan,"

Ingatlah pada hari ketika Allah mengumpulkan kalian pada hari berhimpun untuk dihisab, iaitu hari Kiamat. Pada hari itu dihimpunkan oleh Allah s.w.t. semua orang yang terdahulu dan yang terkemudian di suatu lapangan, suatu tempat yang menegangkan. Suara penyeru terdengar oleh mereka semua dan tiada sesuatu pun yang menghalangi pandangan mereka.

Allah s.w.t. memberitahukan kepada mereka amal yang mereka kerjakan. Ketika itulah kelihatan perbedaan antara makhluk. Sebahagian kaum ditempatkan ke tempat-tempat yang tinggi (syurga) yang penuh kesenangan dan sebahagian kaum ditempatkan ke tempat yang rendah (neraka) yang menjadi tempat kesedihan, kegundahan, kesengsaraan dan azab yang keras sebagai hasil dari apa yang mereka kerjakan untuk diri mereka.

"itu hari ditampakkan kesalahannya."

Itulah hari atau waktu pengungkapan atau ditampakkan kesalahan-kesalahan. Taghabun merupakan salah satu dari nama lain bagi hari kiamat. Demikian itu kerana ahli syurga membuat ahli neraka merasa iri hati.

Tiada iri hati yang lebih besar daripada saat ahli syurga dimasukkan ke dalam syurga dan ahli neraka dimasukkan ke dalam neraka, iaitu saat itulah ahli neraka menyedari kesalahan-kesalahan yang telah dilakukannya.

Ada yang menafsirkan bahawa dikatakan hari Kiamat dengan ‘taghaabun’ kerana pada hari itu orang-orang mukmin mengalahkan orang-orang kafir dengan mengambil tempat tinggal dan calon isteri mereka di syurga yang sudah disediakan jika mereka beriman.

Seakan-akan ada pertanyaan, “Kerana apa mereka mendapat keberuntungan dan kenikmatan atau kesengsaraan dan azab?” Maka pada lanjutan ayat ini Allah s.w.t. sebutkan sebabnya.

"Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan beramal soleh, Dia akan menghapus darinya kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya syurga mengalir di bawahnya sungai-sungai," 

Barang siapa yang beriman kepada Allah dan mengerjakan amal soleh, baik yang wajib maupun yang sunat, baik berupa memenuhi hak Allah maupun hak hamba-hambaNya, nescaya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.

"mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Demikian itu keuntungan yang besar."

Di dalamnya terdapat apa yang disenangi jiwa, enak dipandang mata, disukai hati dan menjadi akhir cita-cita. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.

"10. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." 

Mereka mengingkarinya tanpa sandaran syar’i maupun ‘aqli (akal), bahkan datang kepada mereka dalil-dalil dan bukti, namun mereka tetap mendustakan dan menentangnya. Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

"Dan seburuk-buruk tempat kembali."

Neraka itu tempat kembali yang paling buruk. Hal itu, kerana di neraka menghimpun semua keburukan, kesengsaraan dan azab.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...