Rabu, 5 Februari 2020

7:57-64 Tafsir Surah Al A’raf, ayat 57-64.

وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ حَتَّى إِذَا أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالا سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَنْزَلْنَا بِهِ الْمَاءَ فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ كَذَلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتَى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ (٥٧) وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهُ بِإِذْنِ رَبِّهِ وَالَّذِي خَبُثَ لا يَخْرُجُ إِلا نَكِدًا كَذَلِكَ نُصَرِّفُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَشْكُرُونَ (٥٨) لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ فَقَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ (٥٩) قَالَ الْمَلأ مِنْ قَوْمِهِ إِنَّا لَنَرَاكَ فِي ضَلالٍ مُبِينٍ (٦٠) قَالَ يَا قَوْمِ لَيْسَ بِي ضَلالَةٌ وَلَكِنِّي رَسُولٌ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِينَ (٦١) أُبَلِّغُكُمْ رِسَالاتِ رَبِّي وَأَنْصَحُ لَكُمْ وَأَعْلَمُ مِنَ اللَّهِ مَا لا تَعْلَمُونَ (٦٢) أَوَعَجِبْتُمْ أَنْ جَاءَكُمْ ذِكْرٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَلَى رَجُلٍ مِنْكُمْ لِيُنْذِرَكُمْ وَلِتَتَّقُوا وَلَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (٦٣) فَكَذَّبُوهُ فَأَنْجَيْنَاهُ وَالَّذِينَ مَعَهُ فِي الْفُلْكِ وَأَغْرَقْنَا الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا إِنَّهُمْ كَانُوا قَوْمًا عَمِينَ (٦٤)

Allah s.w.t. berfirman mengingatkan kepada hamba-hambaNya,

"57. Dan Dia yang mengirim angin sebagai khabar gembira sebelum rahmatNya," 

Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira mendahului atau sebelum kedatangan rahmatNya, iaitu angin yang bertiup menyebar membawa awan yang mengandung hujan.

"sehingga apabila ia membawa awan yang tebal" 

Sehingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, iaitu angin tersebut membawa awan yang mengandung air hujan yang ciri khasnya gelap kerana berat, penuh dengan air, dan tidak jauh dari permukaan bumi.

"Kami menghalaunya ke negeri yang mati," 

Kami halau ke suatu daerah yang kering dan tandus tidak ada tanam-tanamannya, untuk dihidupkannya, di mana sebelumnya haiwan-haiwannya hampir binasa dan penduduknya hampir berputus asa dari rahmat Allah.

"maka Kami turunkan dengannya air. Maka Kami keluarkan dengannya dari berbagai buah-buahan."

Lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan.

"Demikianlah Kami keluarkan yang mati supaya kalian mengambil pelajaran."

Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran Kami bagi orang-orang yang bersyukur. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati. Mudah-mudahan kalian mengambil pelajaran, sehingga kalian beriman.

Iaitu sebagaimana Kami hidupkan tanah yang mati dengan ditumbuhnya pohon-pohon, seperti itulah Kami menghidupkan orang-orang yang telah mati dari kubur-kubur mereka setelah sebelumnya mereka sebagai tulang belulang.

Di hari kiamat nanti Allah menurunkan hujan dari langit, hujan itu menyirami bumi selama empat puluh hari. Maka tumbuhlah dari bumi semua jasad dari kuburnya masing-masing seperti tumbuhnya bebijian dari dalam tanah.

Oleh kerana itu, orang yang mengingkari kebangkitan padahal dia melihat sesuatu yang semisalnya, sama saja orang yang memang keras kepala, dan sama saja mengingkari hal yang dapat dirasakan. Dalam ayat ini terdapat anjuran untuk memikirkan nikmat-nikmat Allah, melihatnya dengan mengambil pelajaran, tidak dengan hati yang lalai dan kurang peduli.

"58. Dan negeri yang baik, tumbuh tanam-tanamannya dengan izin Tuhannya."

Tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh dengan cepat dan subur dengan izin Allah. Seperti inilah perumpamaan orang-orang mukmin yang mendengarkan nasihat, lalu dia mengambil manfaat daripadanya.

"Dan yang buruk, tidak tumbuh kecuali merana."

Tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana, iaitu susah untuk tumbuh, seperti tanah yang belum digarap dan belum sedia untuk ditanami, serta tanah lainnya yang tidak dapat ditanami. Seperti inilah perumpamaan orang-orang kafir.

"Demikianlah Kami jelaskan ayat-ayat bagi kaum bersyukur." 

Demikianlah Kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda kebesaran Kami bagi orang-orang yang bersyukur.

"59. Sungguh Kami utus Nuh kepada kaumnya,"

Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya. Jarak waktu antara Adam a.s. sampai kepada Nuh a.s. adalah sepuluh abad (iaitu sepuluh generasi), semuanya memeluk agama Islam.

Pada mulanya berhala-berhala disembah ialah kerana di masa lalu ada suatu kaum yang soleh meninggal dunia. Kemudian kaum mereka membangun masjid-masjid di atas kuburan mereka dan membuat gambar-gambar mereka di dalamnya untuk mengingatkan orang-orang akan tingkah laku dan ibadah mereka, dengan tujuan agar kaum mereka meniru jejak mereka.

Tetapi setelah zaman berlalu cukup lama, mereka (kaumnya) membuat patung-patung dalam bentuk gambar-gambar tersebut. Setelah berlalunya masa yang cukup lama lagi, maka mereka mulai menyembah patung-patung tersebut dan menamakannya dengan nama orang-orang soleh itu, seperti Wad, Suwa’, Yagus, Ya’uq, dan Nasr.

Setelah hal tersebut kian parah, Allah s.w.t. mengutus Nabi Nuh a.s. Nabi Nuh a.s. memerintahkan kepada mereka agar menyembah Allah semata, tiada sekutu bagiNya.

"maka dia berkata, "Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada bagi kalian Tuhan selainNya.""

Lalu Nuh a.s. berkata, "Wahai kaumku! Sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan (sembahan) bagi kalian selainNya.”

"Sesungguhnya aku takut atas kalian azab hari yang besar. "

Sesungguhnya kalau kalian tidak menyembah Allah dan kalian menyembah selainNya, aku takut kalian akan ditimpa azab hari yang besar dan dahsyat (kiamat) apabila kalian dihadapkan kepada Allah, sedangkan kalian dalam keadaan musyrik (mempersekutukanNya).

Hal ini menunjukkan bahawa para nabi sangat sayang kepada kaumnya dan menginginkan kebaikan didapatkan mereka.

"60. Berkata pemuka-pemuka dari kaumnya, "Sesungguhnya kami benar-benar memandang kamu dalam kesesatan yang nyata."

Mala' bermaksud para pemuka, pemimpin dan pembesar dari kalangan mereka. Pemuka-pemuka kaumnya berkata, "Sesungguhnya kami memandang kamu benar-benar berada dalam kesesatan yang nyata.”

Iaitu ajakan dan seruanmu yang ditujukan kepada kami agar kami meninggalkan penyembahan berhala-berhala ini yang kami jumpai nenek moyang kami melakukannya. Memang demikianlah keadaan orang-orang yang derhaka. Sesungguhnya mereka memandang orang-orang yang bertakwa hanya berada dalam kesesatan.

"61. Dia berkata, "Wahai kaumku, tidak ada padaku kesesatan, akan tetapi aku adalah rasul dari Tuhan semesta alam.""

Nuh a.s. menjawab, "Wahai kaumku! Aku bukanlah orang yang sesat; tetapi aku ini seorang utusan dari Tuhan seluruh alam." Iaitu Tuhan segala sesuatu dan yang memiliki kesemuanya.

"62. Aku sampaikan pada kalian risalah-risalah Tuhanku dan aku menasihatkan bagi kalian" 

Aku menyampaikan kepada kalian amanat Tuhanku, memberi nasihat kepada kalian, iaitu menginginkan kebaikan untuk kalian.

"dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kalian ketahui." 

Maksudnya, bahawa aku diberitakan hal-hal yang ghaib, yang tidak dapat diketahui kecuali dengan jalan wahyu dari Allah s.w.t.

Memang demikianlah tugas yang diemban oleh seorang rasul, iaitu dia menyampaikan risalah Allah dengan bahasa yang fasih, menasihati kaumnya, dan dia mengetahui Allah. Tiada seorang pun dari makhluk Allah yang mempunyai sifat-sifat seperti itu selain para rasul.

"63. Apakah kalian hairan bahawasanya telah datang kepada kalian peringatan dari Tuhan kalian atas seorang lelaki di antara kalian untuk memperingatkan kalian dan supaya kalian bertakwa, agar kalian diberi rahmat." 

Adakah kalian tidak percaya bahawa datang kepada kalian peringatan dari Tuhan kalian dengan perantaraan seorang lelaki dari kalangan kalian sendiri, untuk memberi peringatan kepada kalian berupa azab jika kalian tidak beriman.

Janganlah kalian hairan akan hal ini, bahkan hal ini merupakan rahmat bagi kalian, belas kasihan dari Allah, dan kebaikanNya kepada kalian. Utusan itu ditugaskanNya agar memberikan peringatan kepada kalian supaya kalian takut kepada pembalasan Allah dan supaya kalian tidak mempersekutukanNya. Mudah-mudahan kalian bertakwa dan supaya kalian mendapat rahmat.

"64. Maka mereka mendustakannya," 

Maka mereka mendustakan Nuh a.s. Mereka berlarut-larut dalam mendustakan dan menentangnya, dan tidak ada yang beriman dari kalangan kaumnya kecuali hanya sedikit orang.

"maka Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya dalam perahu" 

Al fulk bermaksud kapal laut atau bahtera. Lalu Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam kapal, iaitu kapal yang diperintahkan Allah untuk dibuat oleh Nuh a.s.

"dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka, mereka kaum buta."

Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dengan banjir besar. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta mata hatinya. Iaitu buta terhadap perkara yang hak, mereka tidak dapat melihatnya dan tidak dapat beroleh petunjuk ke arahnya.

Allah s.w.t. akan membela kekasih-kekasihNya dari musuh-musuh mereka, menyelamatkan rasulNya serta orang-orang yang beriman, dan membinasakan musuh-musuh mereka dari kalangan orang-orang kafir.

Demikianlah Sunnatullah untuk hamba-hambaNya di dunia dan akhirat, iaitu bahawa pada akhirnya akibat yang terpuji hanyalah diraih oleh orang-orang yang bertakwa, dan keberuntungan serta kemenangan hanya diperoleh mereka.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...